NOT LOVE [ON GOING]

8. Mantan

*****

Jisoo masih mematung di tempat, ia tak bergeming. Sungguh ia begitu terperengah saat mengetahui sosok pria yang di gadang-gadang sebagai kakak suaminya itu. Jisoo sangat kenal betul sosok itu. Sosok yang dulu pernah mengisi ruang hatinya yang kosong. Sosok yang dulu pernah mengisi hari-harinya yang hampa. Sosok yang dulu sangat mencintainya sekaligus mencampakannya. Dia Prawira Seokjin Cakrawala, mantannya.

Yoona menghampiri Jisoo, memegang kedua pundak menantu kesayangannya itu. Kaki Jisoo begitu tegang, mengapa ia harus bertemu Seokjin di saat seperti ini? Mengapa harus Seokjin yang menjadi kakak iparnya? "Jisoo, ini Prawira Seokjin Cakrawala kakaknya Taehyung. Jin, ini Jisoo adik ipar kamu, istri sah Taehyung," ucap Yoona memperkenalkan.

Jlebbbbb...

Bagai ditusuk pisau yang teramat tajam dan dalam hati Seokjin kala mengetahui istri Taehyung adalah Jisoo, kekasihnya dahulu. Jisoo adalah wanita yang Seokjin tinggalkan 4 tahun lalu. Jisoo adalah wanita yang hendak ia jadikan istri dan ibu bagi anak-anaknya. Jisoolah calon istri yang ia sebut-sebut di hadapan Taehyung dan Yoona. Dan kini ia harus menerima kenyataan pahit bahwa Jisoo adalah istri dari adiknya sendiri, adik iparnya. Rahang Seokjin mengeras, matanya memanas, nafasnya tercekat. Bagaimana bisa Kim Jisoo, wanita yang sangat ia idamkan menikah dengan Taehyung?

Jisoo sangat kikuk berada dalam situasi ini. Situasi yang tak pernah ia harapkan. Situasi yang membuat ia kelimpungan. Sosok kekasihnya yang meninggalkannya 4 tahun lalu muncul kembali dan menjelma menjadi seorang kakak dari suaminya, Kim Taehyung. Mata Jisoo dan Seokjin tampak berkaca-kaca, saling berpandangan. Sepertinya keduanya menahan air mata itu agar tidak terjatuh.

"Kenapa diem? Salaman dong," ucap Taehyung membuyarkan pandangan Jisoo dan Seokjin.

Jisoo menarik nafasnya yang terasa berat. Ia harus bersikap biasa saja seolah tak mengenali Seokjin. "Saya Jisoo, Arunika Jisoo Khatulistiwa. Istri Taehyung. Senang bisa bertemu dengan Kakak," ujar Jisoo mengulurkan tangannya.

Seokjin terdiam sejenak, menatap nanar lengan Jisoo yang terulur. Lengan yang dulu sering ia genggam. Lengan mungil yang dulu sering bergelayut manja di lengannya. Seokjin tersadar, lalu berkata, "Saya Jin, Seokjin." Seokjin menyambut lengan Jisoo dan tersenyum miris ke arah gadis itu. Gadis yang sangat ia cintai. Kini mereka bagai dua orang asing yang baru saling mengenal.

Jisoo dapat melihat raut wajah kecewa di wajah Seokjin. Ia dapat merasakan rasa sakit yang Seokjin rasakan. Sesaat kemudian Jisoo melepaskan tangannya.

"Ehh makanannya di makan dulu, nanti keburu dingin," tukas Yoona memecahkan suasana. Yoona duduk di samping Seokjin di susul Jisoo yang duduk di sebrang Yoona di samping Taehyung.

Jisoo tersenyum kecil saat Yoona menuangkan nasi beserta lauk pauk pada piringnya.

"Asyik, makan masakan Mama. Pasti enak, di Jerman mana ada masakan kayak gini, iya gak Bang?" tanya Taehyung pada Seokjin.