51. Karin menyerah

128 17 14
                                    

Unloving you again.

-

-----------

Dimulai dari minggu ini, SMA tempat Ava bersekolah akan mengadakan ujian kelulusan.

Ava yang sudah mendapatkan sedikit energi untuk tetap berdiri tegap sudah menyiapkan semua untuk ujian.

Tin... Tin...

Ava menoleh ke arah pintu depan ketika mendengar klakson mobil.

"Rafa dateng." Scarviu dengan raut datar nya berbicara sembari berdiri bersandar dinding.

Kedua alis Ava terangkat begitupun juga senyum nya.

"Ava berangkat sama Rafa aja, ya?" Izin nya pada Scarviu.

"Hati hati, kalau ada apa apa langsung kasih tau Viu." Ava mengangkat ibu jari nya kemudian berdiri dari duduknya.

"Obat nya diminum, Ava." Ava menepuk keningnya pelan. Ia selalu melupakan hal kecil yang sangat berbahaya ini.

Ava mengambil obat diatas meja dan langsung meminum nya sekaligus bersama air.

"Makasih, Viu. Ava berangkat dulu, bye."

Scarviu melambaikan tangan pada Ava yang sudah menjauh.
Kembali menurunkan tangan nya, Scarviu mencari Graciel.

"Ava mana?" Yang di cari akhirnya muncul sendiri. Graciel dari lantai dua turun melalui anak tangga.

"Udah berangkat. Ayo selesaikan sekarang." Graciel mengangguk kemudian mengikuti Scarviu yang melangkah menuju ruang bawah tanah.

Selama beberapa hari ini, mereka memang sedang menjalankan proyek besar.

•••

Ava melambaikan tangan nya pada Rafa yang menunggunya di halaman mansion.

"Gemes banget, pacar aku." Rafa mencubit kecil pipi tirus nya sebelum membukakan pintu mobil.

"Tapi aku bukan pacar kamu." Ava menjulurkan lidah dan menutup pintu tersebut sendiri.

Rafa yang dalam keadaan loading tiba tiba tersenyum lebar memutari mobil.

"Aku suka gaya bicara kamu yang sekarang." ucap Rafa saat memasuki mobil.

Ava membuang pandangan nya, sebenarnya wajahnya sudah merah dari tadi.

Rafa terkekeh kecil kemudian melajukan mobilnya.

••••

Baru keluar dari mobil, Ava langsung ditubruk Ratu.

"AVAAA GUE BEBASS!"  Ava dengan raut bingung mencoba memisahkan diri dari Ratu.

Binar bahagia Ratu terlihat.
"Abang gue dipenjara, Va. Gue seneng banget ada orang baik yang kasih bukti tentang itu." Lagi, Ratu memeluk Ava.

Ava dengan raut terkejut serta bingung mencoba membalas pelukan Ratu.

Rafa yang sedari tadi berdiri hanya memperhatikan. Ia tak mengerti dan tak ingin bertanya. Malas.

"Alhamdulillah. Selamat, Ratu." Ava mengusap rambut sebahu milik Ratu.
Meski bingung, ia tetap senang dengan kabar ini.

Ratu melepaskan pelukan Ava dan menggandeng tangan Ava.

"Ava nya gue bawa, yaa. Duluan!" Ratu menarik Ava pergi menjauh dari Rafa yang terbengong.

Ava menoleh ke belakang dan melambai pada Rafa.

All Secrets [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang