-40

39.7K 3.1K 77
                                    

Happy Reading!!


Suasana malam ini terasa lebih dingin dari malam kemarin, seperti ada sesuatu yang dirasakan alam semesta, yang pasti itu adalah kesedihan. Entah lah kesedihan siapa, apa rasa sedih itu telah hadir, atau sedang dirasakan, atau bahkan baru akan dirasakan beberapa saat mendatang, tidak ada yang tau pasti semua itu.

Langit yang biasanya memancarkan gemerlap cahaya bintang dan bulan, kini hanya terlihat awan kelabu yang semakin membuat langit malam menggelap.

Agarish mengendarai Mobilnya menuju Mansion dengan Bia yang sibuk menyetel lagu diradio.

Mereka baru saja kembali dari berkumpul bersama yang lainnya di caffe dekat sekolah, membicarakan hal random sampai membahas tentang pesta si Bungsu Archandra Singh besok.

Alunan lagu 'The one That Away- Brielle Von Hugel' Mengalun indah menemani kesunyian yang tercipta didalam mobil itu.

Agarish sedari tadi terdiam memikirkan sesuatu, sedangkan Bia ikut terdiam memikirkan sikap Agarish dan sesuatu yang mengganjal dibenaknya.

"Aga kenapa?" Bia memecah keheningan dengan bertanya kepada kekasihnya itu.

Agarish mengerjap, "Mikirin sebuah cara untuk menghadapi Sandy kedepannya." Jawab Agarish tenang.

Ini yang sulit, membaca gerak tubuh dan fikiran Agarish, pria itu benar-benar mahir dalam mempermainkan ekspresi sehingga sulit untuk mengetahui emosi dan perasaan nya.

Tapi entah kenapa Bianca merasa tidak puas dengan jawaban yang diterima nya itu.

"Ke Mansion ngapain?" Tanya Bia lagi.

"Mau ambil sesuatu yang tertinggal." Agarish menoleh sedikit kepada Bia, kemudian menatap kembali jalanan yang lenggang itu.

Beberapa menit kemudian, Mobil yang dikendarai Agarish memasuki area Mansion, ini adalah kali pertama Bia menginjakkan kaki di kediaman Peterson.

Keluar dari mobil, sepasang anak remaja itu memasuki Mansion yang terkesan sepi dan dingin itu.

Lantai 4 adalah tujuan mereka saat ini, kamar Agarish lebih tepatnya.

Ting

Pintu lift terbuka, mereka berjalan menuju kamar Agarish yang berada dipojok ruangan.

Suasana kamar yang gelap menyambut pandangan mereka, Agarish menghidupkan saklar lampu dan ruangan pun menjadi terang.

"Duduk dulu," Ujar Agarish menunjuk Sofa dikamar itu.

Bia memilih duduk dikasur Agarish yang beraroma tubuh pemuda itu. Bia membaringkan tubuhnya terlentang dengan menutup mata menikmati aroma yang sama seperti di Apartemen kekasihnya itu.

Agarish menggelengkan kepala melihat tingkah Bia, kemudian memilih beranjak ke kamar mandi.

Suara gemericik air membuat Bia membuka matanya, duduk bersila, matanya menjelajahi setiap sudut kamar yang terasa membosankan itu.

Pandangan matanya tertuju pada sebuah foto di atas nakas samping tempat tidur.

Bianca tersenyum kecil melihat foto itu, itu adalah fotonya dengan Alm.Clarissa.

Lalu matanya tidak sengaja melihat sesuatu dibalik figura tersebut.
Tangannya terulur untuk menggeser figura tersebut.

'Obat?' Batinnya bertanya.

Mengambil sebuah wadah yang berisi banyak kapsul obat yang Bia tidak tau.

Membuka tutupnya kemudian mencium baunya, alisnya sampai berkerut untuk mengingat aroma dari pil tersebut.

AGARISH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang