54. Pengakuan Rio

2.2K 317 65
                                    

"Sebelum nya, Sana bercerita kepada ku, jika ia pun juga adalah korban kebohongan Taehyung, yang mengaku jika ia telah bercerai dengan mu waktu itu, sebenar nya, Yoshi pernah berurusan dengan polisi karena balapan liar" Rio memulai cerita nya,

"Tapi waktu itu aku menghubungi Taehyung, karena tak tahu jika wali Yoshi harus nya kamu, di kantor polisi lah Sana dan Yoshi bertemu, dan pertemuan kedua saat Yoshi nyaris di drop out dari sekolah, Sana menaruh rasa peduli yang tinggi pada Yoshi, karena ia merasa Yoshi juga adalah anak nya, dan akan ikut bertanggung jawab atas apa yang di butuhkan putra kita, berupa latihan tambahan di gedung olahraga, Sana lah yang membiayai nya, dan sponsor untuk Yoshi bertanding ke luar negeri selama ini, adalah dari Sana, kenapa aku mengiyakan permintaan nya waktu itu, karena aku tak ingin menambah beban mu, biaya Yoshi tanding keluar negeri sangat mahal jika tanpa sponsor, dan aku tak ingin membuat talenta Yoshi jadi sia-sia jika aku menolak niat baik Sana" Rio menceritakan semua nya.

"Termasuk gadis kecil bernama Minjoo, yang selalu Yoshi temui di gedung olahraga, aku dan Sana sengaja mengatur pertemuan mereka, karena Sana tak ingin memutus hubungan darah antara Yoshi dan Minjoo, karena memiliki ayah yang sama, tolong rahasiakan semua ini dari Yoshi, biarkan ini menjadi rahasia kita" Rio mengakhiri pengakuan nya.


"Lalu kenapa oppa baru mengatakan nya sekarang? Bagaimana jika Sana nanti meminta kembali semua biaya yang sudah ia keluarkan untuk Yoshi?" Cemas Rose

"Sana tidak seperti itu" yakin Rio

"Tapi suami nya?"

"Sana tak memakai uang Taehyung sepeserpun untuk Yoshi, itu uang pribadi Sana, dia bukan orang sembarangan" jelas Rio.

"Lalu kenapa oppa baru menceritakan semua nya sekarang?" Selidik Rose.

"Karena tadi Taehyung menemui Yoshi, memberi tahu jika Minjoo sakit, dan sekarang Sana mengirimi ku pesan, meminta untuk bertemu besok" balas Rio


"Aku ikut jika oppa akan menemui nya" kata Rose tajam.

"Kamu tidak marah lagi kan?" Tanya Rio, Rose menggeleng, ia lalu memeluk tubuh Rose.

"Maaf baru menceritakan semua nya sekarang" bisik Rio.

"Its okey oppa, terima kasih untuk kejujuran oppa dan upaya terbaiknya demi Yoshi" balas Rose mendekap erat tubuh suami nya itu.

Saat Yoshi sekolah, Rio dan Rose pergi menemui Sana di sebuah kedai kopi, Aaron mereka titipkan pada Yeri di rumah.

Sana terkejut bukan main, melihat Rio datang sambil menggandeng sang istri.

"R-rio-shii" gugup Sana tak enak pada Rose

"Nyonya" balas Rio.

"R-rose-shii" sapa sana sungkan, Rose membungkuk hormat membalas sambutan Sana.

"Istri saya sudah tahu semua nya, jadi tak ada yang perlu di tutupi lagi sekarang" beritahu tahu Rio.

"Ne" jawab Sana tegang, tak berani menatap Rose.

"Jadi, apa yang ingin anda bicarakan?" Tanya Rio, Sana langsung menunduk, air mata nya tiba-tiba menetes mengingat keadaan sang putri yang tak kunjung sadarkan diri.

"Minjoo sudah lebih dari lima hari tak sadarkan diri di rumah sakit, semenjak perpisahan terakhirnya dengan Yoshi, ia tak mau makan, dan setiap di tanya apa yang ia mau, ia hanya ingin bertemu dengan Yoshi, oppa sudah berusaha membujuk Yoshi, tapi gagal, bisakah aku meminta tolong pada kalian untuk membantu meluluhkan hati Yoshi, agar bersedia menemui dongsaeng nya? Sebelum nya aku dengan tulus meminta maaf pada Rose-shii atas kesalahan di masa lalu" tutur Sana sambil terisak, Rio dan Rose saling bertatapan iba.

"Kami tak bisa menjanjikan apa-apa, tapi kami akan berusaha untuk membujuk Yoshi" jawab Rio.

Di tempat lain, Taehyung menatap selembar foto diri nya kala menemui Yoshi, anak buah nya lah yang mengambil foto itu.

"Jika orang tahu Yoshi adalah putra anda, saya jamin, bisnis anda akan semakin sukses, pengusaha mana yang tak ingin bekerja sama dengan seorang ayah dari Kim Yoshi, sang pahlawan negara" ujar pria itu pada Taehyung, yang seperti nya mulai tertarik dengan ide nya.

Rio dan Rose pun akhir nya pulang, mereka berjalan keluar kedai sambil bergandengan tangan.

"Yeri-ahh, dimana Aaron?" Tanya Rose yang sudah rindu dengan si bungsu, Yeri menjawab dengan kode dengan menunjuk keberadaan Aaron menggunakan dagu nya, Rio dan Rose pun langsung menoleh, mereka mengerutkan kening nya menatap Yeri.


"Dia merajuk karena unnie dan oppa pergi tanpa membawa nya" jelas Yeri, Rose terkekeh gemas dengan tingkah Aaron.

"Hi Aaron" panggil nya mencoba merayu si bungsu, yang merajuk di pojokan ruang keluarga.

"Hi Aaron" panggil nya mencoba merayu si bungsu, yang merajuk di pojokan ruang keluarga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rose mencoba mencolek punggung Aaron, tapi ia masih tak mau membalikan badan nya.

"Oppa" Rose menatap Rio seolah meminta bantuan, Rio pun lalu mendekat.

"Huftt. . ." Ia meniup telinga si kecil dan menggelitik pinggang nya. . .



Berhasil.



Aaron memekik sambil terpingkal, dan Rio pun langsung mengangkat tubuh nya, dan menciumi perut si bungsu yang terus terpingkal karena geli.


"Aaron mau apa? Kita cari susu pisang milik hyung ne?" Tanya Rio sambil menggendong Aaron ke dapur.


"Tara. . . Yaah, habis" gumam Rio


"Woh" Aaron ikut terkejut dengan suara lucu nya.


"Ok, kita beli untuk hyung ne, sekalian kita jemput ke sekolah" seru Rio, dan Aaron hanya tersenyum menatap memuja pada sang ayah, karena memang dia yang baru berusia tujuh bulan belum bisa bicara.


"Sayang, ayo kita jemput Yoshi hyung" seru Rio sedikit berteriak memanggil sang istri.

"Ne oppa" balas Rose.




#TBC

My Student's MotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang