4. Sahabat jadi cinta

3.5K 449 75
                                    


Persahabatan tanpa melibatkan perasaan.
itu tak akan mungkin.

-Ata L.B


"Abis dari mana kak?" Langkah Leon terhenti tepat di anak tangga pertama, berbalik menatap Vana yang kini tengah duduk di sofa ruang keluarga.

"Abis dari mini market."

"Oh, beli apa?"

"Ice Cream."

"Mau kak!"

Leon menghela nafas sejenak, berjalan mendekat ke arah Vana. Lalu langsung duduk di samping nya. Memberikan sebuah plastik yang dimana berisikan Satu paket Ice Cream. Membuat Vana langsung mengambil nya dengan senang.

"Tadi pas kakak di mini market, banyak ketemu sama cewek-cewek." Entah angin dari mana, tiba-tiba saja Leon Mau bercerita. Padahal, dia sangat jarang atau bisa dikatakan tak pernah bercerita.

"Terus?" Vana bertanya, seraya membuka ice cream nya, lalu langsung menjilat nya.

"Kakak di katain sombong."

Kening Vana langsung mengkerut, "Mungkin pas kakak di panggil, kakak buang muka kali." Vana hapal betul karakter kakak nya yang satu ini. Orang yang terlampau cuek, jadi wajar saja jika ada yang bilang kalau dia sombong.

Leon menggeleng, "Bukan buang muka."

"Lah? Terus?"

"Buang duit."

✓✓✓✓✓

Pagi-pagi Vana sudah di suruh untuk ke klub drama. Di suruh bantu beres-beres di sana. Serta akan menentukan setiap dialog pemeran.

Dan karena sudah hampir satu jam mereka bersih-bersih. Akhirnya para pembimbing menyuruh untuk istirahat selama setengah jam.

Ada yang beristirahat ke kantin, dan adapula yang masih memilih untuk di dalam ruang klub.

Termasuk Vana, Tasya serta dua teman Tasya---yang Vana baru saja kenali.

Alea dan Alexa, dua gadis kembar indentik. Bahkan karena identik, Vana sampai sekarang belum bisa untuk membedakan nya.

"Menurut gue mah, masa MOS SMP yang buat gue malu, bahkan rasa malunya sampai sekarang masih ada."

Saat ini, mereka berempat sedang membahasa masa-masa MOS. Dan Alexa berkata bila masa MOS yang membuat nya malu, adalah ketika waktu SMP.

"Malu gimana?" Vana bertanya, membuat si kembar langsung menoleh menatap nya.

"Ya bayangin aja, kami di suruh buat bawa dua bola ping-pong. Dan kami berdua gak tau kalau itu adalah teka-teki, yang seharusnya membawa telur. Kami berdua malah bawa bola ping-pong beneran." Jelas Alea, membuat Vana terkekeh pelan mendengar nya.

"Yaelah, masih mending kalian. Lah gue? Lebih malu lagi woy."

"Emang apa?" Tanya Alexa penasaran.

"Pas jaman MOS waktu SMP, tugas MOS gue waktu itu adalah foto sama kambing. Dan gue ikutin, gue cetak fotonya karena gak boleh bawa ponsel waktu itu. Terus gue bawa tuh foto ke sekolah, kasih ke kakak nya. Eh si anying, gue malah di ketawain."

"Kok bisa?" Alexa, Alea serta Vana bertanya secara serempak.

"Karena ternyata Kambing itu singkatan dari KAKAK PEMBIMBING,"

Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang