18. Pulang

1.8K 344 65
                                    

Sabtu dan minggu sekolah libur, Yoshi sudah menunggu Rio menjemput nya untuk diantar ke gedung olahraga pusat kota, ia sudah mulai terbiasa memakai helm milik Jennie.

Dan hari sabtu, minggu adalah hari latihan khusus, di luar jadwal ekstra sekolahan, untuk murid-murid khusus dengan biaya mandiri seperti Yoshi yang dibiayai oleh Sana, tanpa sepengetahuan sang anak.

Hari berajak siang, jam 9 , latihan selesai, Yoshi menghampiri sang guru yang menunggu nya di taman dekat jalan masuk area gedung.

Bruk

Yoshi menjatuhkan tubuh lelah nya terlentang di samping Rio, sambil membentangkan kedua tangan nya, dan memejamkan mata nya.

"Bisa tidak, jika kita tidak usah pulang saja?" Tanya Yoshi sambil terpejam.

"Kenapa?" Rio malah balik bertanya.

"Aku malas di rumah sendiri" jawab Yoshi.

"Ayo, kamu tak akan di rumah sendiri" Rio tetap mengajak sang murid pulang.

"Huft" Yoshi menghela nafas pasrah, berjalan gontai mengikuti Rio ke parkiran.

Yoshi mengerutkan kening nya, saat Rio membawanya melewati rumah nya sendiri, yang sudah nampak sepi, Rose keluar dan Yeri juga libur.

"Kita kemana?" Tanya Yoshi penasaran.

"Pulang" jawab Rio santai, motor mereka pun memasuki pekarangan yang terlihat asri, nampak Yoong sedang menikmati kopi nya sambil berjalan mengelilingi rumah calon istri nya, yaa, dia menginap semalam, sementara Sicca eomma sedang menjemur baju di samping rumah, dan Jennie yang sedang merapikan beberapa tanaman hias di depan rumah.

"Selamat pagi" seru Rio yang membuat seluruh keluarga nya langsung menoleh ke arah nya, Yoshi mematung merasa di tatap oleh orang-orang asing yang belum pernah ia temui sebelum nya.

"Eomma, hyung, noona" sapa Rio, yang di sapa pun masih terdiam menatap Yoshi penuh tanya, Rio yang paham pun menoleh pada murid nya.

"Yoshi, kemarilah" panggil Rio, ia pun menurut, mendekat dengan kepala menunduk, mendengar nama Yoshi, keluarga Rio pun langsung paham.

"Kemari lah, siapa nama mu tadi?" Sambut Jessica pura-pura tak tahu nama Yoshi.

"Y-yoshi nyonya" jawab nya terbata karena malu dan asing.

"Aku Jessica, eomma nya Rio" Jessica mendekati Yoshi, dan remaja itu membungkuk hormat pada wanita paruh baya itu.


"Baru pulang, huh?" Tanya Yoong.

"Yoshi, ini hyung ku" ucap Rio mengenalkan Yoong pada murid nya.


"Ish, kalian berdua bau keringat" canda Jennie pura-pura menutup hidung nya.

"Kemarilah noona, rasakan aroma terapy dari ku" kejar Rio pada noona nya.


"Yaak!" Jennie berteriak sambil mengacungkan skop kecil ditangan nya, Yoshi tersenyum tipis melihat interaksi Rio dengan saudara perempuan nya.

"Ayo masuklah, eomma buatkan sarapan untuk kalian berdua" ajak Jessica.


"Eomma?" gumam Yoshi.

"Ya, kamu bisa memanggilku eomma jika mau" tutur Jessica, Yoshi tak menunjukan reaksi apa-apa dan Jessica memakhlumi nya karena mungkin ia masih merasa asing.


"Yoshi, waktu nya mandi!" Seru Rio berdiri di depan pintu masuk rumah nya sambil mengeringkan rambut nya yang masih basah, Yoshi mengalihkan tatapan nya dari Jessica.


"Nah, ayo" ajak Jessica, Yoshi pun mengikuti nya dari belakang.


"Ini handuk dan baju ganti mu, dan maaf, kamar mandi di rumah ini hanya ada satu" beritahu Rio menunjuk pada sudut dapur dimana kamar mandi berada, ia meminjami baju santai untuk murid nya itu, dan Yoshi masih canggung, juga malu.

Selesai mandi, Yoshi terkejut, di ruang makan sudah terdapat berbagai makanan khas rumahan warga Korea, hasil masakan Jennie dan Sicca eomma.


"Sini, biar eomma jemur" Jessica mengambil alih handuk basah di tangan kanan Yoshi, remaja itu tertegun, ia sungkan karena Rio, Jennie dan Yoong sudah duduk di meja makan menunggu nya.


"Ayo, jangan sungkan" Sicca eomma yang baru selesai menjemur handuk pun mengagetkan Yoshi.


"Duduk sini" ujar Rio menepuk-nepuk bangku kosong disebelah kiri nya, dengan langkah ragu, ia pun duduk pelan-pelan, menatap Jennie dan Yoong bergantian, mereka pun membalas nya dengan senyuman, keluarga Rio sangat ingin membuat Yoshi nyaman di rumah mereka, karena Rio bercerita jika ia tak mau pulang.


"Kita sarapan ne" ujar Jessica yang kemudian mengambil mangkuk kosong di hadapan Yoshi, dan mengisi nya dengan nasi putih hangat.


"Yoshi mau yang mana?" Tawar Rio pada sang murid, yang menatap bingung semua menu di hadapan nya, bermacam sayur, dan ada ayam goreng kesukaan Rio, belut panggang kegemaran Yoong, ikan kukus kesukaan Jennie.


"Eenngg. . ." Yoshi bingung harus memilih yang mana, karena ia belum pernah melihat dan menyicipi masakan rumahan seperti ini, wajah bingung nya terlihat sangat lucu.


"Ya sudah, coba ayam nya dulu" ujar Rio yang langsung menaruh paha ayam goreng diatas nasi murid nya itu.

"Sayur nya jangan lupa ne" ujar Sicca eomma lembut, sambil menyumpitkan sayuran tumis untuk Yoshi



Awal nya Yoshi tak berani makan, karena ia terbiasa makan sendiri, jadi ketika ia makan bersama seperti ini, rasanya jadi sangat pemalu sekarang, keluarga Rio nampak menunduk, fokus pada makanan masing-masing, dan merasa tak menjadi pusat perhatian, Yoshi pun nulai melahap makanan nya.

Nyam



Ia mematung sambil mengunyah.



"Enak" batin nya


"Belut panggang ini juga tak kalah enak, dan kandungan gizi nya bagus untuk anak seusia mu" ujar Yoong tiba-tiba meletakan sepotong daging belut di mangkuk Yoshi, bocah itu terkejut, menerima perhatian dari keluarga Rio, ia menatap belut nya begitu lama.

"Coba saja" kata Rio, karena dia pikir Yoshi takut untuk memakan nya.





#TBC

My Student's MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang