┃12

2.5K 436 76
                                    

Gadis merah muda itu sedari tadi hanya duduk melamun di meja kasir seraya menatap kosong pintu masuk restorant yang terlihat lebih sepi dari biasanya.

Pikirannya semrawut tak karuan hanya karna pertemuan, ralat rapat dadakan yang diadakan bosnya beberapa menit yang lalu.

Moodnya turun dan kepalanya mendadak pusing jika kembali mengingat topik apa yang dibahas dalam rapat dadakan tadi.

"(Name)-san..."

Seruan lembut seorang gadis berhasil membuyarkan lamunan (Name). Ditolehkanlah kepala kearah sang penyeru nama.

Didapati gadis dengan surai coklat tua tengah berdiri disampingnya dengan memasang raut wajah kebingungan.

"Hori-san?"

Hori. Sang partner kerja (Name) dan satu-satunya teman dekat (Name) selama ia bekerja di restorant ini.

"Kau melamun? Ada apa?"Tanyanya Cemas.

"Ah tidak ada kok, hehe"

"Hee? Uso uso! Aku tau kau sedang memikirkan tentang rapat tadi, iya kan?"

Tepat sasaran. Hori tau benar apa yang dipikirkan gadis yang sepantaran dengannya ini.

"Ah ahahaha kau benar, begitulah"Jawab (Name) tersenyum kikuk.

Melihat itu Hori sedikit tersenyum. Selain melihat perubahan sikap (Name) yang mendadak friendly ini, ia juga tak menyangka aksi yang (Name) lakukan beberapa menit yang lalu.

Saat rapat dadakan itu sedang berlangsung.

Flashback on

"Restoran kita akhir-akhir ini sepi pengunjung... Pendapatan kita juga semakin menurun... Jadi, ibu minta maaf... Mungkin gaji kalian bulan ini akan mengalami penurunan... "

Wanita paruh baya itu berucap dengan nada lirih dan kepala yang di tundukkan. Seolah tak berani menatap para karyawan yang tengah menatap balik wanita itu sendu.

"Jika kalian mau, kalian bisa mengundurkan diri dari—"

"Tidak akan!"

Suara lantang itu berhasil membuat seluruh atensi teralih kesana.

(Name) menatap garang wanita yang tak lain adalah bosnya itu, seolah tak terima dengan perkataan yang akan dilontarkan sang wanita beranak satu.

"Kami tidak akan keluar dari sini! Tempat ini adalah tempat kami bekerja! Sekalipun pendapatan restoran menurun, kami tidak akan mengundurkan diri!"

Semua orang terkejut dengan pernyataan lantang yang diberikan (Name). Tak menyangka dengan apa yang dikatakan gadis yang hampir 3 tahun ini menjadi pribadi yang pemurung.

Ini seperti sebuah keajaiban.

"Jika tidak ada restoran ini, mungkin aku sudah menjadi gembel dijalanan"Sambungnya lagi.

Chifuyu tersenyum sipu melihat teman gadisnya yang bertingkah laku layaknya pelaku utama dalam sebuah serial anime.

Sungguh aksi yang heroik.

"Mangkanya aku tidak akan mundur!"

"Jika restoran ini semakin sepi, itu artinya kita harus lebih berusaha lagi, iya kan?"

Semua karyawan berbisik-bisik. Membenarkan apa yang dikatakan gadis merah muda itu.

"Jadi ayo! Kita mengganbatte mulai hari ini!"

𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang