Votee dlu❤
Happy Reading!!
•
•
•Kringg...
"Akhirnya..." Bia menurunkan tangannya yang terasa kebas, kemudian menjatuhkan tubuhnya terlentang ditengah lapangan yang panas dengan menutupi wajahnya menggunakan tangan, untuk menghalau panasnya matahari.
"Gila..kering ni badan. Udah mirip Oscar belum ya?"
Bia tidak memperdulikan orang disekitarnya yang melihatnya seperti gembel, tiduran dibawah tiang bendera.
Sampai sesuatu yang dingin menerpa kulit tangannya,
Bia menyingkirkan tangan diwajahnya dan melihat apa yang mengenai kulitnya tadi.
"Bang Rey?!" Bia terkejut melihat Rey yang sedang berjongkok menghadapnya dengan menggoyangkan sebotol air mineral dingin.
"Nih.." Rey menyerahkan sebotol air mineral yang dibelinya dikantin tadi.
Bia langsung mengambil air itu kemudian meminumnya hingga setengah, "Ahh...segerrr..Makasih abang sayang." Ucap Bia dengan cengiran lucunya.
Rey terkekeh melihatnya, kemudian mengangguk, "Anything for you." Ucapnya kemudian.
"Yaudah. Abang pergi dulu, lainkali jangan sampe kena hukum lagi. Bianca kok dihukum.." Setelah itu Rey berdiri dan mulai melangkahkan kakinya menjauh dari lapangan dengan wajah datar nya, berbanding terbalik saat berhadapan dengan Bia tadi.
Bianca mengalihkan pandangan kesekitar, ternyata banyak pasang mata sedang memperhatikannya.
Bisa dipastikan setelah ini akan ada gosip tentang dirinya dengan Reyhan Archandra. Menyebalkan sekali, andai mereka tau jika dia dan Rey adalah sepupu.
Lalu pandangan Bia berhenti disepasang mata yang menatapnya dengan pandangan yang sulit diartikan.
Bia memiringkan kepalanya dengan mata yang masih menatap mata tajam milik seorang pemuda tampan didepan sana, Agarish.
Tidak lama mereka saling berpandangan, karena Agarish langsung berdiri dari duduk nya dan meninggalkan lapangan tanpa memperdulikan suara panggilan dari teman-temannya.
----
"Hai cantik..."
Saat ini jam istirahat kedua sedang berlangsung di sekolah. Inti Pegasus sendiri sedang duduk di meja yang sudah diklaim milik mereka, dan tidak ada yang harus menantang Agarish untuk dapat duduk dikursi itu.
"Cantik apanya, muka nya aja Abu-abu..." Dengan santainya Alle berpendapat saat melihat siswi yang tadi sempat digoda oleh Ben.
"Wah anjing nih mulut." Nathan menendang kaki Alle yang duduk didepannya itu.
"Lah emang iya kok. Agarish juga pasti setuju kalo muka cewek tadi banyak bedaknya." Dengan watados nya Alle menoleh pada Agarish yang sedang duduk tenang menikmati susu beruang dengan mata menatap seorang siswi dengan kacamata dipojok kantin.
"Liat apaan sih lo Ga?" Tanya Daniel yang melihat Aga tidak melepaskan pandangannya dari arah belakangan nya.
Agarish mengalihkan pandangannya menatap satu-satu temannya yang ternyata sedang memperhatikan nya juga, "Gak ada." Jawab Agarish dengan tenang.
Kemudian Agarish merogoh saku celananya, mengambil ponsel dan mengetikkan sesuatu diponsel nya.
Teman-temannya yang melihat gerak-gerik Agarish hanya mengedihkan bahu kemudian melanjutkan acara makan mereka diselingi godaan Ben pada siswi-siswi yang lewat atau sengaja lewat disekitar meja mereka, seperti sekarang ini.
"Santi.. Cantik banget hari ini.." Ben kembali melancarkan aksi menggodanya, kali ini Santi, salah satu anak osis yang sering merazia anak-anak bandel, termasuk mereka.
"Eh? Makasih..." Ucap Santi yang salah tingkah disapa oleh Ben.
"Santi, Santi, mau gak jadi pacar aku? Apapun bakal aku kasih buat kamu. Mengarungi lautan pun aku siap, asal berdua sama kamu..." Ben gencar menggoda gadis didepannya ini, bermodalkan wajah tampan dan tutur kata manis, bisalahhh...
"Jangan mengarungi lautan, karena karung lebih cocok untuk beras."
"Ck. Le! Bisa gak sih diem sebentar? ini gue lagi nyari emak baru buat lo."
Ben kesal saat aksinya diganggu oleh Alle, yang selalu nyambung dan menyahut jika dia sedang bermain-main dengan siswi disekolah ini.
"Yaudah diem. Sok atuh lanjut, cari bundanya." Kata Alle dengan menutup mulutnya menggunakan tangan.
"Halah.. Udah per--"
"BANG AGA?! GERBANG SAMPING DISERANG!"
Teriakan dari pintu kantin tidak hanya mengagetkan si pemilik nama, tetapi semuanya.
Terbukti saat mereka semua langsung ricuh mendengar sekolah mereka diserang.
"Bangsat." Umpat Agarish kemudian berdiri dan berlari ke gerbang utara diikuti anak Pegasus lainnya yang berada dikantin.
"Dit, amanin murid lain ke Gor. Jangan ada yang kasih keluar, kecuali anak Pegasus." Saat berpapasan dengan Radit, salah satu anggota Pegasus, Agarish memberi perintah untuk mengamankan murid lainnya, jangan sampai mereka menjadi kelemahan anak Pegasus.
Saat sampai digerbang Utara, terlihat sudah banyak anak Pegasus dan beberapa guru yang mempertahankan gerbang sekolah yang ingin dibuka paksa dari luar.
Banyak batu dan benda-benda lainnya yang berserakan. Pasti ulah orang-orang yang mencoba menyerang sekolah.
"Buka." Titah Agarish yang langsung dibantah oleh Pak karyo, guru yang baru seminggu berada di IHS.
"Jangan dibuka gerbangnya. Kamu pikir kamu siapa? Biar ini tugas para guru, saya akan telpon polisi." Ujar Guru itu dengan beraninya.
Agarish mendengus kasar melihat tingkah guru yang sok tau ini, padahal tidak tau apa-apa.
"Kalau sampe ada polisi, gue bakar sekolah ini." Ucap Agarish tajam membuat guru itu sedikit kaget dan terheran saat beberapa guru hanya diam dan memasrahkan keadaan genting ini kepada seorang murid.
"WOI PEGASUS ANJING, KELUAR LO PENGECUT!" Teriakan dari luar semakin menjadi, membuat pak satpam langsung membuka gerbang dan mempersilahkan Agarish dan Anggotanya keluar.
Agarish berdiri paling depan, mempertegas bahwa Dia lah leader dari Pegasus.
Dengan tenang tanpa emosi, Agarish menaikan sebelah alisnya dan memasukan tangannya kesaku celana.
Menunggu, apa mau mereka semua."Ini geng pengecut yang berani ngeroyok ketua Lion?" Tanya seorang pria yang umurnya paling tua sendiri diantara mereka semua.
"Cih." Agarish faham sekarang.
Daniel maju dan berdiri disamping Agarish, "Siapa yang ngeroyok siapa?" Tanya Daniel yang menantang orang-orang ini.
"Pegasus, ngeroyok ketua geng Lion angkatan 3. Ada masalah apa kalian? Beraninya keroyokan, dasar cupu!" Ujar orang tadi dengan gaya yang selangit.
"Eetss.. Lion? Ngeroyok? Cupu?" Tanya Ben dengan mengerutkan keningnya tanda dia sedang berpikir.
"Maksud lo itu, Geng lo yang tiba-tiba nyerang salah satu anggota kita sampe masuk rumah sakit, terus kita bales dengan hal yang sama. Bedanya, cuma satu orang yang ngehajar aksa dan beberapa anggota Lion. Beda sama Juan, yang diserangnya keroyokan." Lanjut Ben dengan santainya dan merangkul Alle yang masih diam dengan choki-choki nya.
"Jadi cupuan mana?" Tanya Daniel dengan senyum miring tergambar diwajah nya.
Agarish masih diam menikmati perbacotan teman-temannya dengan orang yang sok paling hebat ini.
----
Lanjott gaa??🔥
KAMU SEDANG MEMBACA
AGARISH [END]
Teen Fiction[WAJIB FOLLOW YA!!] #AGARISH2 [After Marriage] #REIZO [Sequel] Bukan tentang siapa yang mempermainkan, Tetapi siapa yang dipermainkan?! ___ AGARISH DEAN PETERSON Ketua Geng Motor terkenal Bernama PEGASUS. Kejam, Dingin, Brutal, Tempramental dan Tam...