“lucunya, semesta sudah menyuruh untuk melepaskan padahal menggeggam tangannya saja belum pernah.”
-?-◞┈┈⋆┈┈⋆┈┈⊰✩⊱┈┈⋆┈┈⋆┈┈◟
Siang ini, Ava sudah berdiri didepan Kitten cafe yang terlihat seperti tutup karena gelap dari dalam nya. Viva dan Ratu bilang akan ketemuan ditempat ini, tapi sepertinya mereka salah waktu?
"Tutup," Ava menoleh kearah Scarviu yang berdiri disampingnya.
"Ava tunggu disini aja. Viu pulang, nanti kalo Ava udah selesai, Ava telpon Viu." Scarviu memiringkan kepalanya bingung. Meninggalkan Ava? Mana bisa!
"Gak ma-"
"Viu, ada temen temen Ava yang jaga Ava. Viu jangan khawatir, ya?" sebelum Scarviu berbicara lagi, Ava berjinjit untuk mengusap lembut surai legam milik Scarviu lalu turun pada pipi dan diusap nya dengan lembut pula. Scarviu jadi menikmati itu.
"Viu jangan khawatir, Ava aman disini. Sekarang Viu pulang." Scarviu mengangguk kemudian melangkah menuju mobil hitam.
Ava melambaikan tangan melihat mobil Scarviu menjauh.
Ponselnya berdering dengan cepat Ava mengangkat panggilannya."Masuk aja, diluar panas." Ava melihat kearah Cafe yang gelap.
"Bukannya tutup, ya? Gelap dari dalem, tuh."
"Didalem mah terang, gue udah didalem sama Ratu." Ava kembali menatap Cafe. Yakin?
Sambungan terputus, Ava melangkahkan kaki mendekati Cafe.
Kring.
Gelap. Dibagian mana ada yang terang?
Cafe terlihat remang remang karena cahaya matahari yang masuk sedikit.
Apa lebih baik pulang saja?Meong...
Ava menunduk dan berjongkok melihat anak kucing berwarna putih yang tengah bermain seorang diri didekat kaki nya.
Ava mengelus kepala kucing dengan lembut. Halus sekali.
DOR!
Lampu menyala tiba tiba disertai datangnya Viva dan Ratu membawa kue ulang tahun berbentuk lingkaran berwarna biru langit, warna kesukaan Ava.
"HAPPY BIRTHDAY!!" Ava menutup mulut nya tak percaya. Bisa bisanya mereka merencanakan ini.
Matanya menatap kasir yang terdapat banner yang ditulis menggunakan tulisan tangan 'Happy Brojol.' Ava kenal tulisan itu. Tulisan Cia. Mendadak Ava ingin menangis.
"Avaa," Ratu meregangkan tangan dan Ava langsung masuk kedalam pelukan Ratu. Senyum nya merekah saat ini.
"Maaf terlambat," Ava mengangguk.
"Tiup lilin dulu." Ava melepas pelukannya kemudian menatap kue cantik tersebut.
"Make a wish dulu." Ava memejamkan mata, berdoa dalam hati.
Tak lama kemudian Ava kembali membuka mata dan meniup api yang menyala diatas lilin.
Suara tepukan tangan dari kedua teman nya terdengar. Begini saja Ava sudah senang.

KAMU SEDANG MEMBACA
All Secrets [End]
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] [Belum revisi] °°°°° Tempat mereka, para teman teman nya berkeluh kesah tentang kehidupan yang dijalani. Menjadi 'tempat sampah' teman teman nya, menjadi tempat untuk keluarnya air mata teman teman nya, pelukan hangat yang d...