*****Langit biru yang semula cerah, berubah menjadi kelabu. Mendung datang bersama terpaan angin yang cukup kencang. Kim Jisoo gadis itu duduk di bangku taman dengan keadaan yang memprihatinkan. Matanya bengkak, usai menangis. Lututnya berdarah, usai tersungkur akibat tersandung batu saat mengejar mobil Taehyung.
"Apa yang harus gue lakuin sekarang?" gumam Jisoo bingung.
Harapan satu-satunya adalah penjelasan dan kesaksian Prawira Seokjin Cakrawala sang mantan. Namun ternyata, Seokjin malah menjebaknya dan membuat masalahnya semakin rumit. Jisoo menarik nafas dalam-dalam, apa ia menghubungi Joy saya untuk meminta bantuan? Menjelaskan pada Taehyung bahwa foto itu tidak benar?
"Cihhh, nggak. Joy nggak mungkin bantuin gue, justru dia yang bikin semuanya kacau kayak gini. Gue yakin, Joy pasti bicara yang enggak-enggak ke Taehyung. Kedatangan dia ke kantor Taehyung tadi pasti buat memperkeruh suasana."
Jisoo berpikir sejenak, bagaimana cara ia membukatikan pada Taehyung jika ia tidak bersalah? Bagaimana cara ia memantahkan semua tuduhan yang Taehyung layangkan padanya? Jemarinya memijat dahinya yang terasa pening. Tidak mudah membuat Taehyung percaya, terlebih usai menyaksikan Seokjin memeluk dirinya secara langsung.
Tak lama kemudian, hujan mengguyur bumi cukup deras. Dengan terpaksa Jisoo harus beranjak dari tempat duduknya mencari tempat berteduh. Namun naas, kakinya terasa sakit akibat terjatuh tadi. Jisoo kesulitan berdiri hingga tubuhnya basah kuyup terkena air hujan. Ia juga tak membawa payung. Beruntungnya ia memakai flatshoes, jadi tidak terlalu sulit untuk berjalan setelah susah payah berdiri walau harus berjalan terpincang.
Wajah Jisoo mendongak saat seseorang menyodorkan sebuah payung padanya. "Pakailah, kamu bisa sakit. Biar aku yang mengantarmu pulang," ucapnya khawatir seraya menawarkan tumpangan.
"Nggak usah! Gue muak lihat lo. Pergi!" ujar Jisoo ketus.
"Jisoo aku bisa jelaskan soal tadi. Aku melakukan itu karena--"
"Kim Seokjin! Pergi! Kalau lo nggak mau pergi, biar gue yang pergi." Jisoo menatap si pria yang ternyata adalah Seokjin, tatapan Jisoo begitu tajam—syarat akan kebencian.
"Baiklah, aku akan pergi. Tapi pakailah payung ini, aku tidak mau gadis yang aku cintai sakit. Aku pergi Soo," ujar Seokjin menyimpan sebuah payung di samping tempat Jisoo berpijak kemudian berlalu.
Jisoo mengabaikan pemberian Seokjin, lebih baik ia pulang sekarang mencari taksi. Rasa marah dan kesalnya pada Seokjin masih terlihat jelas di wajahnya. Lagi pula payung itu tak ada gunanya, tubuh Jisoo sudah terlanjur basah kuyup sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT LOVE [ON GOING]
FanfictionJisoo dan Taehyung berusaha mempertahankan pernikahan yang tidak diinginkan. Pernikahan keduanya diwarnai masalah pelik, seiring dengan itu perasaan aneh yang tak bisa dihindarkan hadir begitu saja. ***** Arunika Jisoo Khatulistiwa dan Garda Taehyun...