"Bagaimana? Mau kan?"
"Maaf, aku tidak tertarik"
"Ah, sayang sekali~ kupikir kita bisa menjadi partner. Tapi ya sudahlah tak apa~"
Setelah itu (Name) tidak menimpali ucapan Mikey lagi, ia memutuskan untuk diam saja sembari memandang kosong ke arah depan.
Mikey diam-diam memperhatikan gestur wajah (Name) dari samping. Nampak elegan juga menawan.
"Tapi akan jauh lebih indah jika benda ranum itu tersenyum dengan lembut"Pikir Mikey.
"Pemurung sekali ya~"
Ucapan Mikey itu berhasil membuat sang empu menoleh kearahnya.
"Apa kau tak bisa tersenyum?"Sambungnya lagi.
"Aku lupa caranya tersenyum"
(Name) menyentuh bibirnya sendiri menggunakan ujung jari.
"Tersenyum dengan tulus"Sambung (Name).
"Jaa, kalo begitu begini saja!"
Mikey membalikkan tubuh (Name) menjadi menghadapnya yang spontan membuat sang empu terlonjak kaget. Tangannya terulur untuk menarik keatas kedua sudut bibir (Name) yang pada akhirnya membentuk sebuah senyuman yang terkesan kaku.
"Nah begini jauh lebih baik!"Seru Mikey seraya tersenyum riang hingga menampakkan manik segaris.
Sesaat (Name) dibuat terpukau dengan senyuman itu sebelum akhirnya memalingkan wajah malu.
"Yang barusan itu apa?"Gumam (Name).
"Apa di sekolahan kau juga pemurung?"Tanya Mikey sembari melepaskan kaitan tangannya pada bibir (Name).
(Name) mengangguk meng-iyakan.
"Kau di jauhi?"
"Aku yang menjauh"
"Hee sayang sekali, padahal banyak teman itu enak lo~"
"Apanya yang enak"
"Kau tidak akan mengerti jika tak mencobanya langsung"
"Tidak perlu"
"Percayalah, teman akan selalu ada untukmu saat kau butuh"
"Haha, pemikiranmu klasik sekali"
"Yaa tidak semua teman seperti itu si, tapi tidak salah jika kau mulai membuka hati untuk mereka"
"Harus?"
"Ya! Setidaknya agar hidupmu lebih berwarna"
"Tau apa kau tentang hidupku?"
"Tidak banyak, tapi mencoba terbuka dengan orang lain itu tidak ada salahnya"
"Hm"
"Apa kau sama sekali tak memiliki teman? Atau orang yang kau percayai?"
"Ada"
"Hee? Beneran? Siapa?"
"Hina, Takemichi, Manager juga rekan kerjaku, dan Pria di Bartender Lupin"Jawab (Name) terang-terangan.
"Oh! Kau teman pacarnya Takemicchi? Bahkan Takemicchi juga? Kau sekelas dengan Takemicchi ya?"Pertanyaan beruntun itu sedikit membuat telinga (Name) sakit.
"Aku tidak sekelas dengan pria itu! Aku hanya sekelas dengan pacarnya! Dan lagi, tidak bisakah kau tidak bertanya panjang lebar seperti itu? Telingaku sakit mendengarnya!"
"Ah, ehehe gomen~"
(Name) memutar bola matanya malas merasa sebal dengan tingkah laku pria cebol didepannya ini.
"Eh tunggu! Kau tadi menyebut Bartender? Bar? Apa maksudnya?"
"Gak perlu tau"
"Kau suka pergi ke bar? Sejak kapan? Gak boleh gitu! Kamu masih kecil, cewek pula!"
"Aishhh apaan si! Diem bisa gak!!?"
"Iya iya, aku cuma ngingetin, jangan lagi"
"Bukan urusanmu!"
"(Name).. "
"Diam! Sudahlah, aku harus bekerja"
"Eh? Sudah mau pergi?"
"Udah sore, jadwalku kerja"
(Name) memperlihatkan jam tangan kecil bewarna hitam yang melingkar dengan apik di pergelangan tangannya. Dan yang benar saja! Sekarang sudah jam 5.
