Semu merah dipipi (Name) muncul takkala sebuah ucapan penuh guyonan terlontar begitu saja dari mulut pria bersurai gondrong pirang.
Jantung yang berdetak normal itu seketika bekerja melebihi hitungan frekuensi.
"A-apa maksudmu!?"
Sarkasan bernada kasar keluar dari bibir mungil milik (Name). Membuat Mikey yang baru saja menyadari ucapannya pun malah ikut dag-dig-dug sendiri.
"L-lupain aja. Aku gak butuh jawabanmu sekarang"Balas pria itu sok acuh.
Padahal didalam hatinya ia tengah menyumpah serapahi mulutnya sendiri yang tidak dapat terkontrol sama sekali.
"Mulut bajingan!"
Begitulah kira-kira.
Suasana kini mendadak hening. (Name) mulai kembali fokus menyetir, meninggalkan Mikey dengan sejuta kegoblokkannya.
Keheningan itu berlangsung sampai beberapa menit hingga telinga (Name) mendengar suara dengkuran yang berasal dari belakang.
Gadis itu melirik sekilas kearah kaca spion yang terarah tepat kearah sang pria blonde. Mendapati Mikey yang sudah tertidur pulas dipunggungnya dengan tangan yang masih setia memeluk pinggang ramping gadis itu erat.
"Oh, ngorok?"
Senyuman kecil terpatri diantara belahan bibir mungil milik (Name). Gadis itu menatap lembut paras menggemaskan Mikey dari pantulan kaca spion.
Entah mengapa wajah sangar itu terlihat sangat tenang dan menawan terlepas dari sifat menyebalkannya yang melebihi Gojou sang penyihir jujutsu dari fandom sebelah.
(Name) kembali menatap kedepan. Dimana jalanan Tokyo masih terlihat ramai walaupun jam sudah menunjukkan pukul 10 kurang.
Pikirannya kembali berkelana, memikirkan masalah keuangannya yang saat ini tengah merosot pesat walaupun dirinya sudah berusaha untuk hemat.
Ditambah lagi restorant tempatnya bekerja kini sedang berada diambang kebangkrutan.
Jadi (Name) tidak tahu harus bagaimana sekarang. Apa dia harus mencari pekerjaan paruh waktu yang lain? Sedangkan pekerjaan yang ini saja ia mencarinya susahnya sampai setengah mati?
Ah, tak terasa disaat (Name) sedang dibuat sibuk dengan pikirannya, motor CB250T milik Mikey telah mengantarkan mereka sampai ketempat tujuan.
Yaitu rumah (Name).
(Name) menghentikan motor dengan tenaga 250 CC itu tepat didepan pagar rumahnya. Menghembuskan nafas lelah karena merasa letih dengan perjalanannya kali ini.
Bahkan tangannya terasa sangat keram akibat sudah lama tidak menyetir motor dan sekali menyetir ia harus melakukannya dalam kurun waktu kurang lebih dari setengah jam.
Kepala (Name) ia tolehkan kebelakang, dimana Mikey masih tertidur pulas dengan mulut yang menganga lebar. Bahkan air liurnya sampai meluber kemana-mana hingga membasahi jaket hitam yang disampirkan oleh Mikey sendiri.
"Dih, ngilerran"
(Name) memandang jijik manusia dbelakangnya ini.
"Untung bukan jaketku"
Tambahnya lagi.
(Name) sejenak berpikir, ia harus berbuat apa sekarang?
Pasalnya ia tidak tega untuk membangunkan tidur pulasnya pria ini. Tapi bagaimana pun juga ia harus pulang dan mengistirahatkan diri.
"Hee? Padahal aku pengen nginap dirumah ibu negara"
Sekelebat ucapan Mikey beberapa menit yang lalu berhasil membuat tubuh (Name) membatu. Dan lagi-lagi pipi mulus itu dibuat memerah karenanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Teen Fiction❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗰𝗮𝗻𝗴𝗲 ──; ✰, dia itu diibaratkan matahari. sedangkan kau? mungkin daun cokelat yang siap digugurkan oleh panasnya kapan saja. .... wah, ternyata bahagia itu, ...