"Minjoo-yaa, doakan oppa ne" pinta Yoshi yang sedang duduk sambil menikmati susu pisang berdua dengan Minjoo di gedung olahraga pusat kota.
"Oppa mau kemana?" Tanya Minjoo dengan wajah polos nya.
"Oppa mau bertanding, jadi, mungkin seminggu ini kita tidak bisa bertemu dulu ok" jawab Yoshi, wajah Minjoo berubah sendu, gadis kecil itu menyodorkan botol minuman nya pada Yoshi yang menerima dengan penuh tanya.
"Jimat kemenangan untuk oppa, yang mewakili setiap doa ku" ujar Minjoo, Yoshi pun tak bisa berkata-kata, ia menerima nya, kemudian memeluk Minjoo erat.
"Oppa pamit ne, sampai bertemu lagi" ucap Yoshi tanpa melepas pelukan nya.
"Hati-hati oppa" Minjoo membalas pelukan Yoshi tak kalah erat, remaja itu mengerutkan kening nya, merasakan keanehan di hati nya kala memeluk Minjoo, dan setelah itu, mereka tak bertemu lagi, karena Yoshi sibuk bertanding
Hari ini adalah pertandingan terakhir, Yoshi yang sibuk berlatih pun tak sempat bertemu Rio hampir seminggu penuh, dan Rio juga sibuk dengan pekerjaan nya mengenai beberapa siswa yang berprestasi harus mewakili sekolah, atau seputar kenakalan siswa lain yang masih dalam batas kewajaran, Yoshi berlari menyusuri koridor menuju ke ruangan sang guru, sambil menggendong tas olahraga nya.
"Mr" panggil nya dari ambang pintu.
"Yoshi" kaget Rio, di rumah Yoshi memang memanggil hyung, tapi di sekolah, ia tetap memanggil mr, sang guru pun lalu berdiri.
"Hari ini tanding terakhir, ku harap mr bisa hadir" pinta Yoshi.
"Tentu, jam berapa?" Tanya Rio lagi
"Aku mendapat giliran jam tiga" jawab Yoshi.
"Aku antar ya?" Tawar Rio
"Tidak perlu, aku bisa berangkat dengan coach Shindong, pulang nya saja aku dengan mr" balas Yoshi.
"Baiklah, semangat ne" Rio menepuk-nepuk kepala Yoshi memberi dukungan.
"Ne mr, aku pergi dulu" pamit Yoshi.
"Hati-hati" pesan Rio sedikit berteriak karena sang murid sudah berlari menuju ke parkiran
Rio segera menyelesaikan pekerjaan nya, demi bisa melihat Yoshi bertanding, dan setelah selesai, dia pun mengemasi meja nya, lalu mengunci pintu ruangan nya, meninggalkan sekolah menuju ke tempat Yoshi bertanding.
"Ah, sebaiknya aku ajak saja mommy nya Yoshi" batin Rio, ia pun membelokan mobil nya ke arah rumah sang murid.
Tok. . . Tok. . .
Ceklek
Deg
Jantung Rio terasa di hantam benda berat, melihat wanita pujaan nya membuka kan pintu dengan air mata yang bercucuran.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Student's Mother
Fanfictioncerita tentang Limario dalam menghadapi murid terbadung nya, yang berasal dari keluarga kaya yang broken home, tapi justru ia malah jatuh pada pesona Rose, single mother yang pekerja keras, demi menghidupi putra semata wayang nya.