"Kalo begitu aku pulang dulu ya, ibu negara mandi sana~ "
(Name) berdehem singkat sebagai jawaban.
"Bye bye~"
Mikey melambaikan tangan sembari melangkah menjauh dari kediaman rumah (Name). Begitu pula dengan (Name) yang melambaikan tangannya juga.
Dirasa Mikey sudah tak terlihat dari pandangan, (Name) pun akhirnya menutup pintu hendak melangkah masuk.
Tapi sebelum itu, manik indahnya menajam kala mendapati engsel kuncinya yang rusak dan alhasil pintu itu tidak dapat ditutup dengan benar.
Oke.
1.
2.
3.
"MIKEY!!!"
ΔΔΔΔΔ
"Ahh~"
(Name) menghela nafas lega saat mendapati pintunya kini sudah berfungsi dengan benar.
Setengah jam lamanya ia dibuat berkutat dengan kunci-kuncian, baut, dan mur untuk memperbaiki pintu yang ternyata (Name) ahli sekali dalam melakukannya.
Lihat! Kini pintunya sudah benar seperti sedia kala!.
Membuatnya senang tapi juga tersulut amarah karena lagi-lagi Mikey membuat hidupnya menjadi susah.
(Name) membereskan kunci-kuncian yang tercecer kemana-mana lalu meletakkannya di tempat yang sesungguhnya.
Karena jam masih menunjukan pukul 8, (Name) memutuskan untuk mandi mengingat bagaimanapun juga malam tadi dia habis mabuk.
Jadi bau anggur ala brandy masih menyeruak keluar dari dalam bibir ataupun tubuhnya.
(Name) berjalan lunglai menuju kamar mandi di dalam rumahnya. Menutup pintu dan mengisi air di bathtub dengan air panas.
Sembari menunggu airnya penuh, gadis itu melepas baju yang ia kenakan dan melemparnya ke sembarang arah.
Lalu ia mulai masuk kedalam bak mandinya. Merileks-kan diri sampai otot-otot tubuhnya yang kaku bisa lentur kembali.
Kepalanya menengadah. Menatap langit-langit plafon yang terpancar uap akibat aktivitasnya.
(Name) memejamkan mata sejenak. Berpikir bagaimana ia setelah ini.
"Uang.. Aku butuh uang"
Lirihnya pelan sembari membuka mata perlahan.
"Otakku buntu banget.. Gabisa mikir"
Ia mulai meracau.
"Putus sekolah aja kali ya? Trus, gedenya nanti gimana?"
Terdengar helaan nafas lelah dari bibir ranum sang gadis.
"Oh ya, Mikey kemarin bilang mau ngajak aku jalan-jalan hari ini. Mana? Ga jadi kah? Ato lupa?"
Pipi (Name) merona samar kala ingatan itu kembali mengingat sosok pemuda yang baru saja ia umpat-umpati keberadaanya.
"C-cih! Bukan berarti aku ngarep juga si!"
(Name) memejamkan mata kembali. Sedikit memijat pelipis karena bagaimanapun juga kepalanya masih tetap terasa pusing.
Lalu kembali membuka netra.
"Minggu gini enaknya ngapain? Gamau sepaneng di rumah. Maunya refreshing jalan-jalan"
(Name) memikirkan sesuatu. Seperti kegiatan apa yang akan dia lakukan untuk mengisi waktu luang selama sehari libur sekolah.
"Jalan-jalan keliling Shibuya bukan ide yang buruk. Mayan lah, walo lagi kere, otak ga perlu ikut-ikutan kere"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Teen Fiction❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗰𝗮𝗻𝗴𝗲 ──; ✰, dia itu diibaratkan matahari. sedangkan kau? mungkin daun cokelat yang siap digugurkan oleh panasnya kapan saja. .... wah, ternyata bahagia itu, ...