Sukses di mulai dari diri anda sendiri.
Mari memulai dari
Hal yang sederhana.
Manggil setan, misalnya.-Ata L.B
"Oke, saat ini semua peserta Study Tour lagi ke bagian pantai timur. Dan pulangnya cukup siang, jadi, kita harus segera cari sebuah bukti tentang pelakunya yang kemarin." Aura memberi intrupsi Agara Alvin ataupun Vano segera bersiap-siap.
"Oke, saya bakal ke Kamar Vana sebagai penjaga Villa. Supaya gak ada yang curiga," ucap Alvin, ia tengah merapihkan pakaiannya lalu memakai Sarung yang cukup lebar kemudian menutupi sebagian wajahnya.
"Lo mau maling apa gimana sih?" Tanya Aura heran, lantaran cara pakai sarung yang di kenakan Alvin persis seperti orang maling.
Alvin berdecak, "Ini tuh style tau."
Vano hanya bisa merotasikan kedua bola matanya malas, style ndasmu. Gaya maling kayak gitu di katain style. Emang dasar, mengabaikan Alvin lalu ia merapihkan wig yang ia pakai.
Vano cukup bersyukur bila adiknya memang tak pernah memakai polesan make up serta pakaiannya memang tak terlalu feminib. Jadi dirinya tak perlu ikutan memakai make up, dan memakai pakaian perempuan. sehingga Harga dirinya tak terlalu jatuh.
"Oke, kalian segera kesana. Pasang kamera kecil ini," Aura memberikan sebuah kamera kecil pada Selatan. "Taruh di tempat yang menurut Lo bisa nangkep hampir sebagian kamar. Dan cari bagian mana aja yang buat Lo curiga."
"Menurut saya, kalau pelakunya memang bukan Vina yang mengikat dirinya sendiri lalu mengunci pintunya dari dalam kemudian pingsan. Maka kita harus liat pintunya dulu, apa pintunya mudah di kunci dari dalam dengan keadaan kedua tangan terikat. karena pasti Vina itu ada yang mengikatnya," ujar Vano panjang lebar, dan Alvin maupun Aura mengangguk membenarkan.
"Jangan lupa juga, selain pintu, periksa juga bagian jendela. Karena kemungkinan besar, pelaku hanya bisa keluar dari jendela atau pintu aja. Atau, mungkin ada suatu lubang yang di sembunyikan di sana."
Alvin lagi-lagi mengangguk setuju, "Baik, ayo Van."
Vano maupun Alvin langsung beranjak pergi, meninggalkan aura sendirian yang kini sudah mulai fokus dengan laptopnya.
Oh ya, mereka tinggal di sebuah pondok kecil yang sengaja di sewa. Letaknya sedikit jauh dari villa, sehingga akan sedikit kemungkinan untuk mereka di temukan di sini.
✓✓✓✓✓
"Wahai setan."
"Ada apa gerangan kau memanggilku?"
"Aku ingin mempunyai permintaan."
"Baiklah, akan aku turuti permintaanmu. Asal kau harus memberikan nyawamu sebagai gantinya." Menjeda sejenak kalimatnya, lalu melanjutkan, "Apa keinginanmu?"
"Ingin masuk surga."
"Hah?"
Sontak saja semua orang yang berada di sana langsung tertawa. Alexa dan Alea sedang latihan drama, hitung-hitung pemanasan sebelum nanti ketika pulang dari Study Tour mereka akan mengadakan lomba drama.
"Seharusnya yang jadi Setan tuh si Bangtan, jangan Alexa."
Selatan langsung saja menatap Vana sinis, yang malah di balas oleh Vana dengan cengiran.
Saat ini mereka semua sedang berjalan secara ramai-ramai di pinggiran pantai. Suasana pantai yang sejuk, di tambah hempasan angin yang menerpa kulit membuatnya semakin sejuk saja. Beruntung bila mataharinya saat ini tengah bersembunyi di balik awan, sehingga suasana tak terik dan panas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brother
HumorPunya pacar yang possesive memang lah epik. tapi, pernah juga gak sih? Lo bayangin untuk punya kakak yang possesive?. ✓✓✓✓✓ "Kak, aku pacaran boleh ga?" "Gak." "Kalau nikah?" "Gak! masih kecil." "Yaudah, kalau gitu putus aja." "Hah?" ✓✓✓✓✓ Queen Van...