Selalu ingat dan tau.
Ketika kamu mencelakai orang lain.
Itu sama saja dengan kamu
Yang mencelakai dirimu sendiri.-Ata L.B
"Ingat Vin, kamu harus bisa lakuin hari ini. Dan harus berhasil."
Vina mengangguk kala mendengar ucapan Tante Bella yang berada di belakangnya. Yang sedang menyisir lembut rambutnya.
Dari dulu, ia sama sekali belum pernah merasakan kasih sayang orang tua kandung lantaran kedua orang tuanya sudah tiada ketika dirinya masih sangat kecil.
Tapi ia bersyukur bila terdapat Tante Bella dan bunda Shafira. Yang memberinya kasih sayang yang lebih dari cukup. Walau, kasih sayang dari bunda Shafira mampu membuat kekacauan di keluarga Riyadi.
Tapi Vina di ajarkan untuk mempedulikannya oleh Tante Bella.
"Kunci Vana di toilet kan?"
Vina menatap Tante Bella lewat kaca yang memantulkan dirinya dan Tante Bella yang berada di belakanganya, yang kini tengah tersenyum menatapnya.
"Ya, dan usahain jangan ada yang buka toilet sampai pulang sekolah nanti."
"Oke."
Dan, tanpa mereka berdua ketahui. Ada seseorang yang mendengar ucapan mereka. Yaitu bunda Shafira, yang hendak ke kamar Vina untuk menyuruhnya turun buat sarapan.
Namun langkahnya terhenti di depan pintu ketika mendengar rencana Tante Bella bersama Vina.
Bunda Shafira hanya terdiam sejenak, sedangkan Tante Bella dan Vina masih tak menyadari bila bunda Shafira berada di depan pintu kamar Vina.
Menghembuskan nafas pelan, lalu memilih berbalik badan dan pergi dari sana.
✓✓✓✓✓
Langkah Vana terhenti kala tiba-tiba saja bunda Shafira memanggil dirinya.
Padahal ia hendak naik ke atas motor. Ah ya, dia sudah izin dengan Bara bahkan ayahnya jika ia akan menaiki motor untuk ke sekolah.
Lantaran Selatan yang sudah berangkat duluan karena ada rapat untuk mantan OSIS. Sedangkan Vano entah kemana, Vana sudah mencarinya tapi tak ada. Dan ketika di tanya dengan yang lain, mereka juga sama-sama tak mengetahui. Bahkan ketika Vana menelpon, malah ponselnya tak aktif.
"Kenapa Bun?" Vana tetap naik ke atas motornya, menyalakan motornya sembari memanaskan mesinnya.
"Nanti ketika di sekolah jangan ke toilet ya."
"Hah?"
"Ah, maksud Bunda. Jangan ke toilet, karena kata Selatan toiletnya lagi di tutup karena kemaren kemasukan ular."
Mendengar perkataan yang cukup aneh sang bundanya, membuat kening Vana mengkerut. tentu saja ia heran mengapa tiba-tiba saja bundanya ini berkata demikian?
"O-oke." Dan Vana hanya memilih mengiyakan saja, lantaran waktunya sudah siang dan sebentar lagi ia akan masuk.
"Yaudah, aku berangkat ya Bun."
Bunda Shafira mengangguk kala Vana menyalimi tangannya, kemudian melambai pelan kala Vana sudah melajukan motornya secara perlahan.
Meninggalkan bunda Shafira yang berharap jika tak terjadi apa-apa kepada Vana. Ia tak bisa memberitahu tengang Vina, tentu saja.
Kalian tau sebabnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brother
HumorPunya pacar yang possesive memang lah epik. tapi, pernah juga gak sih? Lo bayangin untuk punya kakak yang possesive?. ✓✓✓✓✓ "Kak, aku pacaran boleh ga?" "Gak." "Kalau nikah?" "Gak! masih kecil." "Yaudah, kalau gitu putus aja." "Hah?" ✓✓✓✓✓ Queen Van...