"Berita pagi ini. Telah terjadi kasus perkelahian antar geng di jalanan Shibuya antara geng To— klik"
.
Lagi lagi mereka.
Entah mengapa semakin kesini, para berandalan semakin menguasi jalanan. Dan itu membuatku muak.
"Sudahlah abaikan. Aku harus berangkat sekarang"
Ku tutup pintu rumahku dan menguncinya agar aman. Hari ini adalah hari Rabu dan aku harus cepat bergegas kesekolah mengingat hari ini adalah giliran ku untuk piket kelas.
Ah, aku [Name]. Onodera [Name]. Seorang gadis yatim piatu yang ditinggal kedua orangtuanya untuk pergi kesurga tuhan.
Tinggal sendiri dengan rumah yang sederhana dan harta yang pas-pasan. Bahkan sering kali aku harus bekerja paruh waktu untuk mencukupi kebutuhan sekolah ataupun kebutuhan pokok.
Keluarga? Mereka tak ada yang peduli. Karena mereka menganggapku sebagai alasan kedua orangtuaku meninggal.
Padahal aku tidak melakukan apapun. Orang tuaku sendiri yang waktu itu memutuskan untuk melindungiku disaat sekelompok preman pasar menghadang kami ditengah jalan sampai polisi datang.
Memuakkan.
Dan hal itulah yang membuatku jadi seperti sekarang.
Pendiam, pemurung, dingin, acuh, pemberontak, hobi berkelahi, dan tak tau aturan.
Semua itu kudapatkan karna aku kurang didikkan dari orang tua ataupun keluarga.
Bahkan jika bisa, aku ingin memilih untuk mati saja saat itu, ketimbang hidup tapi tak tau arah dan jalan seperti ini.
Tak ada satupun orang yang ku percaya, peduli, bahkan ku sayangi. Walaupun beberapa dari mereka memaksaku untuk menerima sebuah keberadaan yang pada akhirnya mau tak mau aku harus menerimanya.
Dan selebihnya hanyalah sebuah sampah. Manusia hanyalah sebuah sampah dimataku. Bahkan diriku sendiripun begitu.
Lalu? Apa yang harus ku perjuangan sekarang? Apa gunanya aku hidup? Ingin sekali aku mati dan menghilang dari bumi ini. Aku tak tahan menjadi mayat hidup yang berjalan diatas bumi tanpa arah yang pasti.
"Hiduplah"
Hanya kata itu yang sampai saat ini menjadi alasan kuat untukku tak melakukan hal bunuh diri konyol untuk gadis diusia 14 tahun sepertiku.
"(Name)-chan!!"
Lengkingan suara gadis surai pendek itu sedikit mengagetkanku. Pasalnya sekarang aku sudah berada di dalam koridor sekolah dan sedang berjalan santai menuju keruang kelas.
Gadis surai pendek itu mensejajarkan langkahnya disampingku. Mengulas seutas senyum lembut yang sepertinya sudah menjadi makanan ku sehari-hari.
"Ohayou~"Sapanya kemudian.
"Ohayou"Balasku dingin seperti biasa.
"(Name)-chan tau? Geng Toman berulah lagi loh"
"Aa sou"
"Aah, aku khawatir dengan Takemichi-kun.. Apa dia baik-baik saja ya?"
"Tanyakan langsung padanya"
"Iya, tapi sayangnya aku tidak melihat pria itu dari tadi"
"Mungkin masih tidur"Jawabku ngasal sebelum membelokkan arah untuk masuk kedalam ruangan kelas. Diikuti dengan Hina karena memang kita berada didalam kelas yang sama.
Yah, aku sempat heran dengan gadis itu. Disaat semua siswi menjauh dari ku, ah! Lebih tepatnya aku yang menjauh dari mereka, dia dengan tekad yang kukuh ingin menjadikan ku teman dengan alasan ia tak ingin ada perundungan di dalam kelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Teen Fiction❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗰𝗮𝗻𝗴𝗲 ──; ✰, dia itu diibaratkan matahari. sedangkan kau? mungkin daun cokelat yang siap digugurkan oleh panasnya kapan saja. .... wah, ternyata bahagia itu, ...