86. Menyadari

1.2K 190 67
                                    

Sudah 10 hari nggak update wkwk.
Maaf ya guys digantungin terus.
So, happy reading

So, happy reading ❤

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Dahi Jisoo mengerut saat sinar hangat mentari yang baru muncul dari persembunyiannya menerpa sebagian wajah cantik Jisoo, mengusik tidur tenangnya. Netranya perlahan terbuka lantas mendapati Taehyung tengah membuka gorden jendela kamar. Jisoo menggeliat-merenggangkan tangan, kaki dan tubuhnya-sebelum akhirnya ia menyingkap selimut dan duduk di tepi ranjang.

"Selamat pagi Arunika Jisoo Khatulistiwa, tidurnya nyenyak?" Taehyung menghampiri Jisoo dan mengusap puncak kepala sang istri.

"Tumben bangun duluan dan langsung mandi? Udah rapih lagi, mau ke mana? Bukannya hari ini hari libur ya? Masa lo mau pergi-pergi sih. Di rumah aja ya, temenin gue. Kalau lo mau ke luar, gue ikut ya? Boleh?" tanya Jisoo dengan suara sedikit serak khas bangun tidur.

"Iya memang hari ini libur. Rencananya, gue mau menghabiskan waktu seharian sama lo. Mandi gih, habis itu sarapan. Tadi, gue nyuruh si Mbak bikin sup bayam sama jus tomat buat lo. Dokter bilang lo kurang darah sampai pingsan. Jadi, mulai sekarang lo harus sering makan-makanan yang mengandung zat besi."

"Pantesan gue sering pusing. Gue masih penasaran soal pendarahan itu, Tae. Mau tahu hasilnya apa. Walaupun sebenarnya gue takut sama hasilnya. Apalagi semakin sering pendarahan, gue jadi makin overthinking."

Taehyung bungkam mendengar penuturan Jisoo. Hatinya semakin resah, pasalnya hari ini Taehyung berencana untuk jujur pada Jisoo perihal kondisi kesehatannya. Mendengar Jisoo berucap demikian membuat nyali Taehyung sedikit menciut. Keberanian yang semalaman ia kumpulkan dan tekad yang sudah bulat berkat dorongan banyak pihak sedikit goyah usai mendengar kata 'takut' dari mulut sang istri. Kedati demikian, Taehyung tetap dipaksa harus berpegang teguh pada keputusannya untuk jujur pada Jisoo.

"Apapun yang terjadi, gue akan selalu ada di samping lo, inget itu baik-baik," tegas Taehyung.

Senyum tipis terukir di bibir Jisoo. Perasaan Jisoo belum sepenuhnya lega saat Taehyung mengatakan kalimat itu. Kemungkinan terburuk masih menghantui Jisoo. Rasa cemas itu semakin lama semakin mencuat. Kecurigaan Jisoo terhadap hasil pemeriksaan kesehatannya dan keterlibatan Taehyung dalam menutupinya sangat menganggu pikirannya. Jisoo benar-benar tak sabar menunggu Dokter Shin pulang dari luar kota untuk mengetahui hasil sebenarnya. Jika memang terbukti kecurigaannya benar dan Taehyung membohonginya selama ini, kemungkinan Jisoo akan marah besar seperti yang pernah ia katakan beberapa waktu lalu. (Part 79)

"Mandi sana, setelah mandi lo bebas pilih tempat mau kemana pun yang lo mau," ujar Taehyung.

"Beneran ya terserah gue ke mana pun?"

Taehyung mengangguk kecil. "Iya."

Jisoo segera melesat ke kamar mandi meninggalkan Taehyung yang termenung duduk di tepi ranjang. Taehyung sibuk dengan pikirannya. Begitu banyak hal yang ia khawatirkan. Mulai dari perasaan Jisoo, respon Jisoo, serta sikap Jisoo padanya ketika mengetahui kondisi kesehatan yang sebenarnya. Terlebih Jisoo pernah mengatakan bahwa ia akan marah besar pada Taehyung jika sang suami berbohong, makin saja membuat pikiran Taehyung rumit.

NOT LOVE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang