28. Red Cobra nya Azka

160 34 29
                                    

bahagia selalu, ya? jodohku bukan kamu, tapi kematian.

-r

· · ───────·本·─────── · ·

Tok.. Tok..

"Ava... Mau makan malam apa?" tanya robot perempuan yang sudah berdiri didepan pintu selama beberapa menit lamanya namun tak ada sahutan dari dalam kamar.

Tok.. Tok..

"Ava," Nezellan memejamkan mata, mencoba mendengar lebih dalam kearah kamar Ava. Namun tak tertangkap suara apapun selain air yang penuh dikamar mandi.

Nezellan menoleh ketika dirasakannya tepukan di bahu kuat nya.

"Dikunci?" Nezellan mengangguk menjawab pertanyaan Scarviu.

"Biar aku yang urus." Nezellan menyingkir dan tempatnya dan digantikan Scarviu yang siap merusak pintu.

Dobrak? Bukan.
Mematahkan pegangan pintu serta kunci nya adalah cara Scarviu.

Ctak.

Terbuka.

Scarviu dan Nezellan bisa melihat kalau kamar tersebut kosong. Ava tak ada didalam nya. Namun suara air yang berjatuhan karena terlalu penuh membuat keduanya mendekati kamar mandi yang untungnya tak terkunci.

Pintu terbuka dan...

Scarviu berlari menghampiri Ava yang bertubuh pucat. Diangkatnya tubuh Ava lalu dibawa menghilang bersamanya menuju rumah sakit. Nezellan yang mengerti situasi pun juga berlari mencari Graciel.

° • ° • ° • °

Scarviu dengan kesetanannya berteriak memanggil perawat ataupun dokter yang bisa segera menangani Ava-nya. Namun tak ada yang datang padanya, hanya melihat Scarviu dengan tatapan aneh.

"SAYA TUNTUT RUMAH SAKIT INI KALAU TIDAK ADA YANG MELAYANI PASIEN NYA!" Ancaman Scarviu ampuh, brankar serta beberapa perawat mendatanginya dan membawa Ava diatas brankar. Harus diancam dulu ya?

Scarviu mengikuti brankar yang di atasnya terdapat tubuh pucat Ava.
Khawatir? Jelas.
Dan Scarviu tau penyebab Ava seperti ini. Karena nya. Karena ucapannya. Begitu terdengar keterlaluan dan menyebabkan Ava seperti saat ini.

Scarviu mengeratkan genggaman tangannya. Merasa geram dengan dirinya sendiri.

"Maaf, Mas. Dilarang masuk dan silahkan selesaikan biaya administrasinya terlebih dahulu." Scarviu mendongak menatap perawat perempuan yang sudah menutup pintu ruang IGD.

Scarviu berbalik, hendak berlari untuk menyelesaikan keuangan rumah sakit namun berhenti ketika melihat Graciel dan Nezellan berwujud manusia yang berlari menghampirinya.

"Sudah diselesaikan. Gimana Ava?" tanya Graciel yang terlihat sangat panik serta khawatir.

"Masih didalam sana." jari telunjuk Scarviu menunjuk ruang IGD yang tertutup dan lampu di atasnya menyala.

Graciel merangkul Scarviu dan membawanya duduk di kursi tunggu yang tersedia. Nezellan juga ikut duduk di sebrang nya.

"Bukan salahmu. Kalau kamu mau meminta maaf, ini bukan salahmu. Aku mengerti." Graciel pun tau penyebab Ava seperti ini. Karena ucapan pedas Scarviu yang keterlaluan.

All Secrets [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang