┃50

1K 195 33
                                    

Dibalik seringai yang tajam, nafas gadis itu tercekat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dibalik seringai yang tajam, nafas gadis itu tercekat. Jantungnya seolah berhenti berdetak. Raganya mematung dan lidahnya mengkelu.

Lalu, kedua matanya menyalang lebar. Dengan seringaian di bibir yang tak kunjung memudar.

"Mikey, mati?"

Ia berucap. Menahan sesak di dada dengan sebuah senyuman seram.

Setelahnya, gadis itu tertawa.

Tertawa kencang dengan satu tangan menutupi mata. Dan yang satu lagi mencengkram perut seolah menahan frustasi yang ingin lepas kendali.

"HAHAHAHAHA!! MATI?? BENAR-BENAR MATI?!"

Tatapan itu menajam. Kedua tangan terulur mencengkram kuat kerah baju Kazutora. Membuat raga tak berdaya itu sedikit terangkat ke arah gadis di sana.

"KAU DENGAR ITU KAN, KAZUTORA? DENGAR KAN?!"

Ia berujar penuh penekanan. Lalu kembali tertawa lagi dengan membanting tubuh Kazutora kembali ke atas tanah.

"MIKEY MATI!! DIA SUDAH MATI!! HAHAHAHAHAHA!!"

Layaknya orang gila yang benar-benar hilang akal. Gadis itu terus saja tertawa tanpa henti.

Draken hanya bisa menatap cemas tanpa berkutik. Begitu juga dengan para anak-anak Toman yang lain.

Selain terpukul dengan kabar kematian pria itu, mereka semua juga enggan mengganggu kewarasan (Name) yang sedang tidak seimbang.

Mereka semua tidak bisa berpikir tenang.

"Kau. Selanjutnya kau yang akan mati..."

(Name) tersenyum seram.

"... Kazutora Hanemiya."

Lalu beranjak berdiri dan menyeret tubuh mangsanya kemanapun ia mau.

Melempar lalu menambahnya dengan pukulan. Menyeret dan menimpalinya dengan tendangan.

Semua dilakukan dengan cepat dan berturut-turut. Gadis itu benar-benar tak peduli dengan pria yang saat ini hanya bisa memekik sakit tanpa bisa melakukan perlawanan.

(Name) menikmatinya. Sangat menikmatinya.

Seolah iblis bersemayam dalam tubuh, gadis itu benar-benar merasa senang kala jeritan dan rintihan memasuki indra pendengaranya.

Darah terciprat kemana-mana. Menodai setiap inci dinding arena dingdong ini. Bahkan sebagian juga mengenai baju dan kulit gadis itu.

(Name) kian membabi buta.

Memukul setiap anggota tubuh Kazutora dan tak segan-segan meremukkan tulang-tulang badan-nya.

Ia menyeringai puas. Seolah hasrat membunuhnya benar-benar terpuaskan sekarang.

15 menit kini berlalu.

Kazutora terkapar tak sadarkan diri di atas lantai.

Bukan mati. Pria itu masih hidup. Hanya saja, tubuhnya benar-benar sudah remuk sekarang.

𝗖𝗛𝗔𝗡𝗚𝗘╵ˢ.ᵐᵃⁿʲⁱʳᵒᵘTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang