65. Hilang

1.9K 258 53
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

"Ta-Taehyung."

Mengapa dirinya bertemu Taehyung di saat seperti ini? Apa ia melihat Jisoo tengah kesakitan? Jika iya, sudah dapat dipastikan sang suami akan menghujani Jisoo dengan ratusan pertanyaan yang akan membuat Jisoo bingung menjawabnya. Jisoo yang sedari tadi memegangi perut dengan posisi punggung sedikit membungkuk lantas menjauhkan lengan dan membenarkan posisi tubuhnya.

"Jisoo, lo kenapa?" Taehyung melangkah lebih dekat, kedua bola matanya menilik sang istri penuh ketelitian dan keseriusan. "Kenapa wajah lo makin pucat begini Jisoo? Lo sakit? Apanya yang sakit? Perut lo yang sakit?" lanjutnya tampak khawatir, lengannya memegang lembut bahu Jisoo.

Ah, benar saja. Taehyung rupanya melihat Jisoo memegang perut tadi. Kalau begini, Jisoo harus ekstra mencari alibi untuk meyakinkan Taehyung kalau ia baik-baik saja. Jisoo tak mau menghambat double date mereka dengan Irene dan Seokjin.

"Gue baik-baik aja kok Tae, cuma kebelet buang air besar aja. Gue masuk ke toilet dulu ya," balas Jisoo melepaskan lengan Taehyung yang memegang bahunya.

Taehyung terdiam sejenak tak lantas percaya, sepintas Taehyung melihat Jisoo memegang perutnya. Ia menduga Jisoo sakit perut kembali. Demi memenuhi rasa penasaran dan meyakinkan dugaannya, ia berniat memastikan kembali. Namun Taehyung berpikir terlalu lama, Jisoo sudah melenggang masuk ke toilet wanita.

"Lebih baik, gue tunggu Jisoo keluar deh," pungkas Taehyung, tungkainya melangkah mendekati pintu toilet wanita—hendak menunggu Jisoo di sana. Belum genap dua langkah, rasa mual akibat naik wahana ektrem tadi mencuat kembali. Hal itu membuat Taehyung mengurungkan niatnya dan malah melenggang ke toilet pria. "Nanti gue balik lagi deh. Sumpah gue mual banget. Kalau bukan dipaksa Jisoo, gue ogah naik begituan," cerocosnya.

Sekitar delapan menit berlalu, Taehyung keluar dari toilet pria. Rasa mualnya berkurang sekarang, sedikit lega sedari tadi menahan mual yang mengganggu.

"Jisoo udah keluar belum ya?" gumamnya. Sambil celengak-celinguk mencari Jisoo di sekitar toilet wanita, Taehyung merongoh ponselnya berniat menelepon sang istri. Belum sempat Taehyung mengeluarkan ponsel, presisi Irene lebih dulu mengalihkan afeksinya.

"Loh Tae, di sini juga? Jisoo mana?" tanya Irene, "gue nyusul ke sini karena khawatir, wajah Jisoo pucat banget tadi. Gue takut dia sakit." Irene sekarang lebih santai bicara dengan Taehyung, sangat jauh beda bila dibandingkan dengan awal saat ia memberikan kesaksian pada Taehyung beberapa waktu lalu.

Ternyata bukan hanya Taehyung saja yang menilai wajah Jisoo pucat, Irene juga menilai demikian. "Rene, boleh minta tolong?" tanya Taehyung menunggu persetujuan Irene. Irene mengangguk kecil mengiyakan. "Tolong masuk ke toilet itu dan cari Jisoo di sana," lanjut Taehyung meminta bantuan Irene.

"Iya Tae, gue cari Jisoo sekarang."

Irene bergegas memasuki toilet wanita, ia memeriksa setiap bilik yang ada di toilet itu. Satu per satu bilik sudah Irene periksa, hasilnya nihil. Ia tak menemukan sosok Jisoo di sana. Kontan saja raut wajah Irene semakin terlihat cemas. Segera Irene keluar toilet mengabari Taehyung.

NOT LOVE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang