Sepanjang perjalanan, (Name) dibuat bingung dengan perilaku Mikey.
Biasanya pria itu akan trus-trusan mengoceh tidak jelas dan mengajak (Name) bercanda ria sekalipun hal itu tidak di notice oleh (Name) sedikitpun.
Tapi sekarang pria itu malah diam seribu bahasa dan auranya juga berbeda. Membuat (Name) sedikit canggung akan situasi seperti ini.
Yang anehnya lagi, dengan sikap dingin seperti itu, Mikey tetap saja menggenggam tangan (Name) untuk tetap memeluknya dari belakang. Seperti setiap kali ia berboncengan dengannya.
Ingin sekali (Name) menegur pria didepannya ini, mengajaknya mengobrol dan bercanda ria seperti biasanya.
Namun (Name) merasa enggan karena ia berpikir buat apa ia harus repot-repot menegurnya dulu karna sejak awal Mikey lah yang memaksanya untuk ikut dengannya.
(Name) tidak tahu ia akan dibawa kemana sekarang. Karna jalanan ini bukanlah jalanan untuk kemarkas Toman ataupun pertokoan para penjual dorayaki.
Jalan ini lebih mirip seperti tempat asing dan juga lebih sepi dari yang lain. Bukan lagi sepi, tapi sangat sangat sepi.
Sejenak kepala (Name) menyembul kesamping untuk melihat situasi didepan sana. Maniknya menangkap sebuah pos tongkrong yang sudah terbengkalai dipinggiran jalan.
Dan yang benar saja, Mikey menghentikan motornya tepat di pos tongkrong ini dimana disamping motor Mikey terdapat kursi kayu panjang yang sudah usang dan juga berdebu.
Mikey dengan cepat langsung turun dari motor begitu saja membuat (Name) kaget bukan main.
Dan yang paling membuatnya kaget adalah Mikey yang tiba-tiba menarik tubuhnya dan memeluknya erat.
Perlakuan ini bisa dibilang cukup agresif bagi Mikey kepada seorang gadis.
(Name) kaget dan jantungnya berderu dengan cepat. Perlakuan tiba-tiba ini membuat fokusnya seketika buyar.
"M-mikey, kau kenapa?"Tanya (Name) pada akhirnya.
"Biarkan seperti ini dulu, sebentar saja"Pintanya seraya menenggelamkan kepala pada ceruk leher (Name).
(Name) sedikit dibuat geli oleh Mikey juga deru nafasnya yang sangat panas.
Ah dan jangan lupakan satu hal! (Name) saat ini masih berada diatas motor dan Mikey berdiri dibawah. Hal itu membuat posisi (Name) sedikit sulit dan tak nyaman.
Tangan Mikey terulur mengelus pucuk kepala (Name) singkat sebelum mulai melepaskan pelukannya.
Mikey menatap dalam sepasang manik kristal juga wajah yang sedikit memerah itu. Entah mengapa hal itu sedikit membuat mood membaik karena menurutnya sangat menggemaskan.
"Sini tanganmu"
Mikey menarik tangan (Name) yang beberapa saat lalu sempat ia genggam dengan kuat. Dan yang benar saja, terdapat ruam merah yang melingkar dengan apik disana.
"Maaf"Ucap Mikey lirih.
"Lah? Sejak kapan ada luka itu disana?"
"Ah gak masalah, itu bukan salahmu"
"Apa sakit?"
"Ngga kok, ngga kerasa sama skali"
"Bohong kan?"
"Sudah kubilang aku ngga suka berbohong"
"Maaf.. "
"Gapapa.."
Mikey mengecup sekilas pergelangan tangan dengan luka ruam itu. Sedikit menyesapnya hingga meninggalkan noda merah disana.
(Name) terkejut dan tak habis pikir dengan perlakuan Mikey kali ini. Ingin sekali ia memberontak tapi entah mengapa hatinya merasa enggan.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Teen Fiction❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗰𝗮𝗻𝗴𝗲 ──; ✰, dia itu diibaratkan matahari. sedangkan kau? mungkin daun cokelat yang siap digugurkan oleh panasnya kapan saja. .... wah, ternyata bahagia itu, ...