"Terlambat itu menyenangkan, apalagi terlambatnya dengan orang yang kita sayang."
-Story of ALBIRU.
Happy reading ✨🌻
"Kata pak satpam kamu diantar pulang sekolah sama cowok. Benar Permata?"
Melati mengelus surai indah milik anaknya yang kepalanya berada dipangkuannya. Aktivitas membaca novel Permata terhenti. Gadis itu menatap wajah mamahnya yang sedang menatapnya dengan menunduk.
"Iya." Tanpa ragu Permata menjawabnya. Lalu ia membaca novelnya kembali.
"Kamu punya pacar?" Permata melihat jelas mamahnya itu tersenyum menggoda ke arahnya. Sontak cewek itu duduk dari pangkuan mamahnya.
"Cuma temen," kata Permata seadanya.
"Serius?" Melati masih gencar menggoda anaknya membuat Permata mendengus.
"Iya Mamah."
"Kamu pacaran juga Mamah nggak masalah. Yang jelas pacar kamu harus baik dan bisa sayang sama kamu selamanya."
"Aku nggak pacaran." Permata menampilkan mimik wajah masam.
"Emang siapa yang bilang kamu pacaran?"
Permata menutup novelnya. Ia menatap ke Melati dan merengek membuatnya terlihat menggemaskan. Ini kali pertamanya Permata merengek seperti itu.
"Mamah," rengek Permata. Tawa Melati pecah. Anaknya hari ini seperti anak kecil. Permata yang dingin kini merengek hanya cowok itu? Kira-kira siapa dia. Melati harus tau siapa cowok yang mengantarkan Permata pulang.
"Mamah bercanda." Wanita itu menyubit pipi Permata kecil.
Terdapat notifikasi masuk di ponsel Permata membuat perhatian mereka teralihkan. Permata menatap ke Melati sekilas lalu mengambil ponselnya. Terdapat satu pesan dari Berlian di aplikasi berwarna hijau itu.
Berlian :
Malam-makan makan martabak
Si Gae makannya ikan
Bang Berlian pengen nebak
Si Kucril pasti lagi mikirin gue kan?:)Kucril kok cuma diread:(
Balas dong
Masa Kutu dianggurin:(
Kucril udah makan belum?
Semoga udah ya
Kalau Kucril lapar Kutu juga ikutan lapar
Kan Kucril sama Kutu satu aliran. Satu aliran masa depan maksudnya EAKKKKKK
Permata menggelengkan kepalanya. Berlian memang tidak waras. Cewek itu menatap ke samping. Terlihat Melati yang sedang mengintip ponselnya.
"Oh Berlian." Melati menjauhkan diri kemudian tersenyum menggoda.
"Pacaran sama Berlian nih?"
Permata mendengus. Ia menaroh ponselnya di nakas dengan kesal. Mamahnya ini sungguh kepo.
"Nggak," cuek Permata. "Mamah sana pergi." Permata menatap mamahnya.
"Ngusir nih?"
"Aku mau tidur."
Melati terkekeh kemudian turun dari ranjang. "Yaudah Mamah pergi nih. Selamat malam sayang dan lanjutin chat kamu sama Berlian." Melati mengedipkan sebelah matanya membuat Permata kesal. Tak lama Melati tertawa, wanita itu mencium kening Permata dan beranjak pergi dari sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALBIRU [END]
Teen Fiction(DIHARAPKAN FOLLOW SEBELUM MEMBACA) (Note : Mengandung bawang, menguras emosi, memutar otak, jadi bijaklah dalam membaca) Kehilangan kedua orang tua saat usia dini adalah saat-saat yang memberatkan. Ditambah ketika beranjak dewasa kakek dan nenekn...