36. Hanya Kepingan Kecil Dari Karin

134 29 40
                                    

Hi cantik!
Staysafe yaa!!

dengan memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan menjaga jarak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

dengan memakai masker, mencuci tangan, menjauhi kerumunan dan menjaga jarak.
Sehat selalu💙

----------|°з°|-----------


Ava berjongkok sembari tersenyum menatap batu nisan yang bertuliskan nama Cia. Nama sahabatnya yang sudah bahagia di akhirat.

"Hai, maaf baru dateng lagi." sapa nya sembari mengusap batu nisan. Senyumnya masih terbit dibibir kecilnya. Senyum yang ia pasang supaya bisa menghalau tangisnya.

"Gue merasa gagal jadi sahabat lo, gue juga merasa gagal jadi sahabat kalian. Gue takut semuanya semakin berantakan kalau gue salah arah. Gue mesti gimana, Cia?" gagal, air matanya sudah turun meluncur nyata melewati pipinya yang tirus.

Tangan Ava bergerak mencabuti rumput liar yang tumbuh di gundukan tanah tempat Cia dikuburkan. Dipinggir dekat batu nisan, terdapat bunga kuning yang tumbuh subur. Hanya satu bunga yang tumbuh disana.

"Gue takut,"

"Viva hamil anak Dean tapi Dean gak mau tanggung jawab, Ratu terus terusan dilukai fisiknya sama bang Artan. Dan gue... Gue masih belum bisa jujur sama kalian tentang gue yang sekarang." tangisnya menjadi tersedu mengingat kejadian hari ini yang memporak porandakan isi pikiran nya.

Ava mengangkat kepalanya menatap batu nisan Cia.
"Gue boleh cerita sama lo?" tanyanya sembari mengusap air matanya yang masih mengalir.

"Semua yang kalian liat di diri gue itu palsu. Semua. Keluarga, Scarviu, Graciel, keadaan gue yang sebenernya hancur lebur. Gue sembunyiin itu sendirian. Gue gak bisa cerita ke kalian, gue cuma gak mau nambah beban pikiran kalian. Maaf gue gak bisa jujur."

Keadaan Ava sekarang adalah... Kacau.
Mata nya sembab, hidungnya memerah, sudah tak bisa dikatakan baik baik saja.
Baru bercerita pada Cia saja sudah sehancur ini, bagaimana dengan yang lainnya.

Ava menundukkan kepalanya yang terasa sakit. Sakit kepala yang menyerang tiba tiba membuat pandangannya semakin kabur. Apa lagi ini?

"Maaf gue baru bisa cerita sama lo saat lo udah tenang. Maaf kalau gue ganggu ketenangan lo, Cia. Gue pulang, ya. Assalamualaikum." Ava bangkit setelah mengecup nisan Cia. Kepalanya terasa berat sekarang, ada yang aneh.

Kalau telat makan, tak mungkin ia selemah ini. Apa maag nya makin parah?

"Ava!" teriakan yang memanggil namanya adalah suara terakhir yang ia dengar sebelum semuanya gelap. Ava kehilangan kesadarannya saat dirinya sudah ditangkap seorang perempuan berwajah Eropa-Asia.

Karin.
Karin yang menangkap Ava sampai Karin terduduk menahan tubuh Ava.

"Ava.." tangan nya yang dingin menyentuh pipi Ava yang menghangat. Karin menatapi wajah Ava yang pucat.

All Secrets [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang