Rio mencari data ketiga murid badung yang sudah berbuat ulah dua kali ini, mereka tentu berbeda dengan murid yang lain, dimana sekali berurusan dengan guru kesiswaan, pasti tak akan mengulang nya lagi, karena kapok dengan ketegasan Rio sang guru.
Rio mengerutkan kening nya, heran menemukan fakta, jika alamat rumah kedua orang tua Yoshi, itu berbeda, Rio tak mau menebak-nebak, karena itu bukan urusan nya.
Rio lantas mengendarai mobil nya menuju ke kantor polisi, ia membuat laporan tentang balapan liar yang mengganggu pengguna jalan lain
Dan malam nya, Rio mengikuti mobil polisi yang akan melakukan penggerebekan pada balapan liar di area tol yang tak terpakai, dalam hati ia berharap ketiga murid nya itu belum pulang, agar kejadian ini bisa membuat ketiga nya jera.
Yoshi terkejut, mendapati mobil patroli tiba-tiba memasuki area balap dan mengejar nya, ia bisa saja kabur dengan mudah, tapi itu tak mungkin, karena Haruto dan Asahi masih di garis start, ia tentu tak akan meninggalkan kedua sahabat nya itu, ia pun menyerah, ketiga nya dan yang lain di giring ke kantor polisi, bagaikan seorang tersangka pelaku kejahatan, ketiga nya berdiri sambil menunduk takut di hadapan polisi, Rio masih di luar menghubungi orang tua masing-masing.
Yang pertama datang adalah orang tua Haruto, mereka di beri waktu untuk berbicara dengan sang putra, Haruto memasang wajah marah nya pada daddy dan mommy nya.
"Daddy tahu, tak pernah memperhatikan mu, tolong jangan hukum kami dengan kenakalan mu yang seperti ini lagi, daddy minta maaf, dan mulai sekarang akan lebih mengutamakan kamu dari pada pekerjaan daddy" sesal orang tua Haruto, mereka berdua pun membuat kesepakatan.
Begitu juga dengan Asahi.
"Maafkan daddy dan mommy, yang tak pernah memikirkan perasaan mu, daddy janji, tak akan pernah lagi bertengkar dengan mommy, maafkan kami, ne" ujar sang ayah.
Dan tinggal lah Yoshi sendiri yang orang tua nya belum menampakan batang hidung nya, ia duduk di kantor polisi bersama Rio, kedua nya hanya diam.
"Sebentar lagi daddy mu pasti akan tiba" Rio mencoba menghibur Yoshi karena merasa iba, hanya dia yang belum di jemput oleh ayah nya, tapi Yoshi bergeming.
Sampai ada beberapa bodyguard nampak datang menunjukan akses untuk tuan nya masuk, Kim Taehyung, ia datang bersama istri muda nya Sana, seorang wanita keturunan Jepang, Rio terhenyak, tak menyangka jika Kim Taehyung adalah ayah kandung Yoshi, siapa yang tak mengenal keluarga Kim, sang putra masih acuh, tak mau menyambut kedatangan sang ayah.
"Tuan" sambut Rio menyalami Taehyung.
"Apa masalah nya?" Tanya Taehyung angkuh, Sana melirik cemas pada Yoshi yang enggan menatap sang ayah.
"Putra anda terlibat balapan liar tuan" jawab Rio, Taehyung menatap Yoshi yang masih duduk sambil menunduk.
"Itu hanya kenakalan remaja yang masih wajar, aku yakin setelah ini, dia pasti akan masih mencari masalah dengan cara lain, karena dia dan mommy nya itu sama, selalu merepotkan" ujar Taehyung, Rio kaget mendengar kata-kata tak pantas keluar dari mulut seorang ayah di hadapan putra nya sendiri, ia lalu menatap tak enak pada Yoshi.
"Oppa" tegur Sana pada sang suami, karena ia tahu, Yoshi pasti sakit hati mendengar ucapan ayah nya sendiri.
"Jadi, aku harus menebus nya berapa?" Tanya Taehyung sombong, pada Rio.
"Tidak perlu tuan, ku rasa nilai seorang anak bagi orang tua nya pasti tak ternilai dengan angka bukan, anda cukup menandatangani surat perjanjian saja" jawab Rio menyindir, tapi sepertinya Taehyung tak peduli.
"Ini pertama dan terakhir kali nya, aku turun tangan dalam masalah yang kamu hadapi, lain kali jangan libatkan aku, jika hanya masalah sepele tapi memalukan seperti ini menimpa mu" omel Taehyung pada Yoshi sambil menandatangani surat yang Rio berikan, sang guru tentu tak enak mendengar Yoshi mendapat kata-kata tak mengenakan dari orang sekelas Taehyung yang adalah ayah kandung nya sendiri, seorang bussnisman yang terkenal dan di segani diluar, ternyata busuk di dalam.
"Ayo sayang, kita pulang" ajak Taehyung pada Sana, ia lalu melangkah keluar lebih dahulu, Yoshi pun berdiri, ia juga hendak pulang, tapi Sana menahan lengan nya.
"Biar mama pesankan taxi untuk mengantar mu pulang, ne" ujar nya lembut.
Sret
Yoshi menarik kasar lengan nya dari genggaman Sana, ia tak menjawab, dan langsung meninggalkan ibu tiri nya itu tanpa kata-kata, wanita itu menatap punggung Yoshi dengan perasaan bersalah, karena telah merebut ayah nya, Sana pun juga korban kebohongan Taehyung, tapi ia terlanjur mencintai pria itu, jadi tak mungkin ia mengajukan perceraian.
"Maaf nyonya, biar saya yang mengantar nya" ujar Rio.
"Kamsahamnida mr" balas Sana, Rio kemudian berjalan cepat menyusul Yoshi.
Sang murid awal nya menolak, tapi Rio memaksa dengan tegas.
"Ini sudah hampir pagi, tidak ada taxi, atau apa pun jam segini, ikut atau kamu akan jalan kaki berjam-jam" ujar Rio, karena jarak kantor polisi dan rumah Yoshi memang lah tidak dekat, akhirnya, ia pun memasuki mobil Rio dan duduk dibangku depan, tak ada obrolan dari kedua nya, karena Rio tahu, perasaan Yoshi pasti hancur dan tak ingin di ganggu, jadi ia membiarkan murid nya itu menyandatkan kening nya di kaca jendela mobil sambil melamun menatap kosong pemandangan di luar.
#TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
My Student's Mother
Fiksi Penggemarcerita tentang Limario dalam menghadapi murid terbadung nya, yang berasal dari keluarga kaya yang broken home, tapi justru ia malah jatuh pada pesona Rose, single mother yang pekerja keras, demi menghidupi putra semata wayang nya.