Vote jgn lupa❤
Happy Reading!!
•
•
•"MOMMYY?!.." Teriakan nyaring seorang gadis dari anak tangga menggelegar di dalam Mansion. Siapa lagi kalau bukan Bianca.
"JANGAN TERIAK-TERIAK WOI.." Sahut Arda yang juga berteriak dari arah meja makan dengan puding dihadapannya.
"YEE.. LO JUGA TERIAK!" Teriak Bia yang masih menuruni tangga membuat Meera, sang Mommy menghela nafas jengkel.
"Ck. Where is Mommy?!" Tanya Bia yang berjalan menghampiri sang Abang yang fokus pada makanannya.
Sedangkan Arda hanya mengedihkan bahu tak tahu.
"I'm here!" Sahut Meera dari arah dapur.
Mendengar sahutan itu, Bia berjalan menghampiri Mommynya yang sibuk dengan adonan tepung.
"Wow! Mommy is so beautiful tonight." Puji Bia kepada Meera.
Meera yang dipuji oleh Bia malah memutar bola mata malas, "What do you want, Naughty girl?" Tanyanya dengan mencolek hidung anaknya yang berdiri disamping nya itu dengan tepung.
Bia terkekeh kemudian memeluk Mommynya dari belakang, "Aku izin main ya? Sama Fira mau ketemu Artur." Izin Bia kepada Mommynya.
"Boleh." Meera memberikan izin untuk Bia karena apapun yang Bia inginkan akan selalu ia dapatkan.
"Tapi, jangan kemaleman pulangnya, ini bukan luar Negri yang bebas." Meera mengelus pipi putri kesayangan dengan sayang.
"Ay ay kapten!" Ucap Bia kemudian pergi meninggalkan dapur setelah membalas mencolek pipi mommynya menggunakan tepung adonan cake.
Meera hanya menggelengkan kepala melihat tingkah anaknya itu
"Hoi bang Ar? Pada kemana sih? Kok gak keliatan.." Sapa Bia saat melihat Arda masih belum beranjak dari meja makan.
"Daddy, papa, sama Bang Cakra, lembur katanya. Yang laen gak tau." Jawab Arda seadanya.
"Mau pergi lo?" Tanya Nya kemudian saat melihat penampilan Bia.
"Yoi.. Mau ketemu Fira sama Artur." Jawab Bia kemudian melesat pergi begitu saja meninggal Arda yang sedang mengupil.
----
Bia mengendarai motornya melesat membelah jalanan ibu kota dengan kecepatan sedang.
Menggunakan Motor sport hitam dengan lambang dibody motornya, dua sayap yang membentang dengan huruf THA ditengahnya.
Motor yang dikendarai Bia terus melaju menjauh dari perkotaan dan mulai memasuki jalanan sepi.
Tepat didekat hutan yang tidak terlalu luas, Bia menghentikan motornya didepan gedung bertingkat yang seperti bekas gedung perusahaan.
Membuka helm fullface nya, Bia mengikat slayer merah berlambang Mahkota dan huruf A kesayangan nya di leher, kemudian memasuki gedung itu.
Dengan pencahayaan remang-remang dan suasana yang sunyi membuat langkah kakinya terdengar sedikit menyeramkan disepanjang ia berjalan.

KAMU SEDANG MEMBACA
AGARISH [END]
Fiksi Remaja[WAJIB FOLLOW YA!!] #AGARISH2 [After Marriage] #REIZO [Sequel] Bukan tentang siapa yang mempermainkan, Tetapi siapa yang dipermainkan?! ___ AGARISH DEAN PETERSON Ketua Geng Motor terkenal Bernama PEGASUS. Kejam, Dingin, Brutal, Tempramental dan Tam...