A. 8

475 45 4
                                    

Merasa ditatap oleh Gulf.
Feri pun tersenyum kearah Gulf.
Dia canggung, karna diliati terus oleh Gulf terus.
(Dark power Gulf, bakal keluar nih kayaknya🤭)

Entah knapa Gulf merasa marah pada orang ini.
Dia terus terusan melihat orang itu.
"Aku harus menyelidiki ini!!" Kata batin Gulf
"Ada apa dengannya? Mengapa dia melihatku, seperti itu!" Kata batin feri.

Mew melihat feri dan Gulf saling berpandangan.
"Aku harap ini hanya perasaanku saja, semoga tidak terjadi hal lain" kata batin Mew
Mew pun membuka pintu kamarnya
Gulf pun tersenyum kearah Mew
Tapi tidak dengan feri
(Jadi inget moment mewgulf pas diinterview, Gulf tersenyum kearah Mew tapi pas mau liat orang lain biasa aja
Aa.. jadi kangen moment mg 😌)
"Ayo kita masuk. Ngapain bengong diluar. Ayo Gulf.. fer.." ajak mew


Mew pun berjalan duluan.
Baik Gulf maupun feri masuk kekamar Mew
"Maaf sedikit berantakan. Ayo duduk." Ajak Mew pada feri dan Gulf
"Ini sudah rapi, Mew. Tapi knapa kau bilang ini berantakan?" Tanya feri
Gulf pun melirik tak suka kearah feri.
Mew bingung melihat Gulf, namun dibalik itu.
Mew tersenyum kearah Gulf, tanpa Gulf sadari.
Mew melihat Gulf seperti cemburu pada feri


"Ini memang masih berantakan, fer" jawab Mew
"Mew, aku haus!!" Kata feri
"Biasanya kau langsung mengambilnya sendiri. Knapa kau meminta aku mengambilnya?" Tanya Mew
"Aku lelah mengejarmu, Mew." Kata feri
"Hm.. mencurigakan ini orang. Seenaknya aja nyuruh phi Mew kayak gitu!!" Kata batin Gulf
Gulf memandang feri tak suka.
"Itu orang knapa sih dari tadi ngeliatin gue serius banget. Siapa sih dia sebenarnya?" Kata batin feri.




Mew merasakan hawa canggung disekitarnya.
"Baiklah.. aku ambilkan minuman dulu." Kata mew
"Gulf.. phi tinggal sebentar ya.." kata Mew mengusak kepala Gulf pelan
"Krab phi.." kata Gulf sambil mengangguk.
Mew pun berdiri lalu berjalan kearah dapur.

Suasana semakin canggung.
Tinggal Gulf dan feri yg ada ditempat duduk itu.
"Kau sudah mengenal Mew lama?" Tanya feri untuk menghilangkan kecanggungan ini.
"Hm.." Gulf pun mengangguk.
Gulf jarang berbicara panjang lebar pada orang yg baru dia kenal.


"Gila nih orang, dingin banget. Persis kayak Mew. Tapi yaudahlah, bodo amat. Dia juga bukan kawan gue" kata batin feri melihat Gulf
"Phi teman satu kelas phi Mew?" Tanya Gulf tiba²
"Tidak" jawab Mew
"Jadi bagaimana phi bisa berteman dengan phi Mew?" Tanya lagi
"Phi juga asdos sama seperti Mew. Cuma banyak dosen yg lebih memilih Mew daripada phi."
"Akhirnya, phi meminta bantuan sama Mew untuk membantu phi membuat teori. Dari kejadian itu, akhirnya kami berteman" jelas feri panjang lebar.





"Oh.." kata Gulf sambil mengangguk kan kepalanya.
"Oh ya.. bagaimana dengan mu?" Tanya feri
Feri sangat penasaran pada pria didepannya ini.
"Kami sudah berteman sejak kecil phi" jawab Gulf
Padahal, sejujurnya Gulf baru mengenal Mew.




Feri pun menganggukkan kepalanya.
"Jadi pria ini sahabat kecil dari Mew. Pantas saja dia terlihat posesif pada orang yg baru dia kenal. Apalagi yg dekat dengan Mew.
Aku saja terus dilihatinnya, apalagi orang lain!!" Kata batin feri
"Tapi aku jarang melihatmu?" Tanya feri
"Aku mahasiswa semester 5 disini phi. Sedangkan phi Mew sudah S2 disini."
"Kami jarang bertemu, karna phi Mew banyak sekali tugasnya" jawab Gulf.
"Hm.." deheman feri sambil menggelengkan kepalanya.





Mew pun datang membawa minumannya.
Suasana tidak terlalu canggung seperi tadi.
Mew pun duduk bergabung bersama mereka.
"Ini minumannya" kata Mew menyerahkan minumannya duluan kearah Gulf.
Gulf pun tersenyum melihat Mew
"Terimakasih, phi.." kata Gulf
"Dan ini, untukmu.." kata Mew menyerahkan pada feri
"Hehe.. makasih Mew." Kata feri.





Feri pun langsung meminum, minuman itu.
Mew hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah kawannya ini.
"Ohya phi lupa.." kata Mew
"Kenalkan ini feri teman phi.. dan ini Gulf temanku juga" kata Mew
Mereka pun melakukan Wai.
"Ohya.. tadi aku mendengar kalian berbicara, kalian membahas apa sih?" Tanya Mew

Sebelum Mew membawa minuman kearah mereka.
Mew mendengar Gulf dan feri berbicara.
"Gulf bilang aku teman kecilnya? Padahal kami baru saja bertemu bulan lalu" kata batin Mew
Mew pun tersenyum kearah Gulf



"Kau tidak menggangu nya kan?" Tanya Mew melirik feri tajam
"Aku tidak mengganggunya, hanya menggodanya saja, ya kan nong" kata feri mencolek dagu Gulf
Gulf merasa geli diperlakukan seperti itu.
Gulf langsung menepis tangan feri.
Feri pun tersenyum
Dia sudah mengetahui bagaimana sikap Gulf dari gaya berbicara Gulf.




"Apa dia merayu mu, Gulf" kata Mew.
"Tidak, phi.." kata Gulf sambil tersenyum.
"Aku bahkan tadi meminta nomornya saat kau membuat minuman ini" kata feri memancing Mew
Mew pun memicingkan matanya ke feri.
"Apa itu benar gulf?" Tanya Mew
Gulf pun ingin mengetahui bagaimana reaksi Mew.
Gulf pun hanya mengangguk.




Mew pun menatap tajam ke arah feri.
"Gak Mew.. gak Gulf.. knapa sih mereka suka melototi gue. Gue tau gue ganteng. Gak usah ditatap gitu juga kali" kata batin feri
(Sabar phi.. orang bucin emang kayak gitu☺️)
"Knapa ngeliatin gue? Gue ganteng ya.." kata feri dengan pedenya
"Cih.. pede banget" kata Mew


Lalu mereka pun berbicarakan tentang kampus.
Tipe cewek idaman dan sebagainya.
Tanpa sadar Mew menatap gulf dan Gulf pun membalas tatapan Mew
"Gue jadi angin disini" kata batin feri melihat Mew dan Gulf saling bertatapan.

Mewgulf : " Kesempurnaan Cinta "Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang