Vote part sebelum nya yaa:)
Lopyu<3
ψψψψψψMalam yang terasa dingin, Ava malah berdiri di balkon untuk merasakan rasa dingin tersebut.
Wajah nya sendu, pikiran nya bekerja. Matanya terpejam
Ayah nya tampan. Ava tersenyum kini.
Ibu nya secantik bidadari surga. Ava melebarkan senyum nya lalu membuka mata."Ayah bangga sama Ava."
"Ava kebanggaan Bunda dan Ayah."
Kembali terhanyut pada mimpi yang membawa nya pada pelukan kedua orang tua nya. Tak terelak, air matanya jatuh.
"Ava kuat," gumam nya untuk diri sendiri.
"Ava kebanggaan Ayah dan Bunda." Ava berjongkok memeluk diri nya sendiri. Selang infus nya tertarik.
Ternyata Ava lemah. Ava baru sadar.Ava mendongak ketika merasakan selimut hangat menutup dirinya. Menatap Scarviu yang tersenyum menatap nya. Hanya Ava pemilik senyum itu. Ava seorang saja.
"Dingin. Masuk, yuk." Ava mengangguk kemudian berdiri. Sebelum masuk kamar, Ava menatap Scarviu ragu. Namun ia butuh saat ini.
Ava menubruk dada Scarviu, memeluk mencari kehangatan disana. Walau Scarviu robot, mesin Scarviu bisa menghangat karena terlalu cepat bekerja.
"Ava butuh pelukan." Scarviu tersenyum, membalas pelukan Ava dengan erat, menjauhkan selang infus Ava supaya tak terjepit.
Scarviu sangat menyayangi Ava.Ava mendongak menatap Scarviu. Senyum kecil di bibir Ava membuat Scarviu kembali mengangkat kedua sudut bibir nya.
"Viu jangan tinggalin Ava." Scarviu lantas mengangguk. Meninggalkan? Tak pernah terlintas dipikiran nya untuk meninggalkan Ava-nya.
"Janji?" Ava mengangkat kelingking nya, Scarviu mengangguk lalu menautkan kelingking Ava dan kelingking nya.
Ava menarik tautan kelingking kedua nya dengan kuat lalu dengan gerakan cepat Ava mengecup bibir Scarviu. Hanya sebentar.
Scarviu tak berkedip. Begitupun Ava yang terkejut ketika menjauhkan wajah nya. Dengan cepat ia berlari masuk kedalam kamar dan berbaring menutupi diri nya dengan selimut tebal. Tak ingat kalau dirinya sedang di infus.
Baru Scarviu berkedip menetralkan wajah nya. Scarviu salah tingkah.
Scarviu melangkah masuk dan menutup pintu balkon serta mengunci nya. Berbalik menatap gundukan selimut diatas kasur kemudian bibir nya berkedut hendak tertawa. Menatap selang yang seperti nya tak dapat mengalirkan dengan lancar. Scarviu mendekat membenarkan selang tersebut.
"Ava, infus nya terjepit." Ava mengeluarkan tangan kirinya membiarkan Scarviu yang mengurus.
Scarviu menggeleng kemudian keluar dari kamar Ava setelah selesai dengan infus nya. Untung tak berdarah.
"Tidur, Ava." ucap nya sebelum benar benar pergi keluar. Ava terkejut mendengar suara berat Scarviu. Bisa bisa nya ia terkejut.
________
Pagi ini, Infus Ava akan dilepas. Ava meminta Graciel yang melepaskan infus nya. Malas memanggil dokter.
Graciel memang ahli nya kalau sudah masalah yang bersangkutan dengan kesehatan fisik. Memang nya siapa yang mengobati goresan leher Ava? Tentu Graciel.
"Kalo dibuka berarti harus bener bener banyak minum dan gak telat makan." sudah ketiga kali nya Graciel berkata seperti itu. Nyaris dengan kata kata yang sama.

KAMU SEDANG MEMBACA
All Secrets [End]
Teen Fiction[Follow sebelum membaca] [Belum revisi] °°°°° Tempat mereka, para teman teman nya berkeluh kesah tentang kehidupan yang dijalani. Menjadi 'tempat sampah' teman teman nya, menjadi tempat untuk keluarnya air mata teman teman nya, pelukan hangat yang d...