-34

36.8K 2.9K 67
                                    

Happy Reading!!


Bianca memasuki ruangan kepala sekolah diikuti Agarish dibelakangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bianca memasuki ruangan kepala sekolah diikuti Agarish dibelakangnya.

Setelah kemarin sekolah digemparkan dengan penemuan jasad Lodyana, hari ini, Bianca dipanggil untuk memberi kesaksian sebagai pemilik nama yang disebut dalam rekaman Lodyana.

"Silahkan duduk nak Bia," Pak Bambang selaku kepala sekolah, mempersilahkan Bianca untuk duduk dikursi yang sudah disiapkan.

"Eh! ngapain disini?" Pak Rio menunjuk Agarish yang berdiri dibelakang Bia dengan kedua tangan di dalam saku celana.

"Saya punya nama Pak." Ujar Agarish dengan datar khasnya.

Pak Rio memutar bola mata malas, "Iya kamu, Agarish. Ngapain disini? Yang dipanggil itu Bianca, bukan ketua geng pembuat onar." Kata Pak Rio dengan nada tidak suka saat menyebut Agarish ketua Geng.

"Bapak punya dendam sama saya? Disini saja cuma mau nemenin pacar saya, bukannya bacot sama bapak." Ujar Agarish datar membuat Pak Bambang memijit pelipisnya.

"Sudah-sudah. Biarkan saja dia Pak, yang penting tidak mengganggu." Ucap Pak Bambang mengakhiri perdebatan antara Guru dan Murid itu.

"Bisa kita mulai?" Tanya seorang Polisi muda didepan Bianca.

"Oh bisa Pak, ini sudah ada Bianca, bapak bisa memulai mewawancarai nya." Pak Bambang mempersilahkan Polisi muda itu melaksanakan tugasnya. Sedikit malu saat polisi itu melihat tingkah murid yang seperti Agarish.

"Sebelumnya perkenalkan saya Danuarta, umur saya 25 tahun. kepolisian yang mengusut masalah pembunuhan di sekolah ini." Danu memperkenalkan dirinya membuat Agarish memutar Bolamata malas, Caper. Pikirnya

Bia mengangguk dengan mengulum senyuman, dia sedang tertawa dalam hati. Polisi muda didepannya ini pernah terlibat kejar-kejaran dengannya dan Artur, saat mereka membunuh seorang detektif yang mencoba mencari tahu tentang THA. Dan sekarang? Mereka bertemu lagi, tapi dengan suasana berbeda. Jika saat itu Bia adalah ketua Gangster, maka hari ini dia adalah Bianca, murid sekolah seperti remaja lainnya.

"Bianca, direkaman yang ditemukan, Lodyana meminta maaf kepada kamu atas kesalahan yang dia perbuat, yaitu menyebar sebuah berita tidak benar tentang kamu. Apakah kamu mengenal siapa Lodyana?" Danu mulai menginterogasi.

"Tau Pak. Dia yang dibunuh kemaren." Jawab Bianca apa adanya.

Agarish menahan tawa mendengar jawaban Bia, sedangkan polisi dan kepsek menatap tak percaya atas jawaban polos Bia.

"Maksud saya, kamu dekat dengan Lodyana?" Sang polisi memperjelas pertanyaannya.

"Enggak Pak. Pernah ketemu sekali, terus bilang saya ganjen karena kenalan sama Agarish, terus ketemu lagi waktu dikantin. Saya berantem tuh Pak sama dia. Soalnya dia ngeselin. Yaudah saya hajar." Biar menarik napas kemudian melanjutkan ceritanya.

AGARISH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang