41. Keras Kepala

1.8K 262 26
                                    

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

*****

Sesuai saran dari Yoona dan Sandara, Jisoo sengaja menyiapkan bekal makan siang untuk Taehyung. Ia sendiri yang mengantar bekal itu ke kantornya. Kedua sudut bibir Jisoo tertarik naik, berharap Taehyung suka masakannya. Jisoo berjalan penuh semangat saat tiba di lantai tiga, letak ruangan kerja Taehyung berada. Senyumnya yang semula mengembang perlahan luntur saat dirinya tak sengaja berpapasan dengan sosok gadis pembawa mimpi buruk bagi hidupnya—Joy.

Joy berjalan menghampiri Jisoo yang saat ini mematung di tempat, perlahan bibir Joy menyungging—tersenyum miring pada Jisoo dan sengaja lebih dulu menyapa. "Hai Jisoo, apa kabar? Apa kabar lo baik-baik aja setelah dapet kejutan dari gue kemarin? Ummm, itu bukan seberapa sih, gue masih punya kejutan lain yang tak kalah menarik dari yang kemarin," katanya.

Rahang Jisoo mengeras, Joy pasti berulah kembali. Terlebih ia menyaksikan sendiri Joy keluar dari ruang kerja Taehyung. "Gue peringatin sama lo, jangan pernah ganggu rumah tangga dan kehidupan gue. Atau, gue buat lo menyesal seumur hidup!" ancam Jisoo.

"Uwww, Kim Jisoo mulai berontak sekarang. Gue nggak takut Jisoo, yang ada sebaliknya. Lo yang bakal gue buat menyesal seumur hidup. Gue akan buat lo menderita, Jisoo!" balas Joy tak kalah pedas sebelum akhirnya memilih pergi meninggalkan Jisoo.

Jisoo menatap kesal punggung Joy yang perlahan menghilang dari peredarannya. Hatinya diliputi rasa khawatir dan takut, mengapa Joy menemui Taehyung? Apa yang ia katakan pada Taehyung? Jisoo takut, jika masalah ini berbuntut panjang. Dengan penuh keberanian ia mengetuk pintu ruangan Taehyung, tak ada jawaban dari sang empunya. Tak ada tanda-tanda ia dipersilahkan masuk. Jisoo hendak membuka pintu pun ragu.

Ia mengigit bibir bawahnya cemas, jantungnya bergemuruh, entah ekspresi apa yang akan Taehyung layangkan padanya. Nafasnya ia tarik perlahan lalu dihembuskan. Semoga saja kali ini mood Taehyung sudah membaik. Jisoo membuka pintu ruangan Taehyung, ia dikejutkan oleh presensi Taehyung yang duduk bersandar di kursi kebanggaannya sembari menatap ke arahnya tajam.

"Ha-hai Tae, umm gue--"

"Siapa yang nyuruh lo masuk hah?" bentak Taehyung membuat tubuh Jisoo menegang. Kedatangannya disambut tak ramah oleh sang suami.

Jisoo mematung, tak berani menjawab pertanyaan Taehyung, tampaknya mood Taehyung belum membaik—malah semakin memburuk. Lengan Jisoo memeluk erat rantang makanan yang sengaja ia bawa untuk Taehyung.

"Lo dari pagi marah-marah mulu, serem tahu. Gue kesini cuma mau nganterin makan siang buat lo," jawab Jisoo menunduk takut.

Taehyung bangkit dari tempat duduknya. Berjalan menghampiri sang istri. "Pulang sana! Bawa lagi makanannya, gue nggak laper."

Seketika Jisoo mendongak saat Taehyung terang-terangan mengusirnya. Ia memelototi sang suami. "Apa lo bilang? Pulang? Lo hargain gue dong Tae, gue sengaja masak buat lo, gue juga sengaja jauh-jauh dateng kesini buat nganter makanan ini. Dan lo malah ngusir gue gitu aja hah? Bener-bener nggak waras!"

NOT LOVE [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang