-46

32.6K 2.6K 85
                                    

Vote Vote Vote ❤

Happy Reading!!


Istanbul, Turki.

Saat ini Agarish sudah berada di Rumah sakit ternama di ibukota Turki, bersama Bia dan Artur.

Besok Agarish akan melaksanakan operasi pertamanya.
Bianca akan berbicara dengan 2 dokter ahli di Rumah Sakit ini yang akan merawat Agarish.

"Permisi." Bianca memasuki Ruangan dokter.

"Silahkan duduk, Nona Archandra." Dokter Rauf mempersilahkan Bianca duduk.

"To the point." Ucap Bianca langsung.

Dokter Rauf mengambil sebuah map kemudian membukanya, "Kanker saudara Agarish sudah cukup ganas dan hampir 90% sudah menyabar keseluruh tubuhnya."

Bianca diam mendengarkan, walaupun tak dipungkiri dalam lubuk hatinya, ia merasa sangat takut.

"Saya menyarankan untuk melakukan kemoterapi tahap awal untuk Agarish setelah operasi besok." Sahut Dokter Liyam.

"Kemo?" Tanya Bia yang resah.

"Kemoterapi adalah jalan pengobatan yang dimana menggunakan bahan-bahan herbal yang disalurkan kedalam tubuh untuk membunuh sisa-sisa kanker."

"Apakah ada efek samping yang signifikan?" Tanya Bia lagi.

"Ada. Seseorang yang menjalankan kemoterapi akan mengalami muntah-muntah dan mual berlebihan. Tubuhnya akan sangat lemah karena energinya terkuras. Dan yang parah, bisa mengakibatkan rontoknya rambut dikepala." Jelas dokter Liyam.

Bianca terdiam dengan meremas ujung meja.

"Lakukan apapun untuk menyembuhkan dia." Ujar Bianca setelah itu pergi meninggalkan Ruangan tanpa berkata apa-apa lagi.

----

Sementara teman-temannya yang berada di Indonesia saat ini sedang berada disekolah. Tepatnya dikantin.

Suasana berbeda sangat terasa disini. Tidak ada guyonan yang mengocok perut, tidak ada pertengkaran yang meributkan sesuatu.

Semuanya diam. Bahkan hari ini Alle tidak memakan choki-choki nya. Pemuda itu diam dengan menunduk, memainkan sedotan minumannya.

Itu semua menjadi sorotan semua mata murid IHS. Mereka juga bertanya-tanya kemana Agarish dan Bianca yang selalu bersama, kini bersamaan pula tak muncul.

"Kalian jangan sedih mulu dong.. Semangat! Tunjukin ke Agarish yang lagi berjuang, kalo kita disini juga gak lemah!" Celetuk Julia yang tidak tahan melihat inti Pegasus yang seperti ini.

"Gue cuma takut Agarish,, Ahh.. Udah lah." Ben membuang muka tak dapat melanjutkan ucapannya tadi.

"Agarish pasti sembuh!" Seru Alle dengan tekat yang kuat.

"Nah iya. Agarish gak selemah itu. Dia pasti sembuh. Kita harus percaya kalo keajaiban Tuhan itu ada." Sahut Yessy.

"Mendingan kita do'ain Agarish dari sini. Selebihnya kita pasrahkan sama Tuhan." Sahut Daniel yang diangguki mereka semua.

AGARISH [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang