-15

46.8K 3.3K 39
                                    

Votee nya jgn lupa❤
Double up!!

Happy Reading!!


"Siapa dia?" Pertanyaan Nathan dijawab gedikan bahu oleh teman-temannya yang lain.

Pegasus telah memenangkan perkelahian malam ini. Bisa dilihat, hampir seluruh anak Victor tumbang.
Bagas sendiri masih dibawah Daniel yang masih ingin menghabisi laki-laki itu.

Diperkelahian ini, Daniel terlihat lebih emosi dari biasanya. Bahkan Agarish sampai menyerahkan Bagas untuk dihajar Daniel.

Dia tau semarah apa Daniel pada Bagas, yang dengan beraninya mengusik Kekasih nya itu.

Segera Ben menarik Daniel dari atas Bagas yang sudah hampir mati itu. Bisa mati beneran Bagas nanti, dan jika itu terjadi, dia tak yakin akan mempunyai musuh lagi, ehehe.

"Udah woi. Liat noh ada yang nyelametin cewek lo." Ucapan Ben mengalihkan atensi Daniel kearah seseorang yang menghajar dua orang sekaligus.

Agarish? Dia diam memperhatikan seseorang yang dari rambutnya yang dicepol adalah perempuan tapi dia tidak bisa melihat wajahnya.

Krek..

"Akkghh!!"

"Anjir dipatahin." Ujar Alle kaget saat melihat orang itu dengan mudah mematahkan tangan lawannya. Padahal beberapa hari lalu, Alle juga mematahkan tangan Aksa si ketua Lion.

"Impresif." Ujar Ben dengan mengacungkan kedua jempolnya terperangah.

"Gue liat lo gini lagi sama perempuan, gue kirim lo ke kuburan!" Setelah berucap seperti itu, Bia menendang senjata pusaka milik kaum pria yang sangat sensitif itu.

"Akkhh..." Orang itu mengerang dengan memegang miliknya.

"Iwhh..ngiluu.." Alle meringis dan menutupi miliknya dengan kedua tangannya.

"Pecah."

"Panik gak? Panik gak? Panik gak?
PANIK LAH MASA ENGGAK!" Ben berteriak yang disahuti beberapa anak Pegasus lainnya.

Para laki-laki yang ada disana sampai meneguk air liur kasar membayangkan mereka yang berada diposisi itu.

Bahkan Agarish sedikit mendesis melihat orang itu tanpa perasaan menendang milik pemuda itu.

Kemudian Bia beralih ke Julia dan Yessy yang sepertinya jatuh pingsan itu, tanpa memperdulikan beberapa teriakan anak lelaki dibelakangnya.

"Lo gak papa?" Tanya Bia dengan suara yang sedikit berbeda.

"Gue, gak papa.. Makasih." Ujar Julia dengan senyum tulusnya.

Bia mengangguk dan melepas ikatan pada tangan dan kaki Julia, begitupun dengan Yessy yang tidak sadarkan diri.

Melihat itu, Daniel langsung berlari memeluk kekasihnya erat.

"Kamu gak papa?"

"Apa yang sakit?"

"Kamu gak di apa-apain kan sama mereka?"

AGARISH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang