-43

38.4K 2.8K 121
                                    

Happy Reading!!


"Gue depan." Bianca berlari menuju mobil yang terparkir.

"Gue yang depan!" Arda berlari mengejar Bia.

Keduanya berlari menuju pintu penumpang depan, "Gue duluan yang sampe, jadi gue depan." Ujar Arda sewot.

"Apaan, Gue yang duluan." Bia kukuh dengan memegang pintu mobil.

"Gue abang. Lo ngalah dong."

"Gue adek. Jadi lo yang harus ngalah."

Atha dan Rey memandang keduanya malas.

"Gue yang didepan. Kalian berdua dibelakang." Atha mendorong keduanya menyingkir, kemudian ia memasuki mobil diikuti Rey yang akan mengemudi.

"Ihh abang kok gitu.." Bia terlihat kesal kepada Atha.

Atha menurunkan kaca mobil, "Naik, atau tinggal?" Tanyanya.

Bianca dan Arda akhirnya memasuki jok belakang mobil dengan wajah cemberut.

Pagi ini mereka memutuskan untuk berangkat sekolah bersama. Ini adalah first time mereka pergi menuju sekolah dengan lengkap.

Selama diperjalanan, Bia dan Arda masih saja meributkan hal-hal tidak penting, kadang menjambak, kadang mencubit dan memukul. Membuat suasana ramai sampai mobil memasuki parkiran  barulah mereka berhenti bertengkar.

Merapihkan penampilannya, Arda dan Bia keluar menyusul Atha dan Rey yang sudah berdiri didepan kap mobil, menunggu mereka.

Dengan kacamata hitam nya, kedua kakak beradik itu turun dan saling merangkul dengan gaya sombong andalannya.

"Don't play-play bosku, anak Gavin komplit nih." Arda menyisir rambutnya dengan tangan kanan yang masih bertengger di bahu Bianca.

"Lo kata martabak apa pake komplit segala." Celetuk Bianca sewot.

Semua mata kembali berpusat kepada mereka, terutama pada gadis cantik yang berada dirangkulan Arda.
Setelah go public kemarin, nama Bianca Archandra dan foto-fotonya tersebar luas dan menjadi perbincangan panas. Tidak ada yang menyangka bahwa orang yang sering mereka jumpai ternyata keturunan keluarga besar.

"Lah kan--"

"Adoii.." Arda mengelus tangannya yang tiba-tiba ditepis oleh seseorang dari belakang.

Arda dan yang lainnya menengok, dan ternyata Agarish berdiri dibelakang Bianca dengan tatapan tidak suka yang tertuju pada Arda.
Tidak lupa para sahabatnya yang mengikuti dibelakang nya.

"Mine" Ucap Agarish dengan merangkul pinggang Bianca posesif.

"Yaelah adek gua ini. Adek." Arda menatap kesal pada Agarish.

"I don't fucking care." Ucap Agarish lagi kemudian membawa Bianca meninggal parkiran.

"Yee.. gak gue restuin mampus. Yang sopan sama calon kakaK ipar!" Teriak Arda membuat saudaranya dan teman-teman Agarish yang berada disana tertawa.

AGARISH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang