Haruto dan Asahi kini tak bisa bersama Yoshi jika di luar sekolah, karena mereka kini diantar jemput oleh orang tua nya sendiri, Yoshi harus pulang dan pergi sendiri dengan bus umum, dan ini memberi nya kesempatan untuk menemukan tempat sembunyi saat ia malas mengikuti pelajaran.
Ketiga nya berkumpul di kantin, menikmati makanan mereka, tapi tidak dengan Yoshi yang malah melamun.
"Yoshi-yaa, ramen mu akan dingin jika kamu tak segera memakan nya" tegur Asahi.
"Yaa, apa yang kamu pikirkan?" Haruto ikut penasaran karena Yoshi hanya diam.
"Aku akan kabur di pelajaran miss Krystal nanti" beritahu Yoshi.
"Jangan gila" protes Asahi.
"Kamu akan mendapat masalah lagi dengan mr Rio nanti, miss Krystal pasti akan melaporkan mu" Haruto mengingatkan
"Aku tidak peduli" acuh Yoshi, ia lalu melahap ramen nya dengan cepat, dan meninggalkan kedua sahabat nya itu di kantin.
"Ayah Yoshi memang brengsek" gumam Haruto mengutuk Taehyung, karena ulah sang sahabat dipicu oleh sang ayah.
Yoshi meraih tas ransel nya sebelum melompati pagar belakang gedung, dengan santai nya ia melangkah menuju tempat yang sudah ia incar beberapa hari ini, dengan memakai hoodie untuk menutupi seragam nya.
Bruk
Saat Yoshi ingin memasuki sebuah kedai, tak sengaja ia bertubrukan dengan seorang wanita dewasa, yang sedang membawa minuman nya.
"Yaah" gumam sang wanita kecewa.
"Mianhae noona, mianhae" Yoshi membungkuk meminta maaf berkali-kali, wanita itu melirik pria muda di depan nya yang menurut nya sangat tampan.
"Tidak masalah, setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, ini hanya masalah kecil, aku bisa memesan nya lagi" ujar sang wanita dengan gestur nakal nya.
Di sekolah, Krystal berjalan cepat menuju ruangan Rio, untuk mengadukan perihal Yoshi.
Tok. . . Tok. . . Tok. . .
"Masuk"
Ceklek
"Miss" sapa Rio heran
"Mr, Yoshi kabur dari kelas" adu Krystal, Rio terkejut.
"Akan saya selidiki miss" jawab Rio, ia lalu keluar, memeriksa seluruh sudut sekolahan, mencari tahu lewat mana Yoshi kabur, karena pintu lobby di kunci dan Rio lah yang membawa kunci nya.
Ia menemukan jejak sepatu di pagar dinding dekat kamar mandi.
Kembali ke kedai.
Wanita tadi membawa dua gelas minuman untuk nya dan Yoshi.
"Ini, sebagai tanda perkenalan kita, aku Im Jin-A" ucap wanita tadi pada Yoshi yang harus nya belum di ijinkan meminum alkohol, karena usia legal Korea untuk menikmati alkohol adalah dua puluh dua tahun.
"A-aku Yoshi" gugup sang remaja, menerima uluran gelas dari sang wanita, Yoshi masih malu-malu di hadapan lawan jenis, mereka duduk di sudut ruangan, hanya sekedar mengobrol ringan, Jin-A sangat menikmati pemandangan di depan nya, ia suka dengan ekspresi Yoshi yang salah tingkah.
Dan tiga kali seminggu, Yoshi rutin bolos untuk bertemu Jin-A, wanita yang mulai membuat Yoshi nyaman dengan suara tenang nya, dan kesabaran nya mendengar cerita remaja itu, sambil mengusap-usap paha dalam sang pemuda, sebagai pria yang masih sangat polos, Yoshi tentu menyukai sensasi ia rasakan kala tangan nakal Jin-A mulai beraksi, wanita itu begitu pandai memancing rasa penasaran Yoshi.
Rio mengajukan permohonan pemasangan kawat berduri di atas dinding pagar, untuk mencegah siswa yang ingin kabur saat jam pelajaran, tapi pihak kepala sekolah belum menyetujui nya, jadi Yoshi masih bisa kabur dengan leluasa.
Rio pun akhir nya mengirim surat panggilan, tapi kali ini ke rumah tempat sang mommy tinggal.
Yoshi pulang seperti biasa, Rose yang baru saja membaca surat panggilan pun menoleh pada sang putra yang baru memasuki rumah.
"Sayang, mommy. . . " suara Rose terputus, melihat Yoshi menghindari kontak mata dengan nya.
"Sayang" panggil nya lagi pada sang putra, tapi Yoshi berusaha mengelak.
"Pihak sekolah memanggil mommy, untuk datang besok, apa yang terjadi?" Tanya Rose penuh selidik.
"Aku tak tahu momm" jawab Yoshi sambil menutup mulut nya, yang membuat Rose semakin curiga, ia pun mencium aroma alkohol dari mulut sang putra, kedua mata Yoshi juga nampak merah dan berkaca-kaca.
"Kamu minum?" Tanya Rose, tapi Yoshi tak menjawab, ia tetap melarikan diri ke kamar nya.
Bruk
Rose menjatuhkan pantat nya di sofa, memijat pelipis nya sendiri, pusing memikirkan anak nya yang semakin hari kian nakal.
Keesokan hari nya
"Yeri-ah" panggil Rose
"Ne unnie" jawab Yeri
"Bisa tolong wakili aku untuk datang ke sekolah Yoshi, aku harus bertemu tuan Park, pelanggan kita yang selalu memesan banyak barang itu" pinta Rose pada Yeri pegawai nya.
"Baik unnie" jawab Yeri
"Gumawo ne" ucap Rose sebelum meninggalkan rumah.
Rio sedikit kecewa, karena bukan mommy nya Yoshi yang datang, jadi ia tak bisa berbicara serius, tentang masalah Yoshi yang kian meresahkan.
"Saya permisi mr" pamit Yeri
Sesampai di rumah Rose ternyata sudah tiba.
"Jadi, bagaiamana?" Tanya Rose
"Yoshi terkena skorsing lima hari unnie" jawab Yeri lirih.
"Dia berkali-kali kabur dari sekolah dengan memanjat dinding pagar" lanjut Yeri, Rose menghela nafas, seorang anak laki-laki, memang seharus nya mendapatkan bimbingan ayah nya sedari kecil, tapi Yoshi tak mendapatkan itu dari Taehyung, justru luka lah yang di goreskan sang ayah di hati putra satu-satu nya.
Setelah Yeri pulang dari sekolah tadi, diam-diam Rio mengikuti Yoshi yang kembali membolos, ia penasaran, kemana murid nya itu menghabiskan waktu nya.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Student's Mother
Fanficcerita tentang Limario dalam menghadapi murid terbadung nya, yang berasal dari keluarga kaya yang broken home, tapi justru ia malah jatuh pada pesona Rose, single mother yang pekerja keras, demi menghidupi putra semata wayang nya.