-42

37.2K 2.8K 106
                                    

Happy Reading!!


Suasana masih meriah di kediaman Mahesa. Setelah acara lamaran tadi, para tamu undangan sedang menikmati hidangan dengan berbincang bersama.

"Pah, aku ke toilet sebentar," Pamit Lina kepada Sandy, yang dibalas anggukan oleh papahnya itu.

Lina berjalan menuju arah toilet setelah menanyakan letaknya dimana kepada seorang maid.

Memasuki lorong yang sepi, tanpa sadar, seseorang mengikutinya saat melihat dirinya beranjak tadi.

Lina menghentikan langkahnya saat sudah didepan pintu toilet, menolehkan kebelakang, tidak ada siapapun. Gadis itu memilih memasuki toilet.

Setelah cukup lama di dalam, Lina membuka pintu dan dikejutkan dengan kehadiran seseorang.

"B-Bian--"

"Sstt.." Bianca menempelkan jari telunjuknya tepat dibibir.

Gadis cantik itu bersandar ditembok tepat didepan pintu toilet, dengan  menyilangkan kedua kakinya dan melipat tangan didada, menatap Lina dengan lekat.

Lina mulai merasa tidak aman berada ditempat sepi berdua bersama Bianca.

"Lina Anggraini Abraham. Anak dari Sandy Abraham, ketua dari Gangster D'Monster, sekaligus pelaku pembunuhan Clarissa Dewangga Peterson."

Lina kaget saat mendengar ucapan kelewat santai Bianca.

"Siapa lo sebenarnya?! K-kenapa lo bisa tau tentang semua itu?!" Tanya Lina dengan nafas memburu.

Bianca terkekeh menggelengkan kepala melihat respon gadis dihadapannya ini.

"Kita buka-bukaan aja gimana?" Tanya Bia akhirnya.

"Lina Anggraini Abraham, kekasih dari ketua Geng motor bernama Victor, Bagaskara." Lina mundur perlahan tapi sial, dibelakangnya adalah tembok. Dia tidak bisa lari kemana-mana lagi.

"Gue udah lama ngincer lo, Lina si gadis lugu disekolah yang ternyata busuk." Bianca menekankan kata terakhirnya.

"Omong kosong. Lo gak ada bukti apapun untuk berucap semua itu." Ujar Lina dengan keberanian yang masih tersisa.

"Jangan lo pikir gue gak tau tentang lo yang selama ini menjadi penguntit, mencari waktu yang pas untuk bisa cari scane sama Agarish." Tatapan Bia mulai menajam.

"Dan jangan lo pikir, gue gak liat keberadaan lo waktu itu diatas Rooftop Rumah sakit."

"Gue Bianca Archandra Singh," Bianca berdiri tegak menatap mengintimidasi Lina.

"Kalau lo adalah anak ketua Gangster, Gue adalah ketua The Hell Angel."

"Gak asing kan sama nama itu?" Tanya Bia saat melihat Lina terkejut bukan main.

"Ck ck ck.. Lina, Lina. Gue heran deh sama human kayak lo, mau jadi licik tuh belajar dulu, mau menghadapi Bianca itu gak semudah mengedipkan mata."

"Basa-basi sama lo juga gak guna sebenernya," Bia mengambil sebuah jarum panah dari gelang yang dikenakan olehnya.

Sepersekian detik kemudian, jarum itu menancap di pundak Lina, membuat gadis itu langsung tak sadarkan diri akibat obat bius yang terkandung dalam jarum tersebut.

"Se berdamage ini gue pernah." Bianca mengibaskan rambut dengan senyum sombong yang mendramatis.

Bianca mengambil ponsel Lina, "hmm.. apa lagi nama Sandy disini, gak mungkin baginda kan?" Bianca terkekeh sendiri dengan tangan sibuk mengutak-atik ponsel Lina.

AGARISH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang