1. Angeline

1.2K 128 34
                                        

Diingatkan kembali, untuk yang menyukai bisa vote dan yang tidak menyukai pergi dari cerita ini.

---

Plak.

Prang.

"ANAK GAK BERGUNA! SAYA SEKOLAHIN KAMU BIAR PINTER DAN NGEBANGGAIN NAMA KELUARGA! BUKAN NYUSAHIN KAYAK GINI!"

Menangis? Tidak. Gadis berdarah Asia ini tidak menangis. Lagipula ia sudah sering dicaci maki sampai hampir dibunuh.

Nama nya Ava.
Nama lengkapnya Cecillia Ava Elvatta. Perempuan dengan seribu satu topeng disertai kebohongan. Di umurnya yang menginjak 17 tahun ini sudah banyak prestasi yang ia raih, itu pun dari saat ia masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Dasar. Hanya secuil masalah di sekolahnya yang sekarang, semarah ini Papa nya.

"Kurang baik apa saya sama kamu?! Gak tau di untung!" Baik? Haha. Baik sekali.

"Sebelum kembali ke kamar, bersihkan pecahannya!" lelaki itu, lelaki yang menyandang panggilan 'Papa'. Sumber lukanya. Zeno Denaltta, meninggalkannya yang tertunduk jatuh di lantai yang dingin.

Ava menurut, membersihkan kepingan pecahan gelas yang dilempar Papanya.

Sreekk.

Tes.

Bukan, bukan air mata. Itu tetesan darah yang mengalir dari jari telunjuknya.

Terdengar kekehan didepannya. Terdengar sangat meremehkan.

"Sakit gak?" Ava tak mendongak dan juga tak menjawab.

Bugh.

"Punya mulut, kan? Jawab dong!" dengan lancang, perempuan yang seumuran dengannya menendang bahunya hingga Ava terjungkal kebelakang.

"Harus, ya? Pertanyaan dari mulut sampah dijawab?"

Akkhh.

Bukankah perempuan itu minta dijawab pertanyaan nya? Mengapa setelah dijawab perempuan itu malah menjambak rambutnya?

"Sialan lo!"

"Cukup, Widia. Masuk kamar kamu!" Suara Zeno terdengar lagi namun kini dari arah tangga.

Widia melepaskan tarikan pada rambutnya kemudian mendengus pergi.

Ava kembali memungkuti pecahan di lantai.

"Ava, kamu tidak apa?" Suara berat yang dihasilkan dari robot terdengar ditelinga Ava. Ava menekan earphone nirkabel yang ada ditelinganya.

"Gak apa apa, Viu" bisiknya membalas.
Scarviu nama robot yang Ava rakit sendiri. Genius bukan? Itulah Ava. Mau diceritakan sedikit?

Akan diceritakan.
Saat Ava berumur 15 tahun, Ava pernah hampir saja mati ditangan Papa nya. Saat itu Ava tak menempati peringkat 1 disekolah, saat pulang sekolah, Ava langsung dihajar membabi buta oleh Zeno.
Saat itu sebentar lagi, nyawa nya akan terenggut. Namun ternyata Tuhan belum membolehkannya menyerah, supir Zeno menolongnya dan membawanya pergi dari rumah.

Namun ia kira, supir tersebut memang benar benar bersikap baik padanya dan ia salah besar. Dijalan yang sepi, mobil berhenti dan supir tersebut mendekatinya dengan wajah yang menyeramkan. Saat itu diumur Ava yang ke 15 tentu saja Ava menerka apa yang ingin dilakukan supir tersebut. Dan benar, Supir tersebut berniat memperkosanya. Di keadaan fisik nya yang tidak bisa bergerak, mana bisa Ava menolak selain berteriak minta tolong.

Nyawa dan keperawanan nya hilang, jika saja supir itu tidak mati mendadak karena tertusuk sesuatu.

Ava menangis sesenggukan ditempatnya duduk. Keadaan nya sudah bisa dibilang sangat tidak baik.

All Secrets [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang