Semenjak kejadian sore kemarin, aku selalu memikirkannya.
Bukan hal apa, hanya saja ada sesuatu yang salah dari dirinya.
Banyak yang bilang Mikey adalah orang jahat yang mengerikan juga tak terkalahkan. Tapi dari cerita Takemichi, dia adalah orang baik yang akan melakukan apapun demi bisa melindungi Toman.
Dan Mikey yang ku lihat kemarin.. Hm, entahlah. Dia baik juga menyebalkan. Jarang sekali aku melihat preman meminta maaf juga berterimakasih. Tapi soal yang menyela antrian itu, aku memakluminya.
Karna bagaimanapun juga, dia berandal.
"(NAME)-CHAN!"
"ASTAGFIRULLAH!!"
"Nah kan kaget"
"HINA APA-APAAN SI!?"
"Salah siapa ngelamun"
Ah astaga! Apa-apaan aku ini?! Cuma gegara memikirkan hal yang tak perlu aku jadi melamun dan membuat gadis ini marah.
Maaf Hina.. Aku tak bermaksud.
"Aku ngomong dari tadi bukannya didengerin malah ngelamun"
"Ah maaf"
"Mikirin apa si? Ada masalah?"
"Ga ada. Kamu ngomong apa tadi?"
"Gak jadi. Males kamu gitu"
"Iya, mangkanya maaf"
"Semudah itu :")"
Nah kan. Aku malas jika harus membujuk orang yang marah. Aku tidak pandai dalam hal bujuk membujuk. Tapi bagaimana pun juga, aku yang salah. Jadi ya mau gimana lagi.
"Hina"Panggil ku kemudian.
"Apa?"
"Ada Takemichi"
"EH? MANA MANA? MANA?"
"Tapi boong"
"NGGAK LUCU YA ZENAB"
"Iya tau"
"Kau tu gak bisa ngelawak jadi diem aja"
"Kenapa?"
"Mukamu datar kalo ngelawak jadi bukannya lucu malah cringe"
Mau marah gimana, tapi apa yang diomongi Hina benar juga. Aku memang tidak bisa membuat lawakan. Mukaku datar tanpa ekspresi jadi malah kelihatan seram.
Hina mulai mengoceh tidak jelas. Ia banyak sekali bicara. Dan yang ia bicarakan pasti tak jauh dari Takemichi.
Cukup Hina. Aku bosan. Aku jomblo jadi pls, ngertiin prasaan aku..
"Ah, guru udah masuk"
Terselamatkan. Jam masuk kelas tiba dan guru sudah memasuki kelas untuk memulai mengajar. Dan aku? aku akan mulai melakukan rutinitas melamunku di pagi hari.
Ku topang daguku menggunakan tangan diatas meja. Menatap malas kearah depan dimana disana ada guru yang tengah menjelaskan materi Matematika.
Materi yang paling ku benci.
Merasa bosan, aku mulai menenggelamkan kepalaku pada lipatan tangan diatas meja. Berharap kantuk segera menyerang agar aku bisa terbebas dari situasi ini.
Namun tinggal hitungan menit lagi bunga tidur menyerang, telingaku malah mendengar suara gaduh mirip orang yang tengah adu mulut dari arah luar kelas. Alhasil aku pun merasa terusik dan segera mengangkat kepalaku kesal.
Pintu kelas dibuka kasar. Dan nampaklah pria dengan surai pirang nan gondrong yang tengah menyembulkan kepalanya.
"Ah! Dia disini!"
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Novela Juvenil❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗰𝗮𝗻𝗴𝗲 ──; ✰, dia itu diibaratkan matahari. sedangkan kau? mungkin daun cokelat yang siap digugurkan oleh panasnya kapan saja. .... wah, ternyata bahagia itu, ...