Happy reading<3
______________ლლლ_______________
Entah sudah berapa kali pintu kamar Ava diketuk namun pemilik kamar tak membuka nya.
"Ava, keluar dong, ada tamu." dan sudah berapa kali Nezellan berusaha membuat Ava keluar.
Si pemilik kamar kini tengah memasang earphone dengan mendengarkan lagu lagu yang membuatnya teralih dari dunia di depan. Seperti author saat ini hoho.
Entahlah, Ava bukan penyuka lagu korea sebenarnya. Tapi Ava sedang bucin bucin nya dengan Fake Love milik boyband korea BTS.
Lagu nya begitu membuat Ava tenang sendiri. Walau Ava tak tahu arti dari lirik lirik lagu tersebut.Tok.. Tok..
Ava pura pura tak dengar, ia tahu kalau pintu balkon nya di ketuk. Tentu ia juga tahu siapa pelaku nya.
Tok.. Tok.. Tok..
"Woy, Ava! Gue dobrak nih!" Ava benar benar sedang pura pura tak dengar. Volume lagu yang ia dengar dengan earphone tak begitu besar, takut merusak pendengaran nya.
"Ava! Cepetan kita terlambat!" Ava mendelik sebal. Pasti ia jadi bahan taruhan lagi. Tak mau! Tak sudi! Tak tak tak!
Cklek.
Ava melotot, ia lupa mengunci pintu balkon. Bisa bisanya!!
"Gue tau lo denger," Ava memejamkan mata pura pura tak dengar. Biarkan saja.
"Cepetan ganti baju, kita telat." perkataan Rafa tak ia gubris sama sekali. Matanya terpejam menikmati lagu lain yang terputar.
Rafa geram.
Mendekat ke arah ranjang Ava lalu...Ava melotot, tubuh nya melayang!!
"TURUNIN GUE!!" Ava memukuli dada Rafa namun Rafa tak meringis sama sekali.
"Mau kemana?" suara dingin itu. Ava terselamatkan, semoga saja.
"Viu, tolong Ava!" Scarviu langsung mengambil alih tubuh Ava dari gendongan Rafa. Rafa cengo. Cepat sekali.
"Lo bukan manusia?"
Eh? Manusia bodoh ini kenapa bisa cepat menyadari?
"Hus hus, sana pergi." tangan Ava dikibas kibaskan mengusir Rafa.
Rafa masih terperangah dengan Scarviu.
"Lo masuk dari mana? Kenapa bisa Ava secepat itu pindah ke gendongan lo?" Ava berkedip. Ribet."Pintu yang sama seperti kamu." Rafa menoleh ke pintu balkon. Benar juga. Tapi kan..
"Kamu lagi bengong, jadi saya ambil duluan." Rafa menerjap tak paham. Rada tak masuk akal tapi aneh nya Rafa berusaha percaya.
"Lo, ganti baju. Kita berangkat dalam 15 menit." Rafa duduk di kursi yang terdapat dimeja belajar menatap Ava yang masih di gendongan Rafa.
"Mau bawa Ava kemana?"
"Rumah gue," Ava melotot. Penipu!
"Boong, Rafa mau bawa Ava ketempat balapan. Mau jadiin Ava bahan taruhan." Rafa yang melotot kini. Dulu sih iya, sekarang pengen nya iya lagi tapi lagi tobat.
"Mending kamu pulang, bilang sama Mama kamu kalau Ava udah punya pacar." Rafa mendengus, matanya berotasi.
"Gue tau, kok, lo bukan pacar nya Ava." Ava menelan saliva nya gugup. Laki laki satu itu kenapa sangat meng-wow?
"Lo saudaranya Ava, kan? Mana mungkin pacar tinggal disini sampe se perhatian melebihi seorang pacar?" Ava menerjap. Masih aman sejauh ini. Biarkan saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/265250727-288-k168816.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
All Secrets [End]
Ficção Adolescente[Follow sebelum membaca] [Belum revisi] °°°°° Tempat mereka, para teman teman nya berkeluh kesah tentang kehidupan yang dijalani. Menjadi 'tempat sampah' teman teman nya, menjadi tempat untuk keluarnya air mata teman teman nya, pelukan hangat yang d...