14. Isi Hati Yoshi

1.9K 350 52
                                    

"Bayangkan jika ini musim dingin, atau musim panas, apa kamu tega menyia-nyiakan usaha mommy mu selama ini?" Lanjut Rio, nafas Yoshi mulai naik turun, ia tak sanggup menatap sang ibu.

Tes

Air mata Yoshi jatuh membasahi tangan nya.

"Berubahlah Yoshi, jangan kecewakan mommy mu" lirih Rio, tangis Yoshi pun pecah, ia mengamuk, memukuli dasbord mobil Rio sambil terus merancau.

"INI SEMUA KARENA DADDY, AKU INGIN MENGHAJAR PRIA JAHAT ITU, AKU INGIN MEMBUNUH NYAAA. . .!!" Teriak Yoshi dalam tangis nya yang hebat, ia akhir nya mampu meluapkan isi hatinya selama ini, bagaimana ia sangat membenci sang ayah.

"Aku tak ingin bertemu daddy, sampai kapan pun, aku tak akan memaafkan nya, yang ada, aku ingin membalas semua yang telah ia lakukan pada ku dan mommy" kata Yoshi bercerita dengan Rio di dalam mobil, dengan suara sengau dan isakan yang masih tersisa.

"Kamu mau, membalas nya?" Tanya Rio, Yoshi mengangguk.

"Mau ku bantu?" Tanya nya lagi, Yoshi pun melirik tak percaya pada sang guru dengan wajah sembab nya.

"Aku tahu cara nya asal kamu percaya pada ku" kata Rio lagi, Yoshi pun mengangguk.

"Kamu juga harus menurut padaku" Rio kembali mengajukan syarat, Yoshi nampak berpikir.

"Ya sudah kalau kamu keberatan" Rio pun mulai menyalakan lagi mesin mobil nya.

"Deal" Yoshi akhir nya menjawab, ia lalu menjabat tangan sang guru.

"Yang pertama kamu harus menjauhi masalah" kata Rio sambil menyetir mobil nya.

"Bagaimana bisa, jika mereka sengaja membullyku, aku tahu aku anak yang tidak di harapkan, tapi mereka tak seharusnya memanggilku seperti itu, aku punya nama" protes Yoshi yang terdengar seperti keluhan di telinga Rio, ia menatap iba pada murid nya yang menatap tajam lurus ke depan.

"Tidak ada orang tua yang tidak menghendaki kehadiran anak nya" balas Rio membesarkan hati Yoshi.

"Ada, Taehyung" balas Yoshi cepat, ia tak lagi memanggil sang ayah dengan sebutan daddy.

"Mungkin dia iya, tapi mommy mu tidak" ucap Rio.

"Tahu dari mana, jika mommy menginginkan ku?" Tanya Yoshi remeh, karena ia tahu, Rio pasti tak akan mampu meyakinkan nya.

"Jika ia tak menghendaki mu, ia pasti sudah menggugurkan mu, dia bahkan merelakan masa muda nya untuk melahirkan dan membesarkan mu" jawab Rio kembali membuat Yoshi terdiam.

"Tahan amarah mu, jika kamu butuh pelampiasan, kata kan pada ku" ujar Rio menepuk-nepuk dada Yoshi dengan tangan kiri nya.

"Nah, kita sudah sampai" ujar Rio menghentikan mobil nya tepat di depan rumah Yoshi

"Pulang?" Kaget Yoshi.

"Kamu tak ingin pulang?" Tanya Rio.

"Bukan begitu, tapi tas ku" bingung Yoshi.

"Aku bawakan nanti" jawab Rio.

"Baiklah" ucap Yoshi keluar dari mobil sang guru.

Sore nya Rio kembali ke rumah Yoshi sambil menenteng tas ransel sang murid, bertepatan dengan Rose yang baru datang.

"Mr" kaget nya menyapa Rio yang baru datang.

"Nyonya" balas Rio


"Apa Yoshi membuat masalah lagi?" Tanya Rose cemas.


"Tidak nyonya" jawab Rio tersenyum meyakinkan.


"Mari saya bantu" Rio mengambil alih bawaan di kedua tangan Rose.


"Terima kasih" balas Rose menyerahkan bawaan nya pada Rio, ia lalu membuka pintu rumah nya dan mempersilakan sang guru masuk.


"Lalu kenapa tas Yoshi bisa berada pada anda?" Rose melanjutkan pertanyaan nya karena ia penasaran.


"Tas Yoshi tertinggal di dalam mobil saya tadi, kebetulan kami pulang bersama" jelas Rio, Rose merasa lega, ia takut Yoshi masih tak bisa berubah.




Saat Rio dan Rose sedang berbicara, Yoshi keluar dari kamar nya, tapi Rio tak menyadari itu, jika ia di tatap oleh murid nya, Rio malah terus menatap intens pada Rose yang membicarakan tentang putra nya.

Saat Rio dan Rose sedang berbicara, Yoshi keluar dari kamar nya, tapi Rio tak menyadari itu, jika ia di tatap oleh murid nya, Rio malah terus menatap intens pada Rose yang membicarakan tentang putra nya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Yoshi sadar, Yoshi tahu, itu bukan tatapan biasa, tapi itu adalah tatapan memuja dari sang guru pada mommy nya, tatapan itu berbeda dari tatapan Jimin pada sang mommy waktu itu, Rio pun lantas pamit.


Keesokan hari nya, Yoshi berangkat ke sekolah seperti biasa, ia melihat Joshua keluar dari kantor mr Rio, saat berpapasan, mereka saling bertatapan tajam, dan Yoshi yang temperamental pun hampir terpancing, tapi ketika ia melirik ke ruangan sang guru kesiswaan, Rio nampak berdiri diambang pintu mengawasi nya, Yoshi nampak sungkan, ia lalu berjalan cepat meninggalkan Joshua.


Lagi, kini teman dekat Joshua mencoba memancing Yoshi, karena ketua gank mereka berada dalam tekanan dan ancaman sang guru kesiswaan, jadi ia tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengejek Yoshi.


"Aku heran, kenapa sekolah sebesar Seoul International Senior High School ini bisa menerima murid hasil hubungan diluar nikah?" Sindir mereka saat Yoshi bersama sahabat nya melewati Joshua and the gank di koridor kelas.


"Aku dengar ia di sembunyikan ke Australia selama sepuluh tahun" timpal yang lain.



"Untuk menyimpan aib" kelakar yang lain sambil terbahak, Yoshi menghentikan langkah nya, amarah nya sudah tak mampu ia tahan lagi, ia mengepalkan kedua tangan nya, nafas nya naik turun, Asahi dan Haruto menarik kedua tangan Yoshi dan menyeret nya, takut akan terjadi perkelahian lagi, Rio yang hendak ke ruang guru pun langsung berlari menyusul ketiga murid nya itu ke belakang gedung sekolah.



"KENAPA KALIAN TAK MEMBIARKAN KU MENGHAJAR NYA?!" teriak Yoshi kesetanan sambil memukuli dan menendang tempat sampah.


"Kami hanya tak ingin usaha mu sia-sia" jawab Asahi



"AKU HANYA INGIN MEMBUNGKAM MULUT MEREKA!" Yoshi masih berteriak tak terima, Rio tak mendekat, ia hanya mengawasi ketiga nya dari kejauhan.




#TBC

My Student's MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang