┃33

1.5K 280 45
                                    

"Makasih ya, udah mau nganterin sampe rumah"

(Name) berucap dibarengi dengan tubuhnya yang turun dari motor CB Mikey.

Mikey tersenyum, mengelus surai hitam panjang (Name) dengan lembut.

"Gak masalah.. Kalo gitu aku pamit ya, malam ibu negara~"

(Name) mengangguk.

"Um, malam"

Gadis itu pun berbalik, hendak masuk kedalam rumah lebih dulu sebelum Mikey melajukan motornya pergi dari sana.

"Em, (Name)?"

Mikey menyeru. Membuat langkah (Name) terhenti dan kembali berbalik menghadapnya.

"Ya?"

Balas (Name) dengan alis yang ditekuk miring.

"Bisa kesini sebentar?"

(Name) menurut. Lalu kembali berjalan mendekat kearah Mikey seperti apa yang pria itu pinta.

Gadis itu menatap heran. Sedangkan lelaki didepannya nampak setia melemparkan sebuah senyuman riang.

Lalu, dengan tiba-tiba tangannya terangkat. Menelusupkan jari-jemari lembut kedalam helaian surai yang panjang.

Dan,

'Cup'

Sebuah kecupan dengan tempo lambat mendarat diatas belahan bibir kenyal (Name).

Membuatnya terkejut setengah mati dan pipinya merona merah. Sedangkan Mikey nampak menikmati penyatuan tanpa lumatan mereka.

Detak jantung (Name) berpacu cepat. Begitu juga dengan pria itu.

Hingga di menit terakhir, Mikey melepas ciuman itu sepihak. Tangannya ia tarik pelan kemudian membelai bibir mungil itu menggunakan ibu jari yang lembut.

Pasang maniknya menatap hangat gadis yang tengah merona didepannya.

Nampak menggemaskan dalam hati.

"Aku senang melihat wajahmu,"

Mikey berucap. Senyum hangat senantiasa mengembang.

Lalu kini kembali menstater motor dan siap pergi meninggalkan kawasan itu segera.

"Masuklah, aku akan pergi sekarang"

(Name) yang baru sadar dadi lamunannya seketika gelagapan kala tau Mikey berucap demikian.

"A-ah, ya"

Mikey terkekeh kecil.

"Hehe, tidak menolak ya~. Baiklah, kalo begitu aku pergi. Jaa ne~"

Dan Mikey pun pergi meninggalkan (Name) dengan perasaan tak karuannya seorang diri.

"C-cih! Nandayo aitsu!"

¤¤¤¤¤

Sedari tadi pria dengan kedua tato di tangan menatap heran pria berkacamata didepannya.

Pasalnya, semenjak kepulangannya dari pertemuan Toman, ia nampak gelisah dan raut wajahnya menunjukkan kemarahan.

Ingin bertanya tapi ia tahu betul bahwa pria didepannya ini akan enggan menjawab dan memilih membanting barang didepannya layaknya bekatan lepas yang kesurupan.

"Hanma,"

Sang pria jangkung terkejut kala tiba-tiba namanya diseru dengan tajam.

"Ada apa, Kisaki?"

"Kita ubah rencana kita"

Dan semakin dibuat terkejut kala Sang pria dengan nama Kisaki berucap demikian.

𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang