Yoshi dan Yujin mulai memasuki bangku kuliah, dengan kampus berbeda tentu nya, karena jurusan yang mereka ambil pun juga beda, seperti yang pernah Yujin katakan dulu, ia melanjutkan kuliah di Korean Art University, untuk lebih mendalami hobby menari nya, sementara Yoshi mengambil jurusan pendidikan dan kepelatihan olahraga.
Setiap pagi, dengan mobil sang ayah, Yoshi akan berangkat ke kampus, dan menjemput Yujin terlebih dahulu.
"Bagaimana?" Tanya Rose begitu sang suami memasuki rumah mereka, Rio menggeleng pasrah, Rose pun menghela nafas putus asa, untuk membujuk Aaron yang kini berusia dua tahun agar bersedia tidur di kamar hyung nya sendirian, karena Yoshi sedang mengikuti kompetisi taekwondo nasional, jadi dia tak pulang.
Dan Aaron sudah tengkurap diatas ranjang kedua orang tua nya, yang rencana nya memang ingin menghabiskan malam yang intim tanpa gangguan dari si kecil, tapi seperti nya Aaron tak bisa di bohongi.
Merasa putus asa, Rose berbaring di sofa ruang keluarga, Rio sendiri nampak menyalakan api pada tungku penghangat ruangan, Rose melamun menatap sang suami, yang lantas duduk tepat berada di depan Rose sambil menyandarkan punggung di sofa tempat sang istri berbaring.
Tangan kanan Rose lantas melingkar dibahu kanan sang suami, Rio pun meraih telapak tangan istri nya, dan di kecupi nya.
Cup. . . Cup. . . Cup. . .
Rose tak mau tinggal diam.
Cup
Ia mengecup tengkuk Rio yang tepat berada di hadapan nya, kadang ujung lidah nakal nya menyapu telinga sang suami dari belakang, Rio memasukan jari tengah sang istri ke dalam mulut nya, ia hisap, dan ia jilati ujung jari nya dengan ujung lidah nya di dalam mulut.
Rose tak mau kalah, ia membuat kissmark di bahu dan tengkuk suami nya, dengan kondisi remang-remang menciptakan suasana menjadi begitu intim, Rose merubah posisinya menjadi duduk, dan menaikan kaki kanan nya ke bahu Rio, yang langsung membelai dan menciumi betis mulus sang istri.
Nafas Rose mulai berat, ia menjambak rambut suami nya itu dari belakang, sambil mendongak menahan sensasi yang Rio ciptakan untuk nya.
Set
Rose menjambak rambut Rio sampai kepala suami nya itu mendongak ke atas, dan. . .
Cup
Rose langsung menyerang bibir sexy Rio dari atas, melumat kasar karena sudah terangsang, dan saling berbalas kuluman lidah, puas berciuman, Rio pun membalikan tubuh nya, masih sambil terduduk, ia buru-buru melucuti baju atasan sang istri, Rose juga tak mau diam, ia juga membuka baju suami nya.
Rio langsung menyerang bibir sang istri kembali, kedua tangan nya dengan lihai memainkan kedua payudara Rose yang masih terlihat kencang meski sudah dua kali menyusui.
"Oouuggh. . . Oppa. . ." Lenguh nya kala Rio dengan nakal nya memainkan puting Rose yang sudah mengeras.
Kini Rio pun menunduk, setelah puas bermain lidah milik sang istri, ia berpindah menyapa puting Rose dengan mulut dan lidah nya.
"Aaakkhh. . . Oppaaa. . . " desah Rose sambil memeluk erat tubuh telanjang suami nya, kedua tangan Rio membuka paha sang istri, telapak tangan kanan nya membelai vagina Rose yang mulai basah karena nafsu sudah di ubun-ubun.
Rose menahan nafas, pinggul nya bergerak gelisah, karena perbuatan Rio membuat vagina nya menjadi basah.
"Oppaaa. . . " rintih nya nikmat sambil menjambak rambut sang suami yang berada di dekapan nya sedang mengulum puting kirinya, tangan Rio sendiri ujung jari tengah nya sedang membelai dan mengusap-usap clitoris Rose yang semakin mengeras.
Rio menarik pinggang Rose, untuk ia rebahkan di karpet depan tungku penghangat, begitu sang istri terlentang, Rio langsung merangkat dari bawah sambil mengecup, menjilat kulit mulus kedua kaki jenjang sang istri, Rose hanya bisa mendongak sambil mendesah, menerima rangsangan dari Rio yang tak berhenti-berhenti.
Cup
Bibir Rio mengecup vagina sang istri, yang spontan pinggul nya langsung terjengkit.
"Ssllluuurrrp. . . " Rio mengulum dan menarik clitoris sang istri dengan mulut nakal nya.
"Oppaaa. . . Aku sudah tak tahan" melas Rose yang kedua paha nya langsung terbuka lebar, kedua tangan Rose menjambak rambut Rio, ditariknya keatas agar segera memasuki nya, tapi Rio tak merasa kesakitan, ia tersenyum menggoda dan merangkak menaiki tubuh Rose, istri seksi nya itu meraih penis sang suami dengan tangan kanan nya, dan menempatkan ujung nya tepat liang senggama Rose.
"Aaakkhh. . ." Pekik Rose menatap wajah suami nya dengan ekspresi yang begitu menggoda, kala Rio mulai menekan pinggul nya, dan penis Rio mulai memasuki vagina Rose.
Tangan Rose hendak meraih rambut Rio, tapi dengan cepat ditahan oleh suami nya itu, kedua tangan Rose di genggam oleh Rio dan ia tahan diatas kepala nya, dan Rio pun mulai menggenjot pinggung nya.
"Aaaarrgghh. . . Oppaaa. . . " lenguh Rose pasrah, ia yang biasa mendominasi, kini dipaksa bertekuk lutut di bawah tindihan suami nya.
"Sesekali aku juga ingin menaiki mu" ujar Rio dengan nafas tersengal.
"Naiki aku sepuas mu" balas Rose
"Aaaaaakkhh. . . " desah Rio dengan nafas terputus-putus, Rio semakin mempercepat genjotan nya
"Aku mencintai mu oppa. . . Aaaaakkkhhh. . . " pekik Rose begitu ia mendapatkan orgasme nya.
"Aku lebih mencintai mu Rosie. . . Aaaaarrgghhh. . . " susul Rio menyemburkan sperma nya ke dalam vagina sang istri.
Rose tak mau kalah, selepas beristirahat sebentar, ia kini yang menyerang sang suami.
Lelah bercinta, Rio pun kembali berpakaian, Rose memasuki kamar mandi.
"Papa" terdengar suara serak khas bangun tidur dari Aaron, yang berjalan menghampiri sang ayah, sambil mengucek kedua mata nya.
"Kenapa bangun?" Tanya Rio yang langsung meraih pinggang si bungsu dan memangku nya.
"Aaron mencari mommy dan papa" jawab setengah terpejam.
"Tidurlah, mommy sedang di kamar mandi" jawab Rio menepuk-nepuk punggung Aaron, lalu kembali membawa si bungsu ke kamar mereka.
Pagi nya, Aaron beringsut di dada sang ayah, seolah ia begitu senang dan puas bisa tidur diantara kedua orang tua nya, dan Rio pun terkekeh gemas bersama sang istri, dengan tingkah lucu si bungsu, mereka pun tak langsung bangun, tapi malah memeluk Aaron ditengah-tengah, agar si kecil semakin nyaman, dan kembali pulas.
#?
KAMU SEDANG MEMBACA
My Student's Mother
Fanficcerita tentang Limario dalam menghadapi murid terbadung nya, yang berasal dari keluarga kaya yang broken home, tapi justru ia malah jatuh pada pesona Rose, single mother yang pekerja keras, demi menghidupi putra semata wayang nya.