Hikmah dari game 'Among us'
Salah satunya, jangan mudah percaya dengan siapapun.
Mau teman, ataupun keluarga sekalipun.
-Ata L.B
"Kamu harus ikut."
Vana menggeleng, sedangkan keluarga yang lain terus memaksa.
Bukan apa-apa, hanya saja Vana tak ingin ikut.
Setelah satu hari lalu sejak kejadian kotak teror yang di temukan Vina di depan pintu mansion. Semua keluarga, terutama Bara. Menjaga ketat Vana, hanya Vana. Sedangkan Vina hanya di jaga oleh bunda Shafira dan Tante Bella.
Dan saat ini, semua keluarga Riyadi akan ke Prancis untuk menghadiri acara lulusan Rovi. Dan Vana di paksa untuk ikut, sedangkan Vina dan Tante Bella tetap menetap di Indonesia.
Bukan tanpa sebab Bara memaksa Vana untuk ikut. Ia khawatir akan ada sesuatu hal yang terjadi, apalagi hampir seluruh keluarga berada jauh dari Indonesia.
Dari Prancis ke Indonesia itu jauh. Kayak jalan rumah aku ke kamu.
Vana menghela nafas pelan, "Iya, iya." Akhirnya ia memilih mengalah, izin tak sekolah selama beberapa hari tak apa, kali ya.
Bara terlihat lega, tersenyum simpul lalu mengacak lembut Surai rambut Vana. Kemudian pamit keluar dari kamar Vana. Menyisakan Vana dan Selatan---yang sedari tadi hanya tiduran di sofa kamarnya.
Beranjak bangun, dan menghampiri Selatan. "Bang."
Selatan bergumam sebagai sahutan, kedua matanya terpejam dengan tubuhnya yang terlentang.
"Bangtan harus bantuin Anais."
Mendengar perkataan Vana, sontak saja membuat kedua bola mata Selatan langsung terbuka lebar. Menatap Vana tak percaya, dan apa tak salah dengar tadi? Vana memanggil dirinya sendiri Anais---yang sama sekali belum pernah Vana ucapkan.
"Apa?"
"Bantuin gue supaya gak ikut ke Prancis ya." Selatan hendak menolak, namun urung lantaran Vana tiba-tiba menunjukan Puppy Eyes nya. Yang tentu membuatnya gelagapan sendiri.
"Ya kak."
Selatan menghela nafas berat, melirik Vana sekilas lalu menatap lurus kedepan. "Gimana caranya?"
Vana tersenyum, lalu mendekatkan mulutnya di depan telinga Selatan.
Dan Vana harap, berhasil.
Ia harus tetap di Indonesia, agar bisa mencari informasi tentang Aura. Orang yang di katakan cukup berbahaya kata Tante Bella.
✓✓✓✓✓
"Wihh, dah siap-siap nih?"
Semua atensi keluarga menoleh sejenak menatap Selatan yang merangkul kedua bahu Leon dan Rovi. Lalu kemudian kembali fokus pada apa yang mereka kerjakan sebelumnya.
Leon maupun rovi secara kompak menghempas kasar tangan Selatan yang merangkul bahu mereka. Membuat Selatan mendengus.
Saat ini jam tujuh pagi, dimana sebentar lagi mereka akan berangkat. Semua keluarga diam dan menunggu di depan mansion, menunggu bus yang akan mereka pakai ke bandara. Karena, jika memakai mobil masing-masing, maka akan terpisah. Jadi mereka memilih memakai bus saja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Possesive Brother
HumorPunya pacar yang possesive memang lah epik. tapi, pernah juga gak sih? Lo bayangin untuk punya kakak yang possesive?. ✓✓✓✓✓ "Kak, aku pacaran boleh ga?" "Gak." "Kalau nikah?" "Gak! masih kecil." "Yaudah, kalau gitu putus aja." "Hah?" ✓✓✓✓✓ Queen Van...