*****
Saat Taehyung hendak memasuki kamar, Jisoo lebih dulu menahannya. Bibir Taehyung mengerucut sebal, matanya menatap Jisoo dongkol karena menghalangi jalannya. Jisoo sendiri tengah merentangkan kedua tangannya lebar-lebar menghalangi pintu.
Sebuah protes Taehyung layangkan pada sang istri. "Kenapa sih? Gue mau lewat."
"Tunggu dulu," cegah Jisoo, "jangan dulu masuk. Gue udah siapin kejutan buat lo."
"Kejutan apa? Tumben banget. Biasanya juga lo nggak pernah ngasih kejutan buat gue." Celetukan Taehyung membuat Jisoo tersindir, ia memang belum pernah memberikan kejutan apapun untuk Taehyung.
"Ck, udah deh jangan mulai ngajak berantem!"—Jisoo mendengus sebal, melipat kedua lengannya depan dada—"mending lo tutup mata dulu sebelum masuk ke kamar. Gue udah siapin penutup matanya." Jisoo merongoh selembar kain merah untuk menutupi mata Taehyung.
"Sok misterius banget sih pake tutup mata segala."
"Nggak usah bawel ya. Nurut aja. Nunduk dikit, lo tinggi. Gue susah pasang kainnya."
"Naik ke kaki gue aja. Gue males nunduk, leher gue sakit nantinya."
"Lebay banget sih lo. Ketimbang nunduk doang susah amat," cibir Jisoo. Kalau gue naik lagi ke kaki Taehyung, bisa-bisa kayak insiden dasi itu. Aduhhh ... nggak deh, gue nggak mau salah tingkah lagi, pikir Jisoo.
"Bukannya lebay tapi—"
"Ya udah lo jongkok aja biar gue gampang masang kainnya. Kalau lo nggak jongkok dan ngebantah gue, gue bakal cubit ginjal lo!" ancam Jisoo menatap Taehyung bengis.
Taehyung mendengus pasrah. Ia mengiyakan dan segera berjongkok—menuruti keinginan Jisoo. Senyum puas terpartri di wajah cantik Jisoo. Ia mulai memasang kain untuk menutupi mata Taehyung. Saat mata Taehyung sudah tertutup, Jisoo mencoba memeriksa apakah Taehyung bisa melihat ataukah tidak.
"Tae, coba tebak tangan gue nunjukin angka berapa?" Jisoo mengangkat jari telunjuk, jari tengah dan jari manisnya, menunjukkan angka 3 tepat di depan wajah Taehyung.
"Ck! Lo buta ya? Udah jelas-jelas mata gue ditutup. Mana bisa gue nebak," balas Taehyung ketus.
"Hehe, gue kan cuma periksa doang Tae. Siapa tahu kainnya transparan dan lo bisa lihat gitu."
"Buruan, lo mau ngasih gue kejutan apa?" tanya Taehyung tak sabar.
Telapak tangan Taehyung terasa hangat saat Jisoo menggenggam lengannya. Darahnya berdesir saat lengan lembut itu menuntunnya menuju kamar. Tanpa melihat dan hanya dengan sentuhan kecil saja Jisoo sudah berhasil membuat pipi Taehyung memanas.
"Nah, kita udah sampe kamar. Pokoknya lo harus pake apa yang udah gue siapin. Gue nggak menerima penolakan. Janji ya?" paksa Jisoo.
"Iya buruan buka penutup matanya!" perintah Taehyung minta dibukakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
NOT LOVE [ON GOING]
FanfictionJisoo dan Taehyung berusaha mempertahankan pernikahan yang tidak diinginkan. Pernikahan keduanya diwarnai masalah pelik, seiring dengan itu perasaan aneh yang tak bisa dihindarkan hadir begitu saja. ***** Arunika Jisoo Khatulistiwa dan Garda Taehyun...