3. Hidup itu adil atau tidak?

3.8K 500 32
                                    


Ketika banjir datang, ikan akan makan semut.
Tetapi, sewaktu air mengering. Semut yang akan memakan ikan.
Dan itu adalah sebuah bukti, bahwa hidup itu memberi kesempatan yang sama untuk setiap makhluk.
Jadi, tak ada kalimat 'HIDUP ITU TAK ADIL!'.

-Ata L.B

"Kak."

Yang di panggil hanya berdehem pelan, sedangkan Vana terlihat heran. Menatap Selatan dengan pandangan yang aneh.

"Tumben Lo manggil kak Leon dengan embel-embel 'Kak'?"

Selatan mendengus," Giliran gue panggil nama di marah karena gak sopan. Sekarang pas gue manggil Kakak, malah di tanya."

Mendengar nya membuat Vana menyengir, "Peace bang."

Selatan menggeleng pelan, lalu kembali menatap Leon yang masih tampak fokus dengan iPad nya.

"Woy singa!" Leon hanya menoleh sekilas, lalu kembali fokus ke iPad nya. Membuat Selatan sedikit kesal.

Hingga akhirnya satu ide terlintas begitu saja di dalam pikiran nya. Lantas tersenyum miring menatap Leon, "Kalau Lo masih ngabain gue, gue bakal kasih tau ke semua orang tentang foto yang ad-"

"Kenapa?" Belum selesai Selatan berkata, perkataan nya langsung di Potong oleh Leon. Membuat Selatan tersenyum senang.

Walau wajah Leon terlihat biasa saja, namun Selatan yakin bila di dalam hati Leon sedang ketakutan tadi. Takut ketauan maksudnya. Beruntung juga Vana tak mengindahkan percakapan para kedua kakak nya. Ia terlalu fokus menonton film kartun Spongebob kesukaan nya.

"Gue mau nanya."

"Apa." Tak terdengar tanda tanya di dalam nada nya. Jelas, karena Leon memang sangat malas untuk bersuara.

"Pinguin kan punya sayap, seharusnya kan bisa terbang. Kenapa malah ini enggak? Percuma dong punya sayap tapi gak ada fungsinya."

Leon langsung beralih menatap selatan, "Dan Saya juga mau nanya, bukan nya kamu punya otak? Seharusnya bisa di pakai buat berpikir. Percuma ada kalau gak ada fungsinya."

Sontak saja Selatan langsung melongo, menatap Leon yang kini sudah beranjak dari duduk nya kemudian beranjak pergi. Meninggalkan Selatan yang sudah mendengus sebal.

Padahal selatan bertanya itu adalah hal serius, karena tugas dari sekolahan. Dan bukan nya mendapat sebuah jawaban, malah yang ia dapatkan sebuah balasan dendam.

Akhirnya ia Mengoceh sendiri selama dua menit, lalu baru menyadari bila ia berada di ruang keluarga yang dimana terdapat Vana yang sedang menonton tv.

"Anais."

Vana menoleh sejenak, menatap selatan lalu kembali menatap layar tv.

"Lo nonton apaan sih? Serius amat."

"Spongebob, sambil nunggu film horor."

Kening selatan mengkerut heran, "Bukan nya Lo takut sama yang berbau horor ya?"

"Ini horor nya beda bang."

"Beda gimana?"

"Ini film horor tapi ga ada hantunya."

"Lah? Kok bisa? Film tentang apa emang?"

"Film tentang istri yang di bunuh secara sadis, dan nyisain bapak sama anak nya doang. Abis itu anak nya di culik, dan si bapak rela nyari sampai ratusan kilometer. Sambil di temenin sama penyandang disabilitas."

Possesive BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang