"Kenapa kau tiba-tiba memanggilku, Draken?"
Pria dengan jaket putih nampak berjalan menghampiri. Sedangkan yang dihampiri segera menoleh kebelakang dimana sang penyeru nama berada sekarang.
"Sudah lama tidak bertemu ya, Kazutora"
Kazutora. Orang ketiga di geng Valhalla nampak tersenyum licik dengan pandangan yang tak lepas dari pria jangkung didepan mata.
"Bagaimana kalo membatalkan keributan ini?"
Draken menyelipkan kedua tangan didalam saku celana. Sedangkan topik yang ia bahas langsung menuju pada point penting-nya.
Seolah tak segan dan tak takut dengan pria bernama Kazutora yang bisa mengamuk kapan saja.
"Kami tidak akan senang entah itu menang atau kalah saat melawanmu"
Sambungnya lagi. Membuat sepasang manik kucing menatapnya dengan penuh kebencian.
"Aku tidak paham Kazutora, kenapa kau dendam dengan Mikey. Mikey memberikan kesaksian pendukung padamu, kan? Itulah kenapa kau bisa keluar dengan cepat. Meskipun perasaan Mikey--"
"— Usse!"
Draken nampak terkejut kala Kazutora tiba-tiba memotong ucapannya.
"Dua tahun. Dua tahun ku yang berharga, selama itu aku habiskan hari-hari ku di dalam sel penjara. Dan Aku, bukanlah lagi aku yang waktu itu"
Tekanan yang diberikan Kazutora sama sekali tak membuat Draken takut. Ia dengan segala keberaniannya nampak menatap balik tajam Kazutora yang juga tengah memandanginya.
"Tapi bagaimana pun juga aku adalah temanmu!"
Tidak ada jawaban setelah pria jangkung itu berujar. Melainkan Kazutora yang malah berjalan melewati tempat Draken berdiri.
"Tidak ada satupun yang menyenangkan bagiku, Draken. Besok, Toman akan dihancurkan!"
Ucapan terakhir Kazutora sebelum sosok itu lenyap di telan gelap dan sepinya malam.
Membuat Draken termangu, membuat otaknya kaku hingga tak bisa berpikir jernih lagi.
"Mikey tidak menginginkan ini!"
¤¤¤¤¤
Semilir angin malam menerbangkan surai panjang nan pirang milik lelaki dengan seragam Toman.
Pandangannya tenggelam pada indahnya gemerlap kota Shibuya di depan sana. Seolah memendam gejolak hati yang tengah meronta-ronta di dalam hatinya.
"Semuanya tidak bisa kembali seperti semula, ya?"
Ia berceloteh. Pandangannya beralih menatap sendu motor CB kebanggaan di depan mata.
"Jika itu kakakku, aku ingin tahu apa yang akan dia lakukan.."
Tangannya terulur. Mengelus tangkai bensin motor disana dengan begitu lembut.
"Siapa yang tahu? Renungkanlah dengannya,"
Pria dengan surai kepang kuda menimpali tiba-tiba. Pandangannya menatap lembut pria kecil di depan sana yang tengah beranjak naik ke atas motor.
Lalu melesat pergi dengan kecepatan tinggi meninggalkan dirinya seorang diri.
"Sampai kau puas"
¤¤¤¤¤
Gadis ayu itu sedari tadi berdiam diri di depan restorant menunggu kedatangan pria yang janjinya akan menjemput dirinya selepas pulang kerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Teen Fiction❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗰𝗮𝗻𝗴𝗲 ──; ✰, dia itu diibaratkan matahari. sedangkan kau? mungkin daun cokelat yang siap digugurkan oleh panasnya kapan saja. .... wah, ternyata bahagia itu, ...