Vote part sebelum nya!
Saranghae readers!Ciee malam takbirannya dirumah ajaaaa
Sini Ava temenin eheHappy reading!!
______________ლლლ_______________Sore menjelang malam ini yang tengah Ava lakukan adalah bolak balik memeriksa pagar depan. Graciel dan Scarviu belum pulang daritadi. Seperti seorang ibu yang cemas menunggu anak anak nya pulang, Ava pun begitu. Ava tak henti hentinya melihat ke arah pagar kemudian masuk kembali kedalam rumah, sudah hampir 5 kali.
Ava menghela nafas kasar, memijat pelipis nya.
"Minum dulu, Ava." Nezellan yang sejak tadi memperhatikan Ava pun akhir nya menawarkan minum. Bukan hanya Nezellan yang memperhatikan Ava, tapi seluruh robot di dalam mansion ini. Mereka cemas melihat Ava yang bolak balik. Takut Ava merasakan lelah.
"Makasih," Ava meneguknya sampai habis.
Nezellan menerima kembali gelas tersebut namun tak ia kembalikan ke dapur. Nezellan duduk di sofa kosong disamping Ava. Dengan fisik robot nya, Nezellan berhati hati agar tak merusak sofa.
"Sudah di telepon?" Ava mengangguk.
"Apa katanya?" kini bahu Ava merosot kemudian menggeleng.
Nezellan perlahan mengusap punggung Ava, seperti usapan sang kakak kepada adik.
"Mereka tak kenapa napa, Ava tau sendiri mereka gimana." Ava terdiam. Bukannya tenang, Ava malah semakin cemas. Scarviu dan Graciel memang bisa menjaga diri, namun pikiran kotor memenuhi otak Ava. Bagaimana kalau Scarviu dan Graciel diculik?
Bagaimana kalau penculik nya tante tante ber-make up?
Tak apa kalau hanya meminta bayaran, tapi kalau meminta yang lain bagaimana?
Ava menggaruk kepalanya dengan kasar untuk menghilangkan fikiran kotor."Ava, mungkin saja mereka ada kegiatan sekolah?" Ava menggeleng. Tak ada kegiatan sekolah setiap Jum'at.
"Ava harus istirahat. Baru lepas infus tadi pagi. Ava mau makan apa?" Nezellan berdiri menawarkan sesuatu pada Ava.
"Ava mau puding coklat, bawain buah anggur juga." Nezellan mengangguk kemudian pergi bersama gelas kosong.
Ava kembali menunduk. Lagi lagi pikiran nya mencari Scarviu dan Graciel.
"Ava, mereka baru pulang." Ava menoleh kemudian berdiri mendengar salah satu robot penjaga rumah datang menemui nya.
"Makasih, ya." Ava berlari kemudian menghadang ditengah pintu.
Wajah garang nya terpampang jelas. Namun yang terlihat lucu adalah cara menyembunyikan wajah khawatir.
"Hai Ava, maaf terlambat." Graciel tersenyum dan terlihat sobekan bibir nya yang tak mengeluarkan darah, bahkan tak merah sama sekali.
Ava menoleh pada Scarviu dan terkejut melihat goresan di tulang pipi kiri nya.
"Kalian kemana aja? Kenapa gak kabarin Ava? Kenapa gak jawab telpon Ava? Ken-"
"Suutttt. Tanya satu satu, Ava."
"Sana masuk. Jelasin! Kalau gak, Ava ngambek sama kalian!" Ava melenggang menuju dapur memeriksa pesanan puding nya pada Nezellan. Sedangkan dua robot lelaki tersebut tersenyum tipis melihat Ava yang menjauh.
"Kurasa memang ada yang menahan kita tadi supaya tak cepat sampai mansion." Graciel mengangguk, pikiran nya juga sama.
"Lalu, apa terjadi sesuatu di mansion?" Scarviu menggeleng. Indera nya yang ditinggalkan disini tak merasa kejanggalan.
KAMU SEDANG MEMBACA
All Secrets [End]
Fiksi Remaja[Follow sebelum membaca] [Belum revisi] °°°°° Tempat mereka, para teman teman nya berkeluh kesah tentang kehidupan yang dijalani. Menjadi 'tempat sampah' teman teman nya, menjadi tempat untuk keluarnya air mata teman teman nya, pelukan hangat yang d...