"Biar ku antar"
"Gak perlu"
Saat (Name) hendak beranjak dari sana, tiba-tiba tangan Mikey menahannya yang seketika membuatnya kembali duduk.
"APASI?"
"Biar kuantar"
"Lah (Name)? Beneran disini?"
Pandangan mereka teralih kesamping takkala suara serak lembut tiba-tiba menyeru nama indah (Name).
"Chifuyu?"
Balasnya lantaran merasa tak asing dengan sosok tersebut.
"Hah? Kalian saling kenal?"
"Iya"Ucap (Name) dan pria bernama Chifuyu itu bersamaan.
"Dia anak manager di tempat kerjaku, restorant yang lumayan terkenal di Shibuya"Jelas (Name).
Mendengar hal itu Chifuyu dengan cepat membungkam mulut (Name) yang seketika berhasil membuat (Name) dan Mikey terbelalak kaget.
"Apa-apaan si!?"Sarkas (Name) seraya menepis tangan Chifuyu kasar.
"Kau ternyata punya restorant Chifuyu?"Tanya Mikey.
"E-eh, i-iya"
"Lah? Kok baru tau? Kok kamu ngga ngasih tau anak Toman?"
"S-soal itu, aku memang sengaja merahasiakan ini"
"Kenapa?"
Chifuyu tanpa izin langsung saja mendudukkan dirinya disamping (Name) yang hal itu langsung membuat manik besar Mikey melotot sempurna.
Chifuyu yang menyadari hal itu langsung kembali beranjak dan beralih duduk disamping Mikey.
"Resek banget si jadi ketua"
"Jadi gini.. "
"Iya, kumahak?"
"Aku memang punya restorant. Dan restorant itu cukup terkenal di Shibuya"
(Name) dan Mikey mendengar penjelasan Chifuyu dengan seksama.
"Aku merahasiakan hal ini karena aku tidak ingin ada anggota geng yang tau. Itu semua ku lakukan hanya untuk berjaga-jaga jika salah satu dari mereka berkhianat dan menjadikan restorant ku sebagai sebuah sasaran"Jelas Chifuyu ringkas.
"Aku tidak ingin membawa-bawa nama restorant ku dalam urusan perkelahian dan geng motor. Aku hanya ingin restorant ku aman"Sambungnya lagi.
Penjelasan detail yang Chifuyu berikan malah mendapat kekehan ringan dari sang ketua. Hal itu tentu saja membuat (Name) dan Chifuyu mengernyitkan dahi tak paham.
"Bakatana~ kau seharusnya memberi tau ini kepada petinggi Toman saja. Tidak perlu sampai ke semua anggota"
"Eh?"
"Geng motor itu licik Chifuyu, mreka memiliki banyak mata-mata. Jadi percuma saja kau merahasiakan hal ini dari kami"
"Kenapa aku bilang 'beritahu ini kepada para petinggi saja'? karena jika sewaktu-waktu ada penyerangan di dalam Restorant mu, kami bisa datang untuk membantu. Jika kau sendirian saja, ku pastikan kau tidak akan sanggup"Sambung Mikey.
"Paham?"
Mendengar penuturan halus dari Mikey entah mengapa membuat hati Chifuyu sedikit lega dan ringan.
Chifuyu pun segera mengangguk mantap meng-iyakan saran Mikey.
(Name) yang sedari tadi melihat betapa bijaksananya Mikey saat memberi petuah kepada anggotanya pun sedikit berdecak kagum.
"Jadi ini? Sang ketua Toman yang disegani banyak orang itu?"
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘ
Teen Fiction❱ 𝘀𝗮𝗻𝗼 𝗺𝗮𝗻𝗷𝗶𝗿𝗼𝘂 ⩩ 𝗰𝗮𝗻𝗴𝗲 ──; ✰, dia itu diibaratkan matahari. sedangkan kau? mungkin daun cokelat yang siap digugurkan oleh panasnya kapan saja. .... wah, ternyata bahagia itu, ...