┃23

1.8K 332 81
                                    

"(Name)-chan, bagaimana lukamu?"

Sang gadis surai merah muda bertanya cemas. Sedangkan yang ditanya menimpalinya dengan tersenyum kikuk.

"Baik Hina, ini tidak sakit"

Merasa dibohongi, gadis yang tak lain adalah Hina itu langsung cemberut dan ngomel-ngomel tidak jelas.

"Kau ini! Sudah ku bilang jangan kesana tapi kau ngeyel sekali! Dan lihat sekarang, kau terluka!"

Mendengar itu, (Name) hanya bisa cengengesan seolah tak merasa berdosa sedikitpun.

"Gomen.. Tapi aku khawatir dengan Mikey. Mangkanya aku kesana"

"Eh?"

"Eh?"

"Lah?"

"Lah?"

"Khawatir dengan Mikey-kun? (Name)-chan seriusan!?"

Otak (Name) yang baru saja connect seketika langsung membungkam mulutnya dengan kedua tangan dengan kedua pipi yang bersemu merah.

Sedangkan Hina yang melihat tingkah laku gemas sahabat baiknya ini hanya bisa tertawa lepas hingga perutnya keram.

"Usse Hina! Ini tidak lucu!"

"HAHAHA (Name)-chan? Jangan bilang kau jatuh cinta dengan Mikey-kun?"

"Tidak! Tentu saja tida—"

"Apa? (Name)-chan jatuh cinta dengan Mikey-kun?"

Atensi keduanya teralih kesamping. Mendapati Takemichi yang tengah menatap mereka kebingungan.

"Takemichi-kun?"

"Hai Hina, (Name)-chan juga~"

Hina tersenyum ramah sedangkan (Name) memasang muka masam juga ketus.

"Jadi, apa tadi itu benar? (Name)-chan menyukai Mikey-kun?"

Takemichi bertanya memastikan.

"Ya! (Name)-chan menyukai Mikey-kun! Dia bahkan sampai mengkhawatirkannya loh~"

"H-hina! Yamete yo!"

Melihat wajah (Name) yang sudah memerah total bak tomat itu membuat kedua pasangan disana tertawa lepas dan kegirangan sendiri.

Merasa senang karena mereka berdua mendapat bahan ejekan baru untuk (Name) nantinya.

"Aku setuju kalo (Name)-chan jadi pacar Mikey-kun, kalian terlihat begitu cocok"Ujar Takemichi bangga.

"Siapa kau? Bapakku? Mamakku? Sampe berani banget bilang gitu"Balas (Name) ketus.

"Aku pun sama. Aku setuju bahkan sangat kalo (Name)-chan bisa pacaran dengan Mikey-kun, apa lagi sampe menikah"

"O-oi oi! Kita ini belum lulus sekolah! Berhentilah berbicara seperti itu!"

Lagi. Mereka berdua lagi-lagi tertawa lepas kala (Name) bertingkah laku demikian.

Tapi tak lama setelah itu, suara seseorang yang menyeru nama (Name) membuat tawa keduanya terhenti dan beralih menoleh ke ambang pintu dimana sang penyeru nama berada.

"Akkun?"

Akkun berjalan mendekat kearah mereka bertiga. Menatap (Name) riang seperti ingin menyampaikan sesuatu.

"Ada apa?"

Tanya (Name) bingung.

"Onodera-chan, kau mendapat panggilan dari kepala sekolah. Temui beliau di kantor ya, sekarang"

𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang