"AAA MOUU!!"
Gadis yang notabenenya adalah calon istri bang Mikey itu mengacak surai indahnya frustasi.
Merasa kesal dengan tugas sekolahnya yang tak kunjung kelar juga.
"(N-name)-chan daijoubu?"
Teman setianya berucap khawatir. Tangannya terulur untuk menyentuh pundak mungil milik (Name).
"Aku not daijoubu Hina.. Tugasku belum kelar semua. Mana bentar lagi masuk kelas"
(Name) berucap pasrah. Kepalanya ia banting ke atas meja yang mana terdapat banyak sekali tumpukkan buku di atasnya.
Hina yang merasa sudah biasa dengan sikap (Name) yang satu ini hanya bisa menghembuskan nafas lelah.
Kemudian gadis itupun berusaha tersenyum tulus.
"Jaa, bagaimana kalo lihat tugasku aja?"
Mendengar hal itu, (Name) reflek mendongakkan kepalanya.
"HONTO?!"
Pekiknya girang.
"Um, honto desu ka"
Spontan (Name) langsung bagkit berdiri dan memeluk tubuh Hina kegirangan.
"UWAA SANKYU HINAA SANKYU!!"
"Aa hai' hai', lepaskan dulu, biar aku ambil buku ku di tas"
(Name) pun berangsur melepaskan pelukannya. Membiarkan Hina untuk mengambil buku yang berada di dalam tas gadis itu.
Setelah ketemu, kekasih Takemichi itu segera memberikan bukunya kepada (Name) yang sudah duduk anteng di bangku miliknya.
Dengan gercep (Name) pun menulis semua yang tercatat di dalam sana. Dalam batin ia berharap bahwa ia bisa tepat waktu sampai jam belajar pertama dimulai.
Hina mengamati kefokusan temannya yang seolah tidak ingin di ganggu. Raut wajahnya nambak begitu serius dan lucu. Membuatnya terkekeh pelan dan memutuskan untuk kembali duduk di bangkunya.
20 menit berlalu.
Kini (Name) sudah selesai mencatat semua tugas sekolah yang ada. Tepat sekali di saat jam pelajaran dimulai.
"Nih, makasih ya! Aku ketolong berkatmu"
Seru (Name) girang seraya menyodorkan buku Hina kepada sang pemilik.
Hina menyambutnya dengan senang hati.
"Um! Sama-sama (Name)-chan!"
Mereka pun kemudian memulai aktivitas belajar mengajar dengan khitmat dan tanpa gangguan juga kendala sedikitpun.
(Name) menghela nafas lega. Karena semua permasalahan sekolahnya sudah terbereskan dengan begitu mulus.
Ia pun tersenyum puas. Lalu menolehkan kepala ke arah jendela dan menatap langit-langit cerah di luar sana.
Perlahan otak itu kembali mengingat sosok pria yang keberadaannya saat ini entah dimana.
Senyuman hangat yang selalu ia utarakan entah kenapa membuat hati (Name) merasa rindu.
"Mikey... Sedang apa dia sekarang?"
¤¤¤¤¤
Ukiran batu nisan dengan nama 'Shinichiro Sano' itu ia belai lembut. Menguncupkan tangan dengan sedikit merapalkan doa pria itu lakukan.
Maniknya kemudian dibuka perlahan. Dengan sebuah senyum kecil yang mengembang pada sebuah garis lengkungan.
"Semuanya sudah terlambat ya, Aniki"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Teen Fiction❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗰𝗮𝗻𝗴𝗲 ──; ✰, dia itu diibaratkan matahari. sedangkan kau? mungkin daun cokelat yang siap digugurkan oleh panasnya kapan saja. .... wah, ternyata bahagia itu, ...