"Begitu, ya?"
Pria blonde itu menengadah ke atas. Menatap langit senja yang bertaburan akan warna sang jingga.
"Saat aku masih kecil, aku sering bermain bersama Baji di taman bermain ini"
Pria itu berucap seraya tersenyum hangat. Sedangkan Takemichi dan (Name) hanya diam memperhatikan dari bawah sana.
"Yang kami lakukan hanyalah berkelahi. Tapi kami selalu berbaikan saat itu juga. Dan sepertinya, kami akan benar-benar berkelahi nanti"
Takemichi memajukan langkahnya. Ia berdiri menatap sendu pria kekar di atas sana.
"Maafkan aku, aku tidak bisa membawanya kembali"
Ucapnya kemudian dengan lirih. Membuat Mikey tertunduk kelam.
"Kau tidak perlu minta maaf. Jika Baji tidak ingin kembali, ya mau tidak mau, Baji mengkhianati Toman"
Mereka berdua terlihat tertegun saat mendengar perkataan Mikey yang satu ini.
"Besok adalah pertarungan kita. Semua anak Toman akan memasuki mode tempur. Dah aku.."
"... Sudah menyiapkan diri untuk yang terburuk."
Takemichi dan (Name) memandang lirih pria dengan tatapan tajam di atas sana. Keduanya seperti merasa bersalah karena sudah gagal membawa teman masa kecilnya untuk kembali pulang ke Toman.
Keduanya merasa kasihan. Dan juga takut tentang sesuatu yang akan terjadi besok di pagi hari.
Tepatnya saat pertarungan antar geng Toman dan Valhalla dimulai.
"J-jaa, kalo gitu aku pulang dulu ya. Mata ne, Mikey-kun"
Takemichi berpamitan pergi. Diikuti dengan (Name) yang mengekor di belakangnya.
Namun sayang seribu sayang, suara Mikey lebih dulu menyeru nama gadis itu yang mana membuat langkah mereka berdua terhenti seketika.
"Ibu negara mau kemana?"
Takemichi dan (Name) reflek menengok kebelakang.
"M-mau pulang, hehe"
"Gamau nemenin aku dulu?"
"A-ah, tapi Takemi—"
"Gapapa kok (Name)-chan.. Temenin aja Mikey-kun dulu, aku bisa pulang sendiri"
Ya pada akhirnya mau tidak mau (Name) menetap di bawah sana sedangkan Takemichi sudah berlari pergi meninggalkan area taman bermain itu.
Sekarang, tinggalah (Name) dan Mikey yang masih berada disana.
Entah kenapa suasana saat ini membuat (Name) jadi tidak nyaman dan gelisah sendiri.
"Kok masih disitu? Ayo naik sini.."
(Name) terlonjak kaget kala Mikey tiba-tiba berucap sesuatu. Membuatnya gelagapan dan reflek jadi ikut naik ke atas sana.
Mikey meraih tangan (Name) yang sepertinya kesusahan untuk naik ke atas sini mengingat gadis itu hanya memakai rok sekolah pendek.
Dan kini, (Name) pun sudah berhasil tiba di atas sana. Dan langsung menempatkan diri untuk duduk tepat di sebelah Mikey.
"Kok bisa ikut Takemitchy tadi?"
Mikey bertanya heran.
"Em, gak sengaja papasan di jalan kok"
Bohong.
"Oalah, yaudah"
Lah? Kok percaya?.
"Ga pulang?"
"Hari ini kek nya engga deh"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Teen Fiction❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗰𝗮𝗻𝗴𝗲 ──; ✰, dia itu diibaratkan matahari. sedangkan kau? mungkin daun cokelat yang siap digugurkan oleh panasnya kapan saja. .... wah, ternyata bahagia itu, ...