34. Perbaiki Semuanya

178 30 0
                                    

"Tuhan saja yang menciptakan alam semesta maha pemaaf. Masa kamu yang manusia biasa enggak?"

-Story of ALBIRU.

Happy reading ✨🌻

Sakti berjalan di koridor bersama keempat temannya. Berlian belum berangkat sekolah jadi mereka berempat, walaupun Berlian berangkat ia tetap saja akan menjaga jarak dengan Sakti sebelum cowok itu menjelaskan semuanya kepada Permata dan memperbaiki hubungan Berlian dengan Permata.

Sakti, Dermaga, Angin, dan juga Badai menghentikan langkahnya saat di depan mereka ada Berlian. Berlian berwajah datar membuat Angin dan juga Badai saling pandang.

"HOW ARE YOU BRADER!!" Badai mendekati Berlian. Ia ingin merangkul bahu Berlian. Namun, ditepis oleh cowok itu. Berlian menatap Badai tajam kemudian melenggang pergi melewati mereka membuat Angin dan Badai lagi-lagi mengernyit bingung.

"WOY JIN IPRIT. LO KENAPA?" teriak Badai lantang, tetapi Berlian tidak menghiraukan. Cowok itu tetap berjalan santai.

"Berlian kenapa?" tanya Angin menatap temannya satu-persatu. Sakti menghela napas pelan, segera mungkin ia harus memperbaiki hubungannya dengan Berlian.

"Nggak papa. Ayo lanjut," jawab Dermaga. Cowok itu berjalan terlebih dahulu."

Badai menatap Angin sembari bertanya lewat gerakan alis. Angin menggeleng membuat Badai menghela napas. Tak membuang waktu mereka pun kembali berjalan menuju kelas dengan Sakti yang masih bergulat dengan penyesalan.

***

"Ih nggak mau yah Siput. Ini suami gue, pokoknya Bright suami gue!!!!!" pekik Vania lantang sembari memeluk ponselnya yang menampilkan artis asal Thailand itu.

"Ih kan aku dulu yang suka sama dia." Putri mendepankan bibirnya beberapa senti.

"Nggak! Mending lo Linyi, dia juga nggak kalah ganteng." Vania bergulat dengan ponselnya mencari foto artis China bernama Linyi itu.

"Nah ini Linyi. Ganteng banget kan?"

Putri terpaku melihat seseorang yang sedang berpose gaya cool dilayar ponsel Vania. Seseorang yang berada dilayar ponsel ini seperti seorang pangeran disebuah kerajaan. Begitu tampan!

"Oke fixs. Aku Linyi!" seru Putri cepat.

"Nah gitu dong." Senang Vania.

Mega menggeleng-gelengkan kepalanya. Perkara artis luar Negri saja mereka ribut.

"Ekhem. Boleh minta waktunya sebentar?"

Permata, Mega, Vania, Putri, dan juga Cahaya menoleh ke sumber suara. Terdapat Sakti yang sedang berdiri sendirian dan menatap Permata.

"Gue?" tanya Permata untuk memastikan dan Sakti mengangguk.

Permata menaroh novelnya di tasnya kemudian bangkit berdiri. Sakti menuju keluar kelas begitu juga dengan Permata.

Mega,  Cahaya, Putri, dan juga Vania saling tatap. Bingung apa yang ingin dilakukan dan dibicarakan oleh Sakti.

***

Siang ini Permata, Sakti, dan juga Berlian sudah berada di atas rooftop. Sakti sengaja mengajak Berlian dan juga Permata untuk ke sini karena ia ingin memperbaiki semuanya. Ia ingin mengaku kepada Permata jika pengirim pesan itu adalah dirinya bukan Berlian.

Tatapan Permata lurus ke depan dengan dingin. Sedari tadi ia mengalihkan tatapannya dari Berlian, cewek itu tidak ingin melihat wajah Berlian membuat Berlian menghela napas berkali-kali.

ALBIRU [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